Tidak Adalagi Perselisihan di Ketaping
Silahkan Walinagari Terpilih Dilantik Segera
Ketaping--Dengan telah berlangsungnya prosesi adat yang sangat sakral di rumah Gadang Rajo Sampono, Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman terhadap walinagari terpilih Yulisman, Minggu (18/7) maka segala sesuatu yang berhubungan dengan polemik pelantikan walinagari yang telah cukup lama terkatung-katung, yang terjadi selama ini selesai sudah. Kini, tinggal momen kapan walinagari itu dilantik oleh bupati Muslim Kasim.
Pemegang ulayat Kenagarian Ketaping, Bahrum Ryk. Rajo Sampono kepada Singgalang kemarin melihat prosesi adat yang dilakukan bersama antara walinagari terpilih dengan seluruh niniak mamak yang ada, telah memenuhi kekentuan adat yang berlaku selama ini di ulayat Ketaping. "Kini, antara niniak mamak sebagai pihak yang merasa dirugikan oleh perlakukan walinagari terpilih, selesai sudah. Tidak adalagi persoalan, kecuali tinggal kapan yang bersangkutan mau dilantik, itu semua terpulang kepada agendanya Pemkab Padang Pariaman, sebagai pihak yang akan melantiknya," ujar Rajo Sampono.
Prosesi adat yang ditandai dengan makan bersama dirumah Gadang Rajo Sampono itu adalah sebuah keputusan bersama. "Perselisihan yang terjadi selama ini telah diselesaikan dengan baik dan benar. Kini, walinagari terpilih, sebagai pihak yang akan menjalankan roda pemerintahan di Ketaping ini selama enam tahun kedepan, sudah bersatu kembali dengan niniak mamak. Kok bulek lah bisa digolongkan, kok picak lah bisa dilayangkan. Itulah kesimpulan dari prosesi adat yang dijalankan terhadap persoalan Ketaping yang terjadi akhir-akhir ini," ungkap Rajo Sampono.
Menurut Rajo Sampono, pemberlakuan ketentuan adat demikian merupakan kekuatan sebuah nagari yang tidak bisa dipolitisir dengan berbagai keahlian warga nagarinya. "Itu keputusan adat yang telah lama dibuat bersama oleh pendahulu-pendahulu yang menjadikan Ketaping ini sebagai nagari. Kedepan, terutama para generasi muda perlu melakukan pengkajian mendalam tentang seluk-beluk adat istiadat itu sendiri. Hal ini sangat penting, mengingat persoalan adat dari masa-kemasa cenderung terus menurun, dan berganti dengan adat dan budaya lain, yang tidak jelas ujung pangkalnya sama sekali," tegas Rajo Sampono. (dam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar