Selasa, 21 Juni 2016

Jadikan Makanan Khas Pariaman Untuk Pengembangan Perekonomian

Tahapan Pilkada Putaran Kedua Dimulai
Tidak Ada Penambahan Pemilih, Selain DPT 30 Juni

Pariaman--Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Padang Pariaman, Suhatri Bur menilai dengan telah selesainya proses gugatan yang dilakukan di Mahkamah Konstitusi (MK), maka tahapan Pilkada putaran kedua pada 22 September nanti sudah bisa dimulai. Diantara tahapan yang akan dilakukan tersebut, adalah sosialisasi ditengah masyarakat. Sebab, Pilkada putaran pertama partisipasi pemilih hanya 63,64 persen dari total pemilih yang ada.
    Menjawab Singgalang, Selasa kemarin di Pariaman, Suhatri Bur berharap suara yang tidak sah pada Pilkada putaran pertama lalu, hendaknya berkurang dan kapan perlu tidak lagi terjadi. "Terjadinya kesalahan pada kertas suara ada banyak faktor. Diantaranya, adanya keraguan masyarakat pemilih dikarenakan dalam satu kampung itu ada dua, tiga calon bupati atau wakil bupati yang berasal dari kampung tersebut. Dari pada ambil pusing memikirkan calon tersebut, maka kedua calon itu dicoblos saja oleh pemilih," kata Suhatri Bur.
    "Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang akan dipakai pada putaran kedua, adalah DPT terakhir saat putaran pertama. Bagi pemilih yang cukup umur pada saat ini, yang pada saat putaran pertama belum memilih, tetap saja tidak bisa memilih pada putaran kedua. Begitu juga nomor urut calon yang ikut putaran kedua, tetap saja nomor yang mereka pakai saat putaran pertama lalu, yakni nomor urut satu pada pasangan Ali Mukhni-Damsuar dan nomor urut tiga pada pasangan M. Yusuf-Zamzamil," ujar Suhatri Bur.
    Lewat sosialisasi yang dilakukan di seluruh lapisan masyarakat dan kelompok masyarakat, hendaknya tingkat pemilih bisa meningkat. "Untuk itu, kepada semua pihak, tak terkecuali dari calon yang akan ikut putaran kedua, juga diminta untuk ikut melakukan sosialisasi, tentang pentingnya arti sebuah suara masyarakat yang memang telah punya hak untuk memilih," ungkapnya.
    Menurut Suhatri Bur, kampanye penajaman visi misi dari kedua calon tersebut dimulai pada 16 hingga 18 September nanti. Sementara, dari 19 sampai 21 September adalah minggu tenang. "Kita berharap, Pilkada putaran kedua ini berjalan aman, sukses dan lancar serta membuahkan hasil yang sesuai dengan tuntutan masyarakat Padang Pariaman itu sendiri," tambahnya. (dam)

Untuk Rehab Rekon
Pemko Pariaman Berharap Bantuan Dari Berbagai Kementerian

Pariaman--Walikota Pariaman, H. Mukhlis Rahman berharap banyak pada semua Kementerian yang ada di republik ini bisa meringankan beban berat tentang, rehab rekon yang kini tengah berjalan di kota ini, sejak pascagempa pada akhir September tahun lalu. Hal itu sangat penting, mengingat banyaknya fasilitas umum dan rumah masyarakat yang harus dibangun kembali.
    Demikian antara lain komentar Wako Mukhlis Rahman, Selasa kemarin dihadapan Direktur Manajemen Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Kementerian Dalam Negeri RI, Muhammad Roem, yang sengaja hadir ke Kota Pariaman dalam rangka evaluasi bantuan yang telah diberikan Kementerian tersebut, berupa pembangunan satu unit gedung Inspektorat Kota Pariaman, dengan total anggaran Rp1,6 miliar, yang sedang dikerjakan oleh PT Adiguna Mandiri, pimpinan Fitrias Bakar, dengan jangka waktu selama 150 hari sampai selesai.
    Dalam siaran persnya Wako Mukhlis Rahman yang disampaikan Kasubag Kemitraan Humas Setdako, Batrizal menyebutkan, bahwa bangunan gedung yang akan digunakan nantinya oleh Inspektorat tersebut sangat sesuai dengan tuntutan keadaan dan kultur daerah yang memang rawan bencana, yakni ramah terhadap bencana itu sendiri. "Bangunan yang sedang dikerjakan itu berlokasi di Desa Kampung Baru, Kecamatan Pariaman Tengah," katanya.
    Pada kesempatan tersebut, Muhammad Roem langsung dibawa meninjau keadaan bangunan yang sedang berjalan. Disamping itu, pihaknya juga melihat fasilitas kantor lainnya, seperti Balai Kota Pariaman, kantor Bappeda yang baru selesai dibangun pascagempa dan kantor lainnya, bersama pihak PT Adiguna Mandiri dan sejumlah pejabat terkait dilingkungan Pemko Pariaman.
    Muhammad Roem sangat memberikan apresiasi dan respon terhadap perkembangan yang terus terjadi pascagempa melanda daerah itu. Sebab, belum cukup peristiwa gempa setahun berlangsung, perkembangan dan kebangkitan pemerintah kota bersama masyarakatnya cukup terlihat dengan nyata. "Ini sebuah kebijakan yang sangat luar biasa, yang mesti dapat dukungan dari semua pihak. Kita tetap berupaya, adanya bantuan lain dari Kementerian ini terhadap pembangunan kembali berbagai fasilitas umum yang harus dibangun lagi di kota ini," kata Muhammad Roem.
    Kepada pihak PT Adiguna Mandiri, Muhammad Roem minta untuk melakukan kerja ini dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku. "Jaga reputasi dan nama baik perusahaan, bekerjalah secara profesional, sehingga rekam jejak kerja yang tengah dilakukan tidak merah dimata banyak orang," harapnya. (dam)

Jadikan Makanan Khas Pariaman Untuk Pengembangan Perekonomian

Pariaman--Otonomi daerah, agaknya juga menjadi stimulan bagi daerah untuk bisa berkembang lebih pesat lagi, terutama dalam sektor pembangunan ekonomi yang berbasiskan potensi khas daerah itu sendiri. Dengan kebijakan demikian, setiap daerah harus mampu mengelola potensi yang ada di daerah itu sendiri, sehingga meningkatkan semua sektor yang ada didalam kehidupan bermasyarakat.
    Walikota Pariaman, H. Mukhlis Rahman dalam siaran Persnya yang disampaikan Kasubag Kemitraan Humas Setdako, Batrizal belum lama ini, dalam kegiatan lomba masakan khas Pariaman sekaligus menyambut bulan Ramadhan. Menurutya, kesejahteraan dan perekonomian masyarakat pada sektor usaha mikro, kecil dan menengah yang bersumber pada jiwa kewirausahaan, adalah berbasiskan keunggulan khas dari daerah itu sendiri.
    "Potensi daerah yang merupakan keunggulan khusus bagi daerah tertentu, yang berbeda dan tidak jarang hal itu juga menjadi trade mark Kota Pariaman. Bahkan, banyak masyarakar mengidentikkan suatu potensi daerah dengan nama daerah itu sendiri. Seperti Yogyakarta terkenal dengan Kota Gede, Palembang dengan Mpek-Mpek-nya, Garut dengan Dodolnya, dan banyak lagi kota yang memiliki hal lainnya, dimana potensi tersebut langsung terangkat dengan sendirinya," ujar Wako Mukhlis Rahman.
    Menurutya, potensi khas Pariaman yang selama ini masih terpendam, lewat momen ini hendaknya mampu meningkat. Dengan demikian, potensi lainnya, akibat khas tersebut juga akan terangkat. Sebut saja pariwisata yang akan mendatangkan banyak orang dari berbagai pelosok daerah lain. "Untuk itu, masakan khas Pariaman merupakan salah satu sumber yang bisa kita kelola dengan lebih baik lagi, sehingga mampu menggerakkan perekonomian masyarakat, sekaligus menjadi produk unggulan daerah yang mampu wisatawan untuk berkunjung ke kota ini," ujarnya.
    Dengan adanya kegiatan ini, lanjut Wako MUkhlis Rahman, hendaknya mampu mambangkik batang tarandam. Artinya, masakan khas Pariaman bisa kembali muncul kepermukaan setelah sekian lama tenggelam. Kemudian, membangkitkan tradisi masakan khas Pariaman, sehingga tetap eksis dan primadona, sebagai potensi kota ini, sekaligus menjadi ikon Kota Pariaman, dalam sudut pandang kuliner khas daerah. (dam)

Wako Mukhlis Rahman
FKUB, BP4 dan BHR Harus Mampu Memberikan yang Terbaik

Pariaman--Terbentuknya kepengurusan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Badan Penasehat, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) serta Badan Hisab Rukyah (BHR) adalah instrumen penting untuk melakukan pembinaan, sesuai bidang tugas dan fungsi masing-masing lembaga tersebut. Semua lembaga itu telah diatur oleh undang-undang dan peraturan yang berlaku yang mengatur hal demikian.
    Walikota Pariaman, H. Mukhlis Rahman ketika melantik FKUB, BP4 dan BHR Kota Pariaman beberapa waktu lalu melihat tugas dan fungsi dari masing-masing lembaga tersebut, sepenuhnya untuk kemaslahatan masyarakat kota itu sendiri. Dalam siaran pernya yang disampaikan Kasubag Kemitraan Humas Setdako, Batrizal, Wako Mukhlis minta kepada seluruh pengurus untuk bisa bekerja dan berbuat sesuai dengan ketentuan yang telah ada tentang hal itu.
    "Tugas dan wewenang FKUB sebagaimana diatur dalam peraturan bersama Menteri Agama RI dan Mendagri RI, disamping meningkatkan kualitas penghayatan dan pengamalan kerukunan intern umat beragama, juga kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah. Menyalurkan aspirasi organisasi masyarakat keagamaan dan masyarakat dalam bentuk rekomendasi, sebagai bahan kebijakan Pemko kedepannya," katanya.
    Sementara, BP4 lanut Wako Mukhlis, adalah organisasi profesi yang bersifat sosial keagamaan, dalam mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, warahmah. Masing-masing badan yang dilantik tersebut di Ketuai oleh, Amir Azli (Ketua FKUB), Indra Jaya (Ketua BP4) dan
H. Zulkifli Zakari (Ketua BHR).
    Disamping itu, BHR yang telah terbentuk hendaknya mampu memberikan yang terbaik, terutama ketika mengawali dan mengakhiri Ramadhan, meluruskan arah kiblat yang merupakan salah satu upaya perwujudan persatuan umat dalam beribadah.
    Wako Mukhlis minta kepada masing-masing lembaga, jangan hanya muncul ketika persoalan terkait muncul dan ribut ditengah masyarakat. Hendaknya, sebelum dan memang soal kerukunan umat beragama tidak diingini terganggu dalam kota ini, adanya sosialisasi tentang pentingnya wadah yang kuat dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan-kemungkinan yang akan merusak tatanan yang telah terbina dengan baik dan benar ini.
    Pemko berupaya untuk memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan lembaga tersebut. Seperti alat pendeksi atau untuk melihat bulan. "Kedepan, alat ini akan kita wujudkan, apakah itu lewat Kesbang Linmas, atau dari Kementerian Agama RI itu sendiri," ujarnya. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar