Butuh Langkah Baru Guna Mempertahankan Daya Kunjungan Wisatawan
Kayutanam--Upaya mengantisipasi tingkat kejenuhan pasar kunjungan terhadap objek wisata massal, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Sumatera Barat memberikan bimbingan tekhnis (Bimtek) terhadap masyarakat Petani Kakao, di Anai Resort, Nagari Guguak, Kecamatan 2x11 Kayutanam, Kabupaten Padang Pariaman.
Kabid Pengembangan Destinasi dan Daya Tarik Wisata
Sumbar, Federda menyebutkan, trend minat masyarakat terhadap objek wisata menunjukkan
pergeseran terhadap green tourism, seperti wisata agro dan eko. Hal ini
terbukti dengan tidak tumbuh-kembangnya sejumlah objek wisata massal di
daerah-daerah destinasi wisata. Karena itu, butuh langkah baru guna
mempertahankan daya kunjungan wisatawan sebagai salah satu sumber pendapatan
daerah.
Pemerintah, khususnya Provinsi Sumatera Barat
telah menyikapi hal ini semenjak beberapa tahun belakangan terhadap
pengembangan agrowisata sebagai wisata minat khusus. Melalui program Bimtek
yang mengusung tema; Pariwisata Sebagai Penggerak Ekonomi Masyarakat. Hal
ini diharapkan mampu mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan.
“Penumbuh-kembangan objek wisata, baik massal
maupun minat khusus tidak saja hanya faktor kualitas sumber daya manusia (SDM)
masyarakat sekitar. Akan tetapi untuk mencapai harapan maksimal, kebijakan
pemerintah setempat sangat menentukan seperti terjalinnya peran lintas sektoral,”
ungkap Federda didampingingi narasumber yang didatangkan dari STP Bandung,
Wisnu dan pelaku pariwisata ASITA, Joni.
Joni menambahkan, Sumbar sebagai kawasan
pertanian sangat pontensial terhadap pengembangan objek wisata minat khusus,
seperti agrowisata dan ekowisata. Guna pengembangan ke arah tersebut, sangat
penting memperhatikan beberapa aspek, khususnya sumber daya alam dan sumber
daya manusia di lingkungan sekitar.
Menurutnya, masyarakat sekitar harus bijak
menyikapi potensi lingkungan yang ada. Seperti di lingkungan pertanian dan
peternakan, bisa menjadi tujuan wisata bagi pecinta objek wisata minat khusus.
Hal ini tentunya butuh keseriusan banyak pihak, termasuk peranan lintas
sektoral di pemerintahan daerah.
Sementara, Kabid Pariwisata
Padang Pariaman, Desmawati menyebutkan daerahnya mempunyai potensi
agrowisata, terutama prodak kakao yang sedang mengaum. Oleh sebab itu, melalui
Gapoktan Kakao Suka Fajar, serta Forum Kakao diharapkan mampu mempertahankan
kearifan lokal, serta menjaga kebun yang baik. “Sehingga ke depan kita akan
memfasilitasi petani kakao untuk menjadikan agrowisata,” ujarnya.
Menurutnya, Padang priaman beberapa waktu belakangan telah komit mengembangkan potensi ke arah wisata minat khusus, seperti agrowisata dengan kebijakan pendirian kawasan pertanian terpadu, dan tentunya didukung penuh oleh Pariwisata Sumbar.
Menurutnya, Padang priaman beberapa waktu belakangan telah komit mengembangkan potensi ke arah wisata minat khusus, seperti agrowisata dengan kebijakan pendirian kawasan pertanian terpadu, dan tentunya didukung penuh oleh Pariwisata Sumbar.
Kegiatan Bimtek pemberdayaan
masyarakat di kawasan agrowisata Sumbar dihadiri 50 peserta, diantaranya dari
Petani Kakao Sungai Gringging, Gapoktan Kakao Suka Fajar, Forum Kakao, tokoh masyarakat
Padang Pariaman, petani Sungai Buluah, pengusaha produksi Coklat Adam, Pokdarwis
dan pengelola lainnya. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar