Minggu, 19 Juni 2016

Uang Pungutan di SMP N 2 Batang Anai tak Punya Dasar Hukum

Di Padang Pariaman
Seiramanya Ranah dan Rantau Menjadi Kunci Kesuksesan Pembangunan

Parit Malintang--Peserta dan rombongan Program Pendidikan Singkat (PPSA) Angkatan XX Lemhanas takjub dengan keindahan kantor Bupati Padang Pariaman yang terletak di Pasa Dama, Nagari Parit Malintang. Itu kesan pertama yang dirasakan para peserta PPSA saat mengunjungi kantor yang memiliki kebun binatang mini dan area refleksi itu, Senin (31/8) lalu.
    "Kantornya indah. Banyak pepohonan serta dilengkapi kebun binatang mini dan refleksi area," kata Deputi Bidang Pendidikan RI Mayjen TNI Nasir Majid. Selaku putra daerah, Jendera bintang dua itu mengaku bangga dengan berdirinya kantor pemerintahan yang terletak di jalan lingkar Duku-Sicincin sebagai salah satu bangunan kebanggaan masyarakat Padang Pariaman.
    "Rumah saya hanya berjarak tiga kilometer dari kantor bupati yang indah ini," ujar Putra Sicincin, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung itu. Ia menjelaskan, kedatangan peserta dan rombongan yang berjumlah 27 orang ini, bertujuan untuk bersilaturahi sekaligus sharing informasi terkait hubungan pemerintah pusat dan daerah. Dalam dialog, mengemuka masalah pembangunan infrastruktur, pertanian, pendidikan, pariwisata, perindustrian dan lain sebagainya.
    Ditambahkannya, kondisi Padang Pariaman saat ini jauh lebih baik, dari saat pascagempa 2009 yang lalu. Ia tak menyangka pembangunan begitu pesat, sehingga menjadi daerah tertinggi di Sumatera Barat pertumbuhan ekonominya; dari 3,04% 2009 menjadi 7,12%  2014.
    Ini berarti peminpin daerah, lanjutnya, telah bekerja sungguh-sungguh dan menjaga hubungan yang baik antara stakeholders, baik pusat maupun di daerah. Apalagi Bupati Ali Mukhni merupakan jebolan Lemhanas Angkatan V 2012 yang lalu. "Kita bangga, salah seorang alumni Lemhanas berhasil dalam membangun daerahnya. Ali Mukhni telah mengaplikasi ilmu yang diraih selama pendidikan tiga tahun yang lalu," katanya.
    Bupati Ali Mukhni mengucapan terima kasih kepada Pimpinan Lemhanas RI, yang telah memilih Padang pariaman sebagai lokus penelitian dalam PPSA XX. Ia memaparkan, dalam pembangunan selama lima tahun terakhir kepemimpinannya bersama Wabup Damsuar, telah banyak melakukan terobosan dalam pelayanan publik dan pembangunan infrastruktur monumental yang bernilai triliunan rupiah.
    "Di antaranya; pembangunan asrama haji, BP2IP, Stadion Utama, pelabuhan, jalan lingkar Duku-Sicincin, Kota Industri terpadu. Untuk pelayanan publik, kita juga melakukan terobosan dalam pelayanan administrasi kependudukan dan capil, program Padang Pariaman sehat, gotong royong, wirid dan Badan Amal Zakat. Kunci suksesnya dalam membangun Padang Pariaman, adalah kebersamaan antara ranah dan rantau, serta bersinergi dengan pemerintah provinsi dan pusat," kata Ali Mukhni. (501)

Sempurnakan Padang Pariaman Bangkit, Ali Mukhni Bekerja Siang dan Malam

Parit Malintang--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni mengaku ketika dilantik 25 Oktober 2010 lalu, dihadapkan dengan permaslahan yang kompleks. Dimana tidak hanya rumah penduduk, sarana dan prasanana yang hancur, tetapi tingkat perekonomian masyarakat juga turut memprihatinkan. Namun dengan tekad yang kuat dan ridho Allah, Ia bekerja siang dan malam, memanfaatkan perantau dan menjalin hubungan dengan Menteri, DPR RI serta pihat terkait, untuk melakukan berbagai pembangunan.
    "Pascagempa 2009 itu, kita langsung buka program yang dinamakan Padang Pariaman bangkit. Alhamdulillah, berkat kebersamaan, kita berhasil dengan cepat," kata Ali Mukhni, alumi Harvard Kennedy School di Amerika Serikat itu.
    Ali Mukhni, yang juga calon bupati dengan nomor urut satu ini sepakat dengan apa yang disampikan Deputi Bidang Pendidikan RI Mayjen TNI Nasir Majid, bahwa ilmu yang diperoleh selama menempuh pendididkan di Lemhanas dulu, sangat bermanfaat dalam menjalankan roda pemerintahan.
    Ali Mukhni berharap, program studi singkat yang dilaksanakan Lemhanas itu dapat terus dipertahankan, agar peserta dapat berbagi informasi untuk membangun bangsa Indonesia yang lebih baik lagi kedepannya.
    Pimpinan rombongan PPSA XX 2015 dalam rangka SSDN Lemhanas, Irjen Pol. MW Damanik menyebutkan, bahwa peserta ada yang berasal dari TNI, Polri, partai politik, dan lembaga masyarakat. "Kita ucapkan terima kasih kepada Bupati Ali Mukhni, atas persentasi dan dialog yang sangat inspiratif. Semoga Padang Pariaman kedepan lebih maju lagi," kata Jenderal bintang dua itu. (501)

Pilkada Padang Pariaman
Panwaslu tak Punya Kewenangan Mengatakan KPU Bersalah

Padang Pariaman--Panwaslu tidak punya kewenangan untuk mengatakan KPU itu bersalah dalam menjalankan tugasnya, sebagai penyelenggara Pilkada serentak. KPU pun berhak melakukan apa yang jadi rekomendasi Panwaslu, dan berhak pula untuk tidak melakukannya.
    Ketua Panwaslu Padang Pariaman, Syaiful Al Islami kepada Singgalang menegaskan, bahwa pihaknya tidak pernah memberikan keputusan untuk menunda Pilkada. "Yang ada hanya, Panwaslu merekomendasikan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), bahwa kegiatan KPU tentang proses Pilkada patut ditinjau ulang," kata dia.
    "Terkait laporan masyarakat tentang proses pendaftaran calon bupati dan wakil bupati, dan Panwaslu pun telah melakukan klarifikasi tentang hal demikian. Hasilnya; Panwaslu menduga adanya pelanggaran kode etik yang terjadi. Namun, Panwaslu tidak punya kewenangan mengatakan, kalau proses kerja KPU Padang Pariaman itu salah, atau benar," ungkap Syaiful.
    Syaiful bersama komisioner Panwaslu lainnya menetapkan keputusan demikian tidak dalam tekanan. "Keputusan yang kita keluarkan sesuai dengan tugas dan kewenangan Panwaslu yang diatur dalam undang-undang. Tentu masyarakat harus melihat dan menyimak yang sebenarnya. Bukan mengapresiasi opini yang salah, yang sengaja digembar-gemborkan ke tengah publik," katanya.
    Dengan demikian, kata Syaiful, Panwaslu sebagai institusi yang bertugas mengawasi jalannya pesta demokrasi Pilkada serentak, memberikan saksi lisan dan tertulis kepada KPU, berupa teguran. "Kami hanya meyakinkan. Panwaslu bukan lembaga yang berhak menyalahkan dan membenarkan atas kerja yang dilakukan KPU dalam menjalankan proses Pilkada dari awal sampai akhir," ujar dia. (501)

Tiap Sebentar Ternak Masyarakat Hilang
Padang Pariaman Pun Jadi Daerah Darurat Maling

Padang Pariaman--Sekarang, Kabupaten Padang Pariaman agaknya daerah dadurat maling. Tiap sebentar ternak masyarakat hilang, dan sengaja didabiah di lokasi oleh pelaku yang disebut orang maling. Kejadian ini hampir melanda semua nagari yang ada di daerah bekas gempa 2009 lalu itu.
    Walinagari Sungai Durian, Kecamatan Patamuan Nusirwan Nazar kepada Singgalang menyebutkan kalau di nagarinya telah lima ekor kerbau masyarakat yang hilang, sejak Juni hingga awal September ini. "Diperkirakan, harga seekor kerbau yang hilang, dan sengaja disembelih di lokasi tempat tidurnya binatang yang pandai membajak sawah itu di malam hari, berkisar sekitar Rp14 juta," kata dia.
    "Sampai sekarang, aparat penegak hukum di Padang Pariaman sepertinya tak mampu mengungkap hal ini. Buktinya, hingga saat ini kasus kehilangan ternak hanya hilang ditelan waktu. Tidak ada tindak-lanjut, dan tidak ada pula terdengar polisi berhasil menangkap pelakunya," ungkap Nusirwan Nazar yang juga Ketua Forum Walinagari Padang Pariaman itu.
    Belum lagi kejadian serupa yang menimpa Nagari Tandikek, Lareh Nan Panjang, Parit Malintang, Sintuak dan nagari lainnya. "Bagi masyarakat yang punya ternak, binatang yang satu itu adalah simpanan kekayaan jangka panjang. Ke Sijunjung tangisnya, pada saat ada bekas sembelihan kerbau miliknya yang dilakukan oleh orang yang tak tahu ujung pangkalnya itu," ujar Nusirwan.
    Hendaknya, kata Nusirwan, kejadian yang hampir melanda seluruh wilayah di daerah ini jadi pusat perhatian khusus oleh Polres Padang Pariaman selaku penegak aturan. Ada pun ronda yang dilakukan masyarakat, itu pun sangat terbatas. Maklum, yang namanya ronda kerja sosial yang sama sekali tidak ada imbalannya.
    "Alhamdulillah, di Nagari Sungai Durian ini aktif dilakukan ronda oleh generasi muda. Namun, orang malingnya lebih pintar dan pandai pula dari kebanyakan kita. Kerbau itu kesannya disembelih dua jam sebelum waktu Subuh masuk, dimana saat itu semua orang, termasuk tukang ronda itu sendiri sedang tidur nyenyak dan pulas sekali," sebutnya.
    Kapolres Padang Pariaman AKBP Roedy Yoelianto saat dikontak mengaku, semua kerja yang dilakukan aparat telah cukup maksimal. "Kita melakukan antisipasi melalui Kamtibmas, prefentif, razia dan segala macamnya. Namun, upaya demikian harus pula disokong oleh proaktif masyarakat itu sendiri," katanya.
    "Tinggal lagi proaktif masyarakat, dengan bersama-sama melakukan ronda. Sebab, ternak adalah barang berharga yang harus ditambatkan di tempat yang paling aman. Jangan di tempat yang mudah dijangkau oleh orang maling. Nah, di sinilah kita semua diminta untuk menjadi polisi bagi diri sendiri, termasuk bagi orang maling itu juga," ungkapnya. (501)

Semua Tim Sukses dan Relawan Solid
Menangkan Alfikri Mukhlis - Yulius Danil dalam Pilkada Serentak

Padang Pariaman--Calon Bupati Padang Pariaman, Alfikri Mukhlis memastikan semua tim suksesnya solid sejak dari tingkat kabupaten, hingga ke tingkat korong yang ada di basis tempat pemungutan suara (TPS), untuk memenangkannya dalam Pilkada serentak 9 Desember mendatang.
    "Tim sukses merupakan gabungan pengurus Partai NasDem dan Hanura, yang di kabupaten langsung dipimpin Endarmy dan Joni Hendra. Sedangkan untuk tingkat kecamatan, langsung pengurus DPC NasDem dan DPAC Partai Hanura. Begitu juga di bawahnya; nagari dan korong," kata dia.
    Selain itu, ujar calon bupati yang berpasangan dengan Yulius Danil ini, pihaknya mulai kebanjiran tim relawan yang membentuk kelompoknya sendiri. "Tim relawan yang diluar partai politik ini langsung mereka sendiri yang membentuk, dari kabupaten hingga ke tingkat nagari dan korong. Mereka bergerak, tanpa menunggu perintah atau komando dari partai pengusung," kata Alfikri.
    Cuman, pihaknya belum membentuk semacam koordinator seluruh tim relawan tersebut. "Tentunya, kita ingin semua pergerakan yang dilakukan tim relawan itu terarah, dan terstruktur dengan baik. Apa yang dilakukan tim relawan, sangat kita hargai dan apresiasi," sebutnya.
    Khusus untuk anggota DPRD Padang Pariaman yang berasal dari NasDem, lanjut Alfikri, disamping juga ditugaskan menjadi tim sukses di tingkat kabupaten, mereka juga dibebankan mengembalikan suara yang mereka peroleh saat Pileg tahun lalu. Itu ukuran minimal. Kalau boleh tentu harus berlebih.
    "Misalnya, Mothia Azis Datuak Nan Basa yang berhasil jadi Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman dari NasDem mendapatkan 3.000 lebih suara saat Pileg lalu. Untuk Pilkada serentak ini, dia harus mampu mencarikan suara minimal sebanyak itu pula untuk pasangan Alfikri Mukhlis - Yulius Danil. Demikian itu langsung intruksi partai dari DPP di Jakarta sana," katanya.
    Alfikri Mukhlis maju jadi calon Bupati Padang Pariaman ini langsung pula dapat dukungan yang penuh dari pusat. Apalagi, dalam Pilkada di Pulau Sumatera, Alfikri satu-satunya calon yang berasal dari kader partai murni. "Alhamdulillah, dari sekian banyak Pilkada yang diikuti NasDem di Sumatera, hanya saya di daerah ini yang berasal dari kader. Tentunya hal ini, langkah awal untuk mewujudkan restorasi, sesuai garis perjuangan partai pimpinan Surya Paloh ini," ungkapnya. (501)

Mulyadi Pimpin Komite Sekolah SMP N 1 Sintuak Toboh Gadang

Sintuak--Pergantian pengurus Komite Sekolah SMP N 1 Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Padang Pariaman, Minggu (5/8) kemarin sukses. Mulyadi, yang sehari-hari Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Padang Pariaman terpilih jadi ketua Komite Sekolah itu, periode 2015-2018.
    Rapat pembentukan pengurus baru yang berlangsung di sekolah yang berada di Korong Tembok, Nagari Sintuak itu juga berhasil menyusun komposisi pengurus lengkap. Sekretrsi; Elda Husniwar, Bendahara; Novrita Yanti.
    Sedangkan untuk Korwas diamanhkan kepada Arfinus dengan anggota; Topik Hidayat, Sawiyar, dan Repelita. Komite Sekolah yang baru itu langsung di-SK-kan oleh pihak sekolah, agar langsung pula melakukan tugasnya.
    Kepada Singgalang, Mulyadi dan Topik Hidayat ingin melanjutkan dan menuntaskan pekerjaan komite yang lama, yang tentunya bermitra dan melakukan kerjasama yang baik dalam berbagai hal untuk kemajuan sekolah tersebut.
    "Banyak hal dan persoalan sekolah yang harus kita persamakan di masa yang akan datang. Tentunya, SMP N 1 Sintuak Toboh Gadang ini mampu pula bersaing secara baik dan sehat dengan sekolah lainnya di Padang Pariaman," harapnya. (501)

Komite Minta Dikembalikan ke Siswa
Uang Pungutan di SMP N 2 Batang Anai tak Punya Dasar Hukum

Ketaping--Kebijakan sekolah SMP N 2 Kecamatan Batang Anai soal pembayaran uang pendaftaran ulang siswa Rp100 ribu setiap siswa, dapat perlawanan dari Komite Sekolah yang terletak di Nagari Ketaping tersebut. Menurut Komite Sekolah, uang demikian tidak ada dasar hukumnya, dan harus dikembalikan ke siswa yang bersangkutan.
    Ketua Komite Sekolah itu, Bagindo Rosman kepada Singgalang menilai bahwa sekolah SD hingga SMP sudah lama dibebaskan dari segala bentuk pungutan dan iyuran. Kenapa di SMP Ketaping ini masih diberlakukan? Sebagai rinciannya, uang yang Rp100 ribu itu, untuk uang OSIS, asuransi, dan pustaka.
    "Satu lagi, di sekolah ini juga diberlakukan pungutan bagi siswa yang terlambat datang harus membayar Rp5 ribu. Baju tak masuk ke dalam celana juga didenda Rp3 ribu. Absen atau tempo, siswa membayar Rp10 ribu. Ini kan namanya tidak mendidik. Dengan dalih apapun, uang pungutan itu harus dikembalikan," kata Rosman yang juga anggota DPRD Padang Pariaman dari PAN ini.
    Menurut Rosman, berdasarkan rapat bersama pihak sekolah dengan Komite, yang juga diikuti pihak Dinas Pendidikan Padang Pariaman ditetapkan, bahwa uang pendaftaran ulang itu dikembalikan lagi. Namun, hingga saat ini, dan telah dilakukan pula hearing DPRD dengan Dinas Pendidikan membicarakan soal itu, yang namanya pungutan demikian tak pernah dikembalikan.
    Berdasarkan Permendiknas, lanjut Rosman, nomor 106 tentang juklak dan juknis BOS dinyatakan, bahwa peserta didik tak boleh dipungut bayaran. "Kita ingin, pihak terkait turun tangan menuntaskan masalah demikian. Apalagi, seorang Kepala Sekolah itu; H. Basri orang Ketaping. Tentu dia harus berpikir, bagaimana membantu masyarakat Ketaping, yang pada umumnya hidup dari sumber pertanian, yang sangat merasa keberatan bila di sekolah terus-terusan dilakukan pungutan," ungkap Rosman.
    H. Basri, Kepala SMP N 2 Batang Anai saat dikontak berkali-kali tak memberikan jawaban apapun soal itu. Namun, Zulkarnain, salah seorang guru di sekolah itu menilai pungutan demikian sama sekali tidak memberatkan pihak orangtua siswa. "Memang ada dana BOS, tetapi itu tidak mencukupi untuk menunjang kemajuan sekolah ini. Dengan adanya uang itu pula barangkali, sekolah ini jadi yang terdepan di kecamatan ini," kata dia.
    Zulkarnain mengaku, uang pendaftaran ulang yang dilakukan beberapa waktu lalu itu sempat berpolemik. Tetapi tak sempat memcuat keluar. "Ini memang sengaja dihembuskan oleh pihak ketiga, sehingga sedikit heboh pihak sekolah dengan Komite-nya. Saya sendiri selaku Bendahara Komite Sekolah memilih mundur dan berhenti dari Komiten. Sebab, saya bagaikan bika, yang diatas dan bawahnya api," katanya.
    "Coba bayangkan. Di satu sisi saya Bendahara Komite Sekolah yang tentunya harus bisa sejalan dengan apa yang dilontarkan Ketua Komite Rosman. Di sisi yang lain, saya seorang guru yang ikut mengajar dan memikirkan bagaimana kemajuan terus diraih sekolah ini, dengan ditetapkannya uang pendaftaran ulang bagi siswa," ungkap Zulkarnain. (501)

Kemenangan Ali Mukhni - Suhatri Bur Ditargetkan 75 Persen di Lubuk Alung

Lubuk Alung--Ketua Tim Pemenangan pasangan Ali Mukhni - Suhatri Bur Kecamatan Lubuk Alung, Topik Hidayat menargetkan kemenangan pasangan nomor urut satu itu mencapai 75 persen. Target demikian tidak sekedar dibuat-buat. Tetapi mengacu kepada elektabilitas calon yang berasal dari incumbent itu sendiri yang terus menanjak naik dari waktu ke waktu.
    "Khusus Lubuk Alung, dan Dapil IV umumnya berkemajuan pesat. Agak tercurah perhatian Bupati Ali Mukhni ke wilayah yang dikenal dengan heterogen ini. Buktinya, hampir seluruh pembangunan berskala nasional dan internasional berada di Lubuk Alung dan Dapil IV," kata Topik Hidayat yang politikus Partai Gerindra Padang Pariaman ini.
    Dengan demikian, masyarakat berpikiran ingin melanjutkan dan menuntaskan pembangunan demikian. Yang tentunya sangat sejalan dengan keinginan Bupati Ali Mukhni yang ingin kembali jadi orang nomor satu di daerah ini. "Kita terus melakukan konsolidasi dan koordinasi bersama tim di luar partai pengusung, bagaimana keinginan dan cita-cita kemenangan itu terwujud dalam Pilkada serentak 9 Desember mendatang," ungkapnya.
    Untuk itu, di kecamatan yang punya pemilih sekitar 30 ribuan ini, Topik Hidayat bersama timnya terus melakukan upaya pengembangan sayap tim sampai ke tingkat nagari dan korong. "Alhamdulillah, dari lima nagari; Lubuk Alung, Sikabu, Pasie Laweh, Aie Tajun, dan Pungguang Kasiak yang ada di Kecamatan Lubuk Alung, semuanya telah punya tim pemenangan. Tinggal lagi, melakukan gerakkan di tengah masyarakat. Dan kita pun sengaja menjadikan tokoh masyarakat nagari yang jadi tim pemenangan demikian," ujar Topik Hidayat.
    Di VII Koto Sungai Sariak
    Sementara, di Kecamatan VII Koto Sungai Sariak kemenangan Ali Mukhni - Suhatri Bur ditarget mencapai 70 persen. Basri Iryas, ketua tim pemenangan pasangan yang diusung Partai Golkar, Demokrat, PKB, Gerindra, PKS, PAN, dan PPP ini ingin target demikian tercapai dengan baik dan benar.
    Basri Iryas yang mantan Walinagari Balah Aie, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak ini menyebutkan, bahwa semua tim pemenangan di empat nagari; Sungai Sariak, Balah Aie, Lareh Nan Panjang, Lurah Ampalu yang ada di kecamatan ini telah terbentuk. "Hanya Nagari Sungai Sariak yang masih dalam proses nama-nama timnya. Insya Allah, dalam dua hari ini tuntas," kata dia. (501)

Tiap Sebentar Truk Keluar Masuk Mengangkut Tanah
Masyarakat Koto Buruak Mulai Kenyang Oleh Debu yang Berterbangan

Lubuk Alung--Banyak orang daerah lain yang sesak nafasnya akibat kabut asap, yang hingga saat ini terus menyelimuti kampungnya. Di Padang Pariaman dapat juga imbasnya, tetapi tak separah yang terjadi di luar sana. Hanya kabut jalan akibat lalu lalang mobil pembawa tanah uruk yang mulai meningkat.
    Seperti yang dikeluhkan masyarakat Koto Buruak, Nagari Lubuk Alung sejak beberapa bulan belakangan. Koto Buruak, sebuah kampung yang dulu dikenal aman, nyaman, dan banyak keindahan alam, akhir-akhir ini mulai terusik oleh banyaknya kabut debu yang beterbangan akibat lalu lalangnya truk pembawa tanah dari kampung itu ke luarnya.
    Jembatan Bukik Lubuk Alung yang menghubungkan jalan lingkar Duku - Sicincin, belakangan mulai sepi dari pengunjung. Awal-awal siap jembatan gagah itu, tiap sore dan senja ratusan masyarakat memadati jembatan demikian, untuk sekedar berfoto ria karena indah dan rancaknya suasana jembatan demikian.
    Walinagari Lubuk Alung Harry Subrata kepada Singgalang menyebutkan, pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan pihak perusahaan yang melaukan aktivitas pengangkutan tanah itu. "Memang, sejak jalan ini dilalui truk bermuatan tanah itu, masyarakat mulai diresahkan oleh kabut debunya yang tidak bisa dibendung," kata dia.
    "Tentunya, ancaman berbagai penyakit mulai menyerang masyarakat. Kita ingin, para truk-truk itu atas perintah induk semangnya harus mengalihkan jalan tempat lalunya ke arah Gantiang, terus ke Sikabu. Kalau tidak, dan tetap menempuh jalan Koto Buruak, mereka harus menyiram tiap hari agar debunya tidak beterbangan," kata Harry Subrata, walinagari yang hingga kini masih membudayakan cincin batu akiak itu.
    Bayangkan, tiap hari 30 truk yang lalu lalang. Satu truk maksimal empat kali keluar dalam sehari. "Tentu Koto Buruak sudah kenyang oleh debu yang terbang tiap sebentar. Dan memang, pembangunan punya risiko tersendiri. Salah satunya, ya itu tadi; debu yang susah untuk diantisipasi. Di sinilah kita ingin kerjasama yang baik dengan pihak pekerja proyek, sehingga masyarakat merasa senang pula," harapnya.
    Di Sintuak
    Hampir bersamaan dengan Koto Buruak, di Korong Palembayan dan Tembok, Nagari Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang juga terjadi penyebaran debu oleh truk yang membawa tanah uruk demikian. Tanah uruknya pun sama-sama dibawa untuk kelanjutan pembangunan Irigasi Anai II.
    Syafruddin, salah seorang tokoh masyarakat Sintuak minta Pemkab Padang Pariaman turun tangan untuk meminimalisir masalah itu. Apalagi, tambang tanah yang ada di Palembayan itu kabarnya tak pula punya izin yang jelas. "Di samping debu yang banyak berterbangan tiap sebentar, jalan pun telah banyak yang hancur dan punah," kata Syfaruddin, mantan anggota DPRD Padang Pariaman dari PAN ini. (501)

Lima Tahun tak Disentuh Pembangunan
Nagari Lurah Ampalu Bulatkan Suara ke Alfikri Mukhlis - Yulius Danil

VII Koto--Masyarakat Nagari Lurah Ampalu, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman merasa di-anak-tirikan dalam soal pembangunan. Nagari yang jauh tersuruk letaknya itu semakin terujung saja, dan seolah-olah dibiarkan tak maju-maju. Dulu, sempat ada wacana nagari ini akan bergabung dengan Kota Pariaman, karena merasa tak diperhatikan oleh induknya Padang Pariaman.
    Nasruddin Subri, salah seorang tokoh masyarakat Lurah Ampalu kepada Singgalang, kemarin ingin lima tahun mendatang adanya perubahan yang mendasar di nagari itu. "Lima tahun sudah Ali Mukhni - Damsuar Datuak Bandaro Putiah jadi bupati dan wakil bupati, Lurah Ampalu masih seperti yang dulu, sebelum mereka memimpin daerah ini," kata Apuak, sapaan akrap Nasruddin Subri.
    "Untuk ini, kita ingin membulatkan suara dalam Pilkada serentak 9 Desember mendatang ke pasangan Alfikri Mukhlis - Yulius Danil. Dan atas nama masyarakat pun, kita telah melakukan kontrak kerjasama dalam soal pembangunan dan kemajuan Lurah Ampalu di masa yang akan datang," kata dia.
    Nagari Lurah Ampalu, kata Apuak, memang pemilihnya tak sebanyak nagari lainnya di Padang Pariaman ini. Tetapi, nagari ini punya wilayah yang cukup luas. Ada 15 korong yang dikendalikan oleh nagari, yakni; Korong Guguak, Cimpago, Kampuang Surau, Sikilie, Ikor Kampuang, Sawah Liek, Kampuang Tangah, Simpang, Kampani, Lansano, Koto Tabang, Palak Juha, Ambacang Gadang, Sikarih, dan Silangkuang. Di semua korong itulah tersebarnya 4.500 pemilih yang akan menentukan masa depannya.
    Bagi Apuak bersama masyarakatnya, Padang Pariaman kedepan itu harus berubah ke arah yang lebih bagus. Dijatuhkannya pilihan politik pada pasangan calon bupati dengan nomor urut dua ini, lantaran pasangan ini punya kemampuan yang cukup untuk memimpin. Mereka masih tergolong muda, yang tentunya punya harapan yang cukup besar untuk bisa membuat restorasi di daerah ini. (501)

Nagari Tandikek Juara Umum MTQ Kecamatan Patamuan
       
Tandikek--Nagari Tandikek keluar sebagai juara umum, dalam MTQ ke-42 tingkat Kecamatan Patamuan, yang dilakukan Sabtu dan Minggu lalu. Dengan demikian, nagari itu berhak memboyong piala bergilir yang tahun lalu disabet oleh Nagari Tandikek Utara.
    Ketua Panitia MTQ, Arsil menyebutkan, Nagari Tandikek berhasil menjadi juara umum dengan total nilai 48, dan juara dua Nagari Tandikek Utara dengan nila 45. Sedangkan juara tiga Nagari Sungai Durian dengan total nilai 15.
    Dia menjelaskan, pada tahun yang lalu yang menjadi juara umum adalah Nagari Tandikek Utara, dan sekarang juara umum sudah berpindah tangan. "Pada tahun yang lalu, Tandikek Utara juara umum dan Tandikek juara dua. Sedangkan Sungai Durian tetap menjadi juara tiga baik tahun lalu maupun MTQ sekarang ini," terangnya.
    Kemudian katanya, pelaksanaan MTQ sekarang ini alhamdulillah berjalan dengan lancar, tertib dan sukses. "Pelaksanaan MTQ selalu berjalan dengan aman dan lancar serta tidak ada kendala sedikitpun. Terima kasih kepada seluruh masyarakat Kecamatan Patamuan yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaannya," kata Arsil.
    Kedepan, harap Arsil, kepada masyarakat agar bisa meramaikan acara MTQ ini, karena setiap tahun pelaksanaannya selalu bertambah kurang masyarakat yang hadir. "Kalau acara pemuda atau acara lainnya selalu diramaikan oleh masyarakat, akan tetapi acara MTQ kurang diminati. Untuk itu, saya mengharapkan partisipasi masyarakat serta mengajak anak-anak untuk mencintai Al-Qur'an melalui lomba MTQ ini," harap Arsil. (501)

Syarat Jadi Pengurus GP Ansor Harus Ikut PKD

Pariaman--Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sumatera Barat terus melakukan pembenahan konsolidasi kepengurusan Pimpinan Cabang (PC) di kabupaten dan kota. Masing-masing daerah yang  memiliki kader Ansor yang sudah mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD), diminta mempersiapkan diri untuk melaksanakan PKD lanjutan dan Konferensi Cabang (Konfercab).
    Demikian diungkapkan Ketua Tim Carateker Pimpinan Wilayah GP Ansor Sumatera Barat Rahmat Tuanku Sulaiman pada rapat, Selasa (8/9) di batas Kota Padang – Padang Pariaman.     Dikatakan Rahmat, sesuai dengan SK Pengesahan Penunjukkan Tim Caretaker PW GP Ansor Sumbar tahun 2015 tertanggal 2 September 2015, menetapkan penasehat; Rahmat Hidayat Pulungan (PP GP Ansor) dan Rusli Intan Sati. Ketua; Rahmat Tuanku Sulaiman, Sekretaris; Hafnizon dengan anggota; Armaidi Tanjung, Firdaus, Zeki Aliwardana dan Afriendi Sikumbang.
    Menurut Rahmat Tuanku Sulaiman, dalam waktu dekat Tim Caretaker berkoordinasi dengan kader Ansor di sejumlah kabupaten/kota di Sumatera Barat. "Untuk lebih memaksimalkan kerja Tim Caretaker, masing-masing anggota mengkonsolidasi kabupaten/kota. Hafnizon (Kota Solok, Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan), Afriendi (Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam dan Kota Padang Panjang), Armaidi Tanjung (Kota Pariaman, Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat), Zeki Aliwardana (Kabupaten 50 Kota, Kota Payakumbuh dan Kabupaten Pesisir Selatan), Firdaus (Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Dhamasraya)," katanya.
    "Kami berharap kader-kader Ansor, pemuda nahdliyin dan aktifis pemuda lainnya untuk menyiapkan diri masuk dalam kepengurusan Ansor di masing-masing kabupaten/kota. Sebelum dilaksanakan Konfercab, masing-masing pengurus diharuskan mengikuti PKD," kata Rahmat.
    Dibagian lain, Rahmat menambahkan, pada Mei 2015 lalu PW GP Ansor Sumbar sudah melaksanakan PKD sebanyak 5 angkatan yang menghasilkan 205 kader yang sudah mengikuti PKD. "Syarat menjadi pengurus PC Ansor di kabupaten/kota harus mengikuti PKD yang disetujui oleh PP GP Ansor. Selain itu, instruktur PKD langsung dari PP GP Ansor Jakarta," tutur Rahmat, mantan anggota KPU Kabupaten Padang Pariaman ini. (501) 

Lewat Bedah Rumah Baznas
Mimpi Rupmiati Punya Rumah yang Layak Akhirnya Terwujud

Aua Malintang--Isak tangis bahagia terlihat dari wajah Rupmiati, seiring dimulainya program bedah rumah yang didukung Pemkab Padang Pariaman dan Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) daerah itu. Warga Korong Kampuang Padang, Nagari III Koto Aua Malintang, Kecamatan IV Koto Aua Malintang itu tak henti-hentinya berucap syukur dan terima kasih kepada Bupati Ali Mukhni yang merespon proposal yang ia serahkan beberapa waktu lalu.
    Ibu muda berusia 45 tahun ini menceritakan, bahwa rumah yang ia huni bersama orangtua, suami dan tiga orang anaknya telah hancur rata dengan tanah akibat gempa 30 september 2009 yang lalu.
    Kemudian, bersama suami dan bantuan masyarakat dibangunnya sebuah rumah yang terbuat dari kayu dan beralaskan tanah, terletak di sebelah rumah orangtuanya. Karena semakin lapuk dan banyak atapnya yang bocor, ia pun mencoba melapor ke walinagari dan camat untuk memohon bantuan bedah rumah, dengan melampirkan foto-foto sebagai buktinya.
    Tak berselang lama kemudian, ia didatangi petugas dari Dinas Sosial dan Baznas untuk verifikasi, sekaligus monitoring lokasi pembangunan rumah. Setelah itu, rumah ukuran 7x10,5 meter mulai dibangun dengan menggunakan dana APBD sebesar Rp10 juta, dan bantuan Baznas sebesar Rp12,5 juta.
    "Alhamdulillah, hari ini doa kami terwujud. Bahkan, rumahnya lebih besar dari yang kami bayangkan," kata Rupmiati di kediamannya, Senin (7/8) lalu.
    Bupati Ali Mukhni yang datang saat itu mengatakan, program bedah rumah merupakan sebagai wujud nyata kepedulian pemerintah dalan menekan angka kemiskinan di nagari. Dengan segala keterbatasan, Ali Mukhni bersama DPRD berupaya menganggarkan program bedah rumah setiap tahunnya, dan bersinergi dengan program Baznas.
    Pada kesempatan itu, suami dari Rena Sofia yang kembali mencalonkan diri jadi bupati untuk periode lima tahun mendatang itu juga mengucapkan terima kasih atas kepedulian perantau, dalam menyisihkan sebagian zakatnya untuk disalurkan melalui Baznas Padang Pariaman.
    Ditambahkannya, baru-baru ini Baznas mendapatkan zakat dari perantau Kota Pekanbaru sebesar Rp100 juta. Oleh karena itu, zakat demikian segera disalurkan kepada yang berhak menerima. Perantau tersebut, adalah putra Sungai Geringging yang berdomisili di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
    Bapak tiga anak itu juga memberikan apresiasi pada masyarakat IV Koto Aua Malintang, yang sato sakaki dalam membangun rumah Rupmiati dengan memberikan bantuan berupa semen, batu bata, pasir, besi dan lainnya. Terlihat telah tersusun rapi 100 sak semen bantuan masyarakat sekitar.
    "Kami apresiasi dengan masyarakat yang menanamkan budaya gotong royong. Barek samo dipikue, ringan samo dijinjiang dalam membantu sesama warga. Saya merasa terharu sekali, semoga Tuhan membalasnya dengan pahala yang berlipat ganda," doa Ali Mukhni, calon bupati dengan nomor urut satu yang didampingi Kabag Humas Hendra Aswara itu.
    Pimpinan Baznas Syamsuardi Surma mengatakan, saat ini lembaganya telah melakukan program bedah rumah sebanyak 15 unit hingga September ini. Ia menargetkan, lima unit rumah lagi untuk dilakukan bedah rumah di Padang Pariaman. "Kita punya target bedah rumah tahun ini sebanyak 20 unit. Telah terealisasi 15 unit, dan tinggal lima unit lagi," kata Syamsuardi Surma, pensiunan PNS itu.
    Menurut dia, yang mendapatkan bantuan bedah rumah sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Rumah tersebut dikategorikan tidak layak dan tidak sehat. Seperti rumah beralaskan tanah, tidak ada kamar mandi dan WC, sanitasi, atap bocor, dihuni oleh balita dan lain sebagainya. "Jika telah memenuhi syarat, kita segera turun memberikan bantuan. Yang penting rumah itu dibangun diatas tanah milik yang bersangkutan," ujarnya.
    Ia juga berharap lebih banyak lagi para perantau yang menyalurkan zakatnya melalui Baznas, karena masih banyak masyarakat yang butuh uluran tangan, baik bantuan pendidikan, kesehatan, bedah rumah, bencana alam dan lain sebagainya. (501)

Hasil Pertanian Semakin Mudah Diangkut
Jalan Sei. Geringging - Palak Tabu - Tandikek Terbuka

Kampuang Dalam--Lahudin (51), warga Kecamatan V Koto Kampuang Dalam mengatakan, sejak dimulainya pelebaran jalan Sungai Geringging - Palak Tabu - Padang Alai - Tandikek sangat dinikmati oleh masyarakat, terutama dalam transportasi untuk membawa hasil pertanian ke luar daerah.
    "Sekarang, coklat, buah palo, kelapa, pinang bisa langsung dijemput ke ladang masyarakat. Jadi biaya semakin murah dan menguntungkan kepada petani," kata pria yang akrab disapa si Lahuik ini.
    Hal tersebut, ia sampaikan ketika bertemu dengan Bupati Ali Mukhni, yang melakukan peninjauan ke lokasi jalan terseut, Jumat yang lalu. Kabag Humas Setdakab Padang Pariaman Hendra Aswara, membenarkan bahwa peningkatan jalan aspal hotmix Padang Alai, Kecamatan V Koto Timur lewat Palak Tabu, Kecamatan Sungai Geringging telah dimulai 2014 yang lalu.     Pada 2015 ini juga telah dianggarkan Rp2,5 miliar, untuk pemeliharaan periodik jalan tersebut. Adanya jalan itu, tentu akan membuka akses daerah perbatasan dengan Kabupaten Agam ini, sehingga akan membuka daerah pertumbuhan ekonomi baru. "Pemkab Padang Pariaman fokus membangun daerah perbatasan, dengan memperbaiki infrastruktur jalan demi meningkatnya roda perekonomian masyarakat," ujar Hendra Aswara, jebolan STPDN XI itu.
    Dijelaskannya, jalan Padang Alai - Palak Tabu sepanjang 20 KM tersebut, merupakan jalan kabupaten yang melewati Nagari Sikucua dan Nagari Kuranji Hulu. Jalan itu juga menjadi alternatif dari Bukittinggi dan Kota Padang melalui jalan Sicincin - Malalak.
    "Bapak Bupati Ali Mukhni saat ini berupaya bersama anggota DPR RI untuk memperjuangkan anggaran pengaspalan jalan Sungai Geringging - Palak Tabu - Padang Alai-Tandikek pada APBN 2016 mendatang. Mohon doanya," kata putra asli Sungai Geringging itu. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar