Minggu, 08 Mei 2016

Butuh Langkah Baru Guna Mempertahankan Daya Kunjungan Wisatawan



Butuh Langkah Baru Guna Mempertahankan Daya Kunjungan Wisatawan

Kayutanam--Upaya mengantisipasi tingkat kejenuhan pasar kunjungan terhadap objek wisata massal, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Sumatera Barat memberikan bimbingan tekhnis (Bimtek) terhadap masyarakat Petani Kakao, di Anai Resort, Nagari Guguak, Kecamatan 2x11 Kayutanam, Kabupaten Padang Pariaman.
Kabid Pengembangan Destinasi dan Daya Tarik Wisata Sumbar, Federda menyebutkan, trend minat masyarakat terhadap objek wisata menunjukkan pergeseran terhadap green tourism, seperti wisata agro dan eko. Hal ini terbukti dengan tidak tumbuh-kembangnya sejumlah objek wisata massal di daerah-daerah destinasi wisata. Karena itu, butuh langkah baru guna mempertahankan daya kunjungan wisatawan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah.
Pemerintah, khususnya Provinsi Sumatera Barat telah menyikapi hal ini semenjak beberapa tahun belakangan terhadap pengembangan agrowisata sebagai wisata minat khusus. Melalui program Bimtek yang mengusung tema; Pariwisata Sebagai Penggerak Ekonomi Masyarakat. Hal ini diharapkan mampu mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan.
“Penumbuh-kembangan objek wisata, baik massal maupun minat khusus tidak saja hanya faktor kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat sekitar. Akan tetapi untuk mencapai harapan maksimal, kebijakan pemerintah setempat sangat menentukan seperti terjalinnya peran lintas sektoral,” ungkap Federda didampingingi narasumber yang didatangkan dari STP Bandung, Wisnu dan pelaku pariwisata ASITA, Joni.
Joni  menambahkan, Sumbar sebagai kawasan pertanian sangat pontensial terhadap pengembangan objek wisata minat khusus, seperti agrowisata dan ekowisata. Guna pengembangan ke arah tersebut, sangat penting memperhatikan beberapa aspek, khususnya sumber daya alam dan sumber daya manusia di lingkungan sekitar.
Menurutnya, masyarakat sekitar harus bijak menyikapi potensi lingkungan yang ada. Seperti di lingkungan pertanian dan peternakan, bisa menjadi tujuan wisata bagi pecinta objek wisata minat khusus. Hal ini tentunya butuh keseriusan banyak pihak, termasuk peranan lintas sektoral di pemerintahan daerah.
Sementara, Kabid Pariwisata Padang Pariaman, Desmawati menyebutkan daerahnya  mempunyai potensi agrowisata, terutama prodak kakao yang sedang mengaum. Oleh sebab itu, melalui Gapoktan Kakao Suka Fajar, serta Forum Kakao diharapkan mampu mempertahankan kearifan lokal, serta menjaga kebun yang baik. “Sehingga ke depan kita akan memfasilitasi petani kakao untuk menjadikan agrowisata,” ujarnya.
            Menurutnya, Padang priaman beberapa waktu belakangan telah komit mengembangkan potensi ke arah wisata minat khusus, seperti agrowisata dengan kebijakan pendirian kawasan pertanian terpadu, dan tentunya didukung penuh oleh Pariwisata Sumbar.
Kegiatan Bimtek pemberdayaan masyarakat di kawasan agrowisata Sumbar dihadiri 50 peserta, diantaranya dari Petani Kakao Sungai Gringging, Gapoktan Kakao Suka Fajar, Forum Kakao, tokoh masyarakat Padang Pariaman, petani Sungai Buluah, pengusaha produksi Coklat Adam, Pokdarwis dan pengelola lainnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar