Tingkatkan Pendapatan Petani dengan Membunuh Ribuan Tupai
Sungai Geringging--Tembak tupai atau berburu tupai merupakan kegiatan rutin tahunan di Bidang Perkebunan pada Dinas Pertanian Peternakan Kehutanan Kabupaten Padang Pariaman. Pelaksanaan perdana tahun ini dilaksanakan di Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Geringging.
Kegiatan itu diselenggarakan atas peran para pihak, diantaranya para penembak jitu, Kelompok Tani Baringin Saiyo, masyarakat sekitar dan lainnya. Sesuai tugas pokok dan fungsi Bidang Perkebunan dalam rangka peningkatan produksi dan produktifitas perkebunan, adalah dengan pengendaliann hama dan penyakit tanaman perkebunan.
Pelaksanaan buru tupai Minggu lalu, telah berhasil melumpuhkan mamalia yang menjadi pengganggu tanaman perkebunan (kakao, kelapa) dan tanaman pertanian lainnya sebanyak 1.436 ekor tupai. Petani menyatakan ucapan terima kasih kepada para pihak yang telah menyelenggarakan buru tupai di nagari mereka, sehingga komuditas kakao, kelapa yang mereka usahakan bisa terlindungi dengan baik.
Kabid Perkebunan, Taufik Hidayat menyatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap nasib petani yang kehilangan hasil perkebunan akibat gangguan hama tupai. "Kegiatan ini mampu meningkatkan pendapatan petani dalam bentuk memperkecil kehilagan hasil produksi kakao dan kelapa," kata dia.
"Sebagai insentif bagi peserta, setiap tupai yang berhasil dilumpuhkan diganti denngan uang sebesar Rp 5000 per ekornya, yang dananya bersumber dari APBD Padang Pariaman," tambah Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Perkebunan, Mutirwan.
Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Kehutanan, Yurisman menjelaskan, kegiatan buru tupai ini setiap tahunnya selalu dianggarkan, mengingat urgensi pengendalian hama tupai yang tinggi, berdampak langsung pada kehilangan hasil produksi, terutama kakao dan kelapa.
"Dalam APBD awal, kami telah menggarkan sebesar Rp 70 juta untuk 9.000 ekor tupai," kata Yurisman. Jumlah ini dirasa masih kurang bila dibandingkan dengan wilayah sentra produksi perkebunan kakao dan kelapa yang begitu luas di Padang Pariaman. "Dengan dukungan DPRD, kami berharap pada anggaran perubahan berikutnya supaya dapat ditingkatkan penganggarannya, mengingat kegiatan ini berdampak langsung dengan kesejahteraan petani," ujar Yurisman. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar