PT KPA Bangun Kembali Pustu Salibutan
Lubuk Alung--Puskesmas Pembantu (Pustu) Korong Salibutan, Kenagarian Lubuk Alung, Padang Pariaman yang rata dengan tanah akibat gempa akhir September tahun lalu, kini dibangun kembali. Selasa kemarin PT. Kaltim Pasifik Amoniak (KPA) bersama Yayasan Samin dan Yayasan Bakhti Ganesha memulai pembangunan PUstu tersebut. Prosesi batu pertama langsung dihadiri Vice Presiden Manufacturing PT KPA, Darius P Pasaribu, Asisten I Setdakab Padang Pariaman, Drs. Bahar Kirman, Kapolres Padang Pariaman, AKBP. Drs. Eko Nugrohadi, M. Si serta sejumlah pemuka masyarakat dan undangan lainnya.
Menurut Darius P Pasaribu, bangunan pusat kesehatan yang akan dibangun ini, merupakan sebuah pemberian dari PT KPA bersama group perusahannya. "Nilai bangunan ini sebenarnya tidak seberapa. Tetapi sambutan masyarakat sangat luar biasa, melebihi dari apa yang akan diberikan pada masyarakat Salibutan ini," katanya.
"PT KPA merupakan sebuah perusahan Jepang, yang beroperasi di Bontang, Kalimatan Timur. Kesehatan masyarakat adalah hal yang mutlak dilakukan bersama. Sebab, dengan kesehatan yang baik, perekonomian masyarakat pun meningkat. Hanya dengan kesehatan yang primalah, segala usaha untuk memenuhi tuntutan hidup bisa dilakukan dengan baik dan benar," ujar Darius.
Perusahan ini selalu ikut berbagi dengan masyarakat, terutama di daerah bencana. "Sebab, membangun kembali daerah yang telah porak-poranda akibat musibah merupakan tanggungjawab moral bersama. Apalagi membangun kembali sarana kesehatan di perkampungan seperti Salibutan, Lubuk Alung ini. Saya adalah anak desa, yang sangat tahu, bagaimana kehidupan masyarakat desa itu sendiri," ujarnya.
Asisten I Setdakab Padang Pariaman, Bahar Kirman menyampaikan terima kasih pada PT KPA bersama groupnya yang telah peduli terhadap nasib kesehatan masyarakat di daerah ini. "Kehadiran PT KPA sungguh sebuah motivasi yang tinggi terhadap kebangkitan kembali masyarakat daerah ini. Tanpa masyarakat, Pemkab Padang Pariaman sungguh tidak sanggup bangkit sendirian," katanya.
Kepada masyarakat dan petugas Pustu Salibutan, Bahar Kirman minta untuk ikut serta melakukan pembangunan yang akan dikerjakan ini. "Kita ingin, dengan adanya Pustu ini mampu meningkatkan kesehatan masyarakat. Masyarakat tidak lagi susah mendapatkan pelayanan kesehatan yang diinginkannya," kata Bahar Kirman. (dam)
PIS dan KPPRI Padang Pariaman Siap Menangkan Yobana-Ril
Pariaman--Lagi-lagi dukungan untuk pasangan Yobana-Ril, terbukti lebih peduli kembali mengalir. Kali ini keluarga besar Partai Indonesia Sejahtera (PIS) Padang Pariaman, Senin kemarin memberikan dukungan tertulis pada Yobana-Ril, lewat Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) setempat, Bagindo Yohanes Wempi, S. Pt.
Ketua DPC PIS Padang Pariaman, kamaluddin bersama Sekretarisnya, Jhon Heri kepada Singgalang menjelaskan, bahwa dukungan ini telah diwujudkan sejak awal nama Yobana Samial mulai muncul jadi calon Bupati Padang Pariaman. Namun, lantaran sesuatu lain hal, maka dukungan tertulis baru saat ini bisa diberikan.
"Kita melihat seorang Yobana Samial, adalah sosok yang pantas untuk memimpin Padang Pariaman. Disamping seorang pengusaha sukses, dia juga seorang intelektual Islam yang banyak punya pemikiran nan tajam terhadap perkembangan daerah yang telah porak-poranda akibat gempa akhir September lalu," kata Kamaluddin yang juga tokoh masyarakat VII Koto Sungai Sariak ini.
Begitu juga seorang Dasril. Dia dikenal luas sebagai politisi santun, banyak berkiprah ditengah masyarakat. Banyak waktunya, selalu bersama masyarakat, terutama masyarakat korban gempa yang hingga kini masih membutuhkan bantuan dari banyak orang.
Menurut Kamaluddin, pernyataan sikap politik demikian, juga diiringi dengan sikap bersama seluruh jajaran PIS yang ada di seluruh kecamatan dan kepengurusan ditingkat nagari. Dan lagi, pernyataan sikap itu setelah PIS melakukan pleno DPC beberapa waktu lalu, terkait dukungan PIS pada 30 Juni nanti.
Disamping itu, kata Kamaluddin, Kesatuan Penerus Pejuang Republik Indonesia (KPPRI) Padang Pariaman juga siap untuk memenangkan Yobana-Ril pada Pilkada nanti. "Sikap politik organisasi anak pejuang 45 itu langsung saya yang menyampaikan. Sebab, hingga kini saya masih menjadi Ketua KPPRI tersebut," kata Kamaluddin lagi.
Kamaluddin melihat, setelah pernyataan sikap demikian, PIS langsung bekerja terkait kemenangan nantinya untuk pasangan Yobana-Ril. "Kita ingin perjuangan yang cukup berat saat ini, dengan kehadiran PIS dan KPPRI mampu meringankan hal itu," katanya. (dam)
DPRD Diminta Berdayakan Ekonomi Masyarakat yang Diwakili
Pariaman--Politisi Senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Padang Pariaman, Nasruddin Subri melihat anggota DPRD setempat saat ini kurang berpihak pada masyarakat daerah itu sendiri. Buktinya, persoalan pakaian dewan terhormat itu hingga kini masih memakai tukang jahit dari Kota Padang, yang jelas-jelas bukan rakyat Padang Pariaman. Padahal, hasil jahitan masyarakat daerah ini tidak kalah dengan tukang jahit daerah lain.
Kepada Singgalang, Selasa kemarin, Nasruddin Subri yang juga pimpinan CV Surya Tailor itu melihat hal itu sebuah kelemahan yang dialami oleh pimpinan dan anggota dewan. "Anggota dewan itu jelas wakil masyarakat. Soal pengembangan ekonomi masyarakat yang diwakilinya, mutlak dilakukannya. Salah satu cara, adalah memberdayakan para tukang jahit yang ada, dalam pengadaan pakaiannya," kata Apuak, panggilan akrap Nasruddin Subri itu.
Menurut Nasruudin, dulu para anggota dewan ketika masih dipimpin oleh Anasdi Nazar, banyak mereka menggunakan tenaga dalam soal kepentingannya. Mereka melakukan hal itu dengan anggaran APBD yang bersumber dari masyarakat Padang Pariaman itu sendiri, sudah sewajarnya hal itu juga diberdayakan terhadap masyarakat daerah itu sendiri.
Sementara anggota Komisi II DPRD Padang Pariaman, Bagindo Yohanes Wempi, S. Pt menilai apa yang dikeluhkan Nasruddin itu benar adanya. "Uang APBD, jelas stimulus untuk masyarakat juga. Alangkah baiknya diberdayakan masyarakat yang juga ahli dibidangnya, terkait kelengkapan DPRD itu sendiri," kata Yohanes yang juga Ketua tim kampanye Yobana-Ril, terbukti lebih peduli itu.
"Saya berkali-kali ikut berjuang untuk itu. Namun, apa yang saya sampaikan, untuk kemaslahatan masyarakat Padang Pariaman itu, belum mendapat respon dari mayoritas anggota dewan. Tidak ada salahnya, soal pakaian itu diberikan saja pada tukang jahit yang memang banyak yang ahli di Padang Pariaman. Ibarat kuah tatunggang ka nasi, nasi tu kadimakan juo. Artinya, pakaian kita siap oleh masyarakat Padang Pariaman yang memang kita wakili," ujar Yohanes. (dam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar