Minggu, 19 Juni 2016

Darmon Anggota Dewan Pertama yang Menyapa Masyarakat Korban Galodo dan Banjir Surantiah

Darmon
Anggota Dewan Pertama yang Menyapa Masyarakat Korban Galodo dan Banjir Surantiah

Lubuk Alung--Bapak tua itu tampak letih. Dia harus berjalan sekitar lima kilometer dari rumahnya yang baru saja dihempaskan oleh galodo di Surantiah Hulu ke Surantiah Kabun. Sebatang tongkat selalu setia menemaninya. Ingin sekali dia mempercepat langkahnya, tapi tak kuat lantaran usianya yang semakin sepuh.
    Hanya satu harapannya, semoga ketika sampai di Surantiah Kabun masih ada waktu untuk istirahat sebentar, sebelum datangnya waktu berbuka. "Kama Apak," sapa Darmon, anggota DPRD Sumbar yang sengaja datang melihat parasaian masyarakat kampung itu yang terkena galodo, Kamis malam lalu.
    "Ka Surantiah Kabun. Ado urang manyuruah pai ka situ, karano ado buko basamo," jawab dia. Oh, ya lanjut Pak. "Memang, ambo maadokan buko puaso basamo," balas Darmon.
    Di belakang bapak tua itu, ada lagi perempuan yang menggendong seorang anaknya. Untuk berjalan kaki dari Surantih Hulu ke Surantiah Kabun memang sedikit agak jauh. Belum lagi, sejak Kamis hingga Jumat petang itu air di sepanjang jalan masih setinggi lutut orang dewasa.
    Darmon yang politisi PAN Sumatera Barat asli Lubuk Alung ini merasa tersentak mendengar ada musibah di kampungnya, Surantiah, Korong Koto Buruak itu. Setelah berkoordinasi dengan Camat Lubuk Alung Suhardi dan Walinagarui Harry Subrata, Darmon memesan nasi sebanyak 200 bungkus lebih di salah satu restoran di Lubuk Alung sesuai pesan informasi dari pejabat terendah, berapa jumlah masyarakat yang butuh pasokan bantuan buka puasa.
    Kehadiran nasi bungkus yang disediakan oleh wakil rakyat itu memang tepat pada waktu dan momennya. Sebab, sejak semalam masyarakat tidak tidur. Jangankan menanak nasi untuk sahur, memindahkan barang-barang saja tak sempat. Dengan kondisi demikian, puasa Jumatnya jelas sekali keletihan dan kelesuan masyarakat Surantiah.
    "Ini semua kehendak Yang Maha Kuasa," ujar Darmon dalam sebuah surau di hadapan ratusan masyarakat Surantiah yang korban galodo dan air bah tersebut. Yang penting, lanjutnya, yang berpuasa saat ini ada makanan untuk di makan.
    Darmon ingin, semua makanan dan minuman yang dibawanya bermanfaat, dan dirasakan oleh masyarakat yang memang butuh sentuhan. "Alhamdulillah, ini sebuah kepedulian yang sangat luar biasa dari seorang anggota dewan Sumbar. Dia pula anggota dewan pertama yang datang dan peduli terhadap dunsanak," kata Camat Lubuk Alung Suhardi bersama Walinagari Harry Subrata saat menyambut hal itu.
    Walinagari Lubuk Alung Harry Subrata menambahkan, total rumah yang terendam akibat galodo dan banjir bah ini sebanyak 99 rumah di Surantiah Hulu dan Surantiah Hilia. Dari rumah yang sebanyak itu terdapat 132 kepala keluara yang mendiaminya. Dari rumah yang sebanyak itu pula, delapan rumah diantaranya rusak parah, dua buah rumah hilang lenyap disapu galodo.
    "Irigasi Babang Indah yang selama ini jadi pasokan air bagi petani, punah dan rusak parah," kata Harry Subrata. Kemudian bendungan sebagai hulu dari irigasi juga butuh perbaikan nantinya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar