Problematika Pemuda Sekarang Sangat Kompleks
Padang Pariaman--Kondisi pemuda saat ini yang penuh dengan degradasi moral, terlena dengan kesenangan dan lupa akan tanggungjawab sebagai seorang pemuda. Tidak banyak pemuda yang peka terhadap kondisi sosial masyarakat. Dalam urusan akademik pun, banyak siswa yang tidak menyadari bahwa mereka adalah insan akademis yang dapat memberikan pengaruh besar dalam perubahan menuju kemajuan bangsa.
Hal ini diungkapkan Elda Husniwar, Kepala Bagian Kesra Setdakab Padang Pariaman saat membacakan sambutan tertulis Bupati Ali Mukhni pada pembinaan generasi muda se kabupaten Padang Pariaman beberapa hari yang lalu, di Islamic Center Pariaman. Acara yang digelar Bagian Kesra Setdakab ini diikuti seluruh perwakilan SMA/SMK di daerah itu.
Elda Husniwar menyampaikan, problematika pemuda sekarang sangatlah kompleks. Mulai dari masalah pengangguran, krisis eksistensi, krisis mental hingga masalah dekadensi moral.
"Budaya permisif dan pragmatisme yang kian merebak membuat sebagian pemuda terjebak dalam kehidupan serba instant, hedonis, dan terlepas dari idealisme sehingga cenderung menjadi manusia yang anti sosial," kata dia.
Masalah lain, ujarnya lagi, yang turut menjadi pemicu terancamnya posisi pemuda adalah lemahnya pengawasan orangtua, keluarga, serta orang terdekat termasuk pula lemahnya pemahaman pemuda terhadap agama. Melanggar tatanan hukum yang berlaku, dan lain sebagainya mengakibatkan pemuda banyak terjerumus dalam pusaran pergaulan yang mengantarkannya pada titik kehancuran.
Dia melihat, fenomena sekarang betapa banyak pemuda dan pemudi melakukan hal-hal yang mubazir, seperti bermain game di warnet, keluyuran saat jam belajar, berkumpul dan mebicarakan hal yang mubazir, lebih banyak menghabiskan waktu di dunia maya (facebook, twiter, WA, Instagran), dengan membangun komunitas yang membuat mereka lupa akan hakikat kehidupan yang sebenarnya.
Selanjutnya, kepada para generasi muda Elda Husniwar menyampaikan, semua pemuda adalah tumpuan banyak orang. Jangan sia-siakan masa muda. Lakukanlah hal yang bermanfaat. Ingat doa dan harapan orangtua. Jangan kecewakan mereka. Jadilah generasi yang bermanfaat bagi keluarga, bangsa dan agama, pacu prestasi. Mari berlomba dalam kebaikan dan kesabaran (fastabiqul khairat). Inilah hakikat hidup yang sebenarnya.
"Narkoba, sek bebas (pergalulan bebas), HIV/AIDS dan aksi radikalisme merupakan ancaman serius bagi generasi muda saat ini. "Jangan sampai pemuda kita terjerumus ke dalam hal itu, karena akan mengahancurkan masa depan kita," tegasnya. (501)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar