Senin, 20 Juni 2016

Tiga Tahun Mengidap Penyakit Tinggam, Buyung Eler Hanya Bisa Pasrah

Tiga Tahun Mengidap Penyakit Tinggam, Buyung Eler Hanya Bisa Pasrah

Lubuk Alung--Aliudin hanya bisa pasrah. Sesekali dia tampak merintih menahan kesakitan yang amat sangat. Kaki kirinya kian melepuh dan sedikit demi sedikit daging kaki kirinya itu mengecil. Menurut orang kampung, Buyung Eler, panggilan Aliudin mengidap penyakit tinggam.
    "Sudah tiga tahun lamanya," kata dia, Senin (20/6) kemarin saat ditanya Darmon, anggota DPRD Sumbar yang sengaja datang menyambanginya di kediamannya, Koto Buruak, Nagari Lubuk Alung, Padang Pariaman.
    Buyung Eler menceritakan pada anggota dewan terhormat tersebut, kalau penyakit yang ditanggungnya awalnya hanya sebuah gatal-gatal di punggung kakinya itu. Lalu membengkak hingga memerah, dan meletus. "Anehnya, saat saya dirawat di RSUD Padang Pariaman di Parit Malintang beberapa waktu lalu, para perawat dan dokter di sana tak tahu apa nama penyakit saya ini," kata dia.
    Bapak berusia 45 tahun dan punya seorang anak laki-laki ini, kini terpaksa tinggal di rumah kakanya. Sebab, di tempat dia tinggal semula yang tak jauh dari rumah kakaknya itu, sudah tak ada yang merawatnya. Istrinya yang orang Aceh mungkin tak kuat lagi. Seorang anaknya yang masih duduk di bangku SD tersebut tak pula bisa berbuat banyak.
    Kini, hari-hari Buyung Eler hanya bisa duduk dan tidur. Untuk bisa berjalan dia harus pakai tongkat, dan tak pula bisa berjalan lama. "Kalau sempat saja di-injakkan kakinya yang sakit itu, sakitnya mintak ampun," ungkapnya.
    Supaya tidak menimbulkan bau tak sedap, Buyung Eler selalu memberi sebelah kakinya itu lumuran bedak beras. Tiga tahun sudah berlalu sakit yang dialaminya. Sudah banyak pula tempat memintak obat. Mulai dari medis yang harus pakai biaya banyak, hingga dukun kampung. Namun, yang namanya penyakit belum mau berangkat dari tubuhnya tersebut.
    "Hanya pasrah pada Yang Maha Kuasa," keluhnya. Hingga saat ini, sebagai keluarga miskin, dan tinggal di rumah kakaknya yang miskin pula, Buyung Eler belum dapat sentuhan bantuan apapun, terkait penyakit yang di deritanya.
    Program Padang Pariaman Sehat (PPS) yang digelorakan Baznas daerah ini hanya bisa di dengarnya dari tetangga yang sengaja datang menjenguknya. Ingin pula dia dapat bantuan dari hal demikian, tetapi dia hanya bisa pasrah pada kakanya. Sebab, untuk dapat itu harus diurus dan tidak bisa datang sendiri ke rumahnya.
    Darmon, politisi PAN yang kini mewakili masyarakat Padang Pariaman dan Kota Pariaman di DPRD Sumbar merasa tersentak ketika mendengar kabar soal sakit Buyung Eler yang belum tersentuh bantuan. Mendadak, Darmon membeli sekarung beras, dan langsung mengantarkannya ke rumah Buyung Eler.
    "Ramadhan adalah bulan berbagi. Kita jangan sampai mendengar adanya warga yang merasa kelaparan, dan tak punya beras untuk di-tanak," ujar Darmon. Apalagi, Buyung Eler belum dapat bantuan untuk menyambung hidupnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar