Hanya Hitungan Jam
Ali Mukhni - Suhatri Bur Tuntaskan Kelanjutan Pembangunan JLDS
Batang Anai--Berkah Ramadhan sangat dirasakan Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman (Ali Mukhni - Suhatri Bur), terutama dalam penyelesaian pembebasan lahan ruas Jalan Lingkar Duku - Sicincin (JLDS). Hanya dalam waktu hitungan jam di Jembatan Buayan, Batang Anai, Senin (6/6) lalu, persoalannya tuntas.
Panasnya terik matahari yang menyengat di bulan puasa, sama sekali tak menghalangi langkah kedua pimpinan tertinggi di Padang Pariaman itu, untuk bersama-sama melaksanakan tugas, memberikan pelayanan dan menyelesaikan permasalahan pembebasan lahan di lokasi jembatan Buayan, demi untuk kelanjutan pembangunan JLDS.
"Saya kira, ini berkah Ramadhan yang dilimpahkan Allah SWT untuk kepentingan umat. Hanya dalam waktu dua jam, kita bisa bebaskan lahan di jembatan Buayan, Batang Anai untuk kelanjutan pembangunan JLDS," kata Ali Mukhni.
Dikatakannya, bahwa dana untuk pembangunan JLDS telah dianggarakan sebesar Rp75 miliar. Namun, dana tersebut dialihkan ke lokasi lain akibat terkendala dengan pembebasan lahan yang belum tuntas. Padahal, masyarakat sudah bersedia menyerahkan tanahnya dengan ganti rugi lahan dan tanaman sesuai peraturan yang berlaku.
"Saya baru tahu, dana JLDS dialihkan ke tempat lain karena ada isu yang mengatakan tanah di Buayan ini bermasalah. Saya turun hari ini ke lokasi memastikan tanah ini clear, tidak ada masalah. Saya dan Wabup sudah temui pemilik tanah dan mereka sangat mendukung pembangunan JLDS," kata Bupati Ali Mukhni yang telah membebaskan ribuan hektare lahan untuk pembangunan mega proyek di wilayahnya itu.
Untuk mendapatkan kembali dana Rp75 miliar tersebut, ia mengaku sudah bertemu dengan Dirjen Bina Marga Kementerian PU dan Anggota DPR RI asal Sumbar agar dianggarkan pada APBNP tahun ini.
Wabup Suhatri Bur mengatakan, telah ada pertemuan dengan pemilik tanah; Barodat dan mewakili keluarga Armen. Kedua orang itu sepakat menyerahkan tanahnya untuk kelanjutan JLDS. Ia meminta Kabag Pertanahan dan Camat Batang Anai untuk menghitung luas lahan dan tanaman yang terkena untuk JLDS tersebut.
Dijelaskannya, masyarakat saat ini sudah berpikir cerdas terhadap nilai ekonomi yang didapat setiap program pembangunan. Salah satunya, naiknya harga jual tanah masyarakat. Ia membayangkan, apabila JLDS selesai, harga tanah akan melambung tinggi apalagi yang berada di pinggir jalan nasional itu.
"Contohnya, sekarang harga tanah Rp50 ribu per meter. Kalau sudah ada aspal hotmix, harga tanah akan naik 10 kali lipat," ujar Suhatri Bur.
Pemilik tanah, Barodat mengungkapkan, kedatangan Bupati Ali Mukhni dan Wakil Bupati Suhatri Bur berhasil memberikan pencerahan dan meyakinkan masyarakat akan pentingnya JLDS. Ia mengaku, tidak pernah menghalangi pembebasan lahan JLDS apabila dilaksanakan dengan transparan dan jujur.
Tokoh masyarakat setempat, Buyung (52) memuji kepemimpinan ALi Mukhni - Suhatri Bur yang cepat tanggap dan turun langsung terhadap permasalahan dalam pembebesan lahan. Kehadiran kedua pimpinan daerah itu, akan menambah kepercayaan masyarakat dalam mendukung program pembangunan daerah.
Sebagaimana diketahui, JLDS yang menghubungkan Kecamatan Batang Anai menuju Sicincin sepanjang 19 kilometer telah dimulai pengenjaannya pada 2013 yang lalu. Pada 2014 telah selesai dikerjakan empat buah jembatan penghubung, yaitu jembatan Koto Buruak, Pasie Laweh, Kapalo Hilalang dan Buayan. Direncanakan akan diaspal hotmix awal tahun ini, namun terkendala pembebasan lahan. Dan Alhamdulillah, akhirnya soal lahan selesai dengan baik. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar