Selasa, 03 Mei 2016

Jadikan Pilkada Sebagai Awal Pengabdian Terhadap Masyarakat

Harap Cemas Calon Bupati Jelang Keputusan KPU
Jadikan Pilkada Sebagai Awal Pengabdian Terhadap Masyarakat

Pariaman--ahapan verifikasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Padang Pariaman telah berakhir. Rabu (28/4) besok seluruh calon bupati/wakil bupati yang telah mendaftar segera diumumkan. Adakah diantara delapan pasang calon tersebut akan tereliminasi, akibat kurang atau bermasalahnya persyaratan yang mereka ajukan dulunya ? Kita tunggu saja, siapa calon yang lolos dan siapa pula yang akan tersingkir sebelum permainan dimulai.
    Ketua KPU Padang Pariaman, Suhatri Bur, S.E kepada Singgalang, Senin (26/4) mengakui bahwa tahapan verifikasi telah selesai, tinggal pengumuman saja lagi. "Namun, siapa yang tidak lolos dan siapa yang akan melaju kebabak selanjutnya, belum bisa saya berikan. Tunggu saja pengumuman Rabu besok," ujarnya.
    Menurutnya, KPU telah melakukan tugasnya sesuai UUD yang mengatur tentang Pilkada dimaksud. Baik terhadap calon yang diusulkan partai politik, maupun calon yang akan melaju lewat dukungan murni dari masyarakat atau calon independen. "Semuanya telah kita verifikasi faktual, hingga ketingkat paling bawah, yakni Panitia Pemungutan Suara (PPS)," kata Suhatri Bur lagi.
    Ketua tim kampanye pasangan H. Yobana Samial, S.H-Dasril, S. Pd, M.M, Bagindo Yohanes Wempi, S. Pt optimis pasangan yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) itu lolos verifikasi KPU. "Kalaupun terjadi hal terburuk, lantaran adanya dua dukungan dari PPRN, terhadap calon bupati, maka pasangan ini tetap saja lolos dan ikut Pilkada. Sebab, komitmen demikian telah diputuskan saat jelang pendaftaran dulu," katanya.
    Bagi pasangan yang dipopulerkan dengan Yobana-Ril terbukti lebih peduli itu, yang penting pengurus dan simpatisan PPRN versi Rosman tetap bersama pasangan ini, dengan kondisi apapun yang akan terjadi. "Inilah sebuah komitmen yang dibangun bersama. Ditambah lagi dukungan moral dari partai lain, yang kalau tidak ikut, serta dukungan dari independen, telah mengalir. Dengan demikian, kita sangat optimis, Pilkada berlangsung satu kali putaran saja nantinya. Kalkulasi itu telah dibuktikan PKS, hingga ketingkat akar rumput yang paling bawah sama sekali," kata Yohanes Senin (26/4).
    Yohanes Wempi yang juga Ketus DPD PKS Padang Pariaman yakin, pasangan yang dia usung mampu menjawab tantangan. Seluruh ide-ide serta masukan yang diberikan Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) dulunya, menjadi pijakan tersendiri oleh pasangan Yobana-Ril. "Masukan yang sangat berharga dari PKDP itu, merupakan kontribusi positif terhadap perbaikan Padang Pariaman yang jauh lebih baik lagi," ungkap Yohanes yang juga anggota Komisi II DPRD Padang Pariaman itu.
    "Sejak dari awal, hingga kini dan selanjutnya, kita tetap memberikan politik yang santun. Lampu awak dihidupkan, lampu urang tidak dimatikan. Artinya, dalam mensosialisasikan pasangan ini ditengah masyarakat, kita selalu memberikan nilai-nilai objektif, terhadap perbaikan daerah ini dari bupati mendatang. Kita tidak perlu mencari kekurangan dan kelemahan calon bupati lainnya," tegasnya.
    Sementara calon wakil bupati dari perseorangan, Ir. Hj. Trimurti Ilyas, M.M ketika dihubungi Senin kemarin mengaku optimis bisa lolos verifikasi yang telah dilakukan KPU. "Seluruh kelengkapan telah kita penuhi. Hingga berakhirnya masa perbaikan, kita telah masukan KTP sebanyak 18.446, dan persyaratan lainnya. Tinggal lagi hasil yang akan diumumkan KPU. Kita memang berharap banyak, bisa lolos dan ikut persaingan pada 30 Juni nanti. Kini, hampir tiap waktu datang telepon dan pesan singkat dari simpatisan, menanyakan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dalam masa tahapan verifikasi ini. Massa pendukung yang terdiri dari petani dan kelompok tani, memang berharap banyak pasangan kita bisa lolos dan ikut Pilkada nantinya," kata Trimurti dibalik ponselnya.
    Menurut Trimurti, yang juga konsultan Bank Dunia, bidang pemberdayaan petani dan usaha tani di Padang Pariaman itu, kalaupun terjadi hal terburuk, seperti penemuan KTP ganda, tidak berlaku atau KTP luar daerah yang ikut masuk dulunya, setelah dikurangi hal itu, masih memenuhi persyaratan. "Apalagi KTP yang kita kumpulkan itu nyaris seluruh nagari dan kecamatan yang ada di daerah ini. Kita melihat, kalau tidak lolos verifikasi akan banyak masyarakat petani yang merasa kecewa. Namun, demikian kita tetap menghargai apa yang telah dan akan diputuskan KPU nantinya," kata Trimurti lagi.
    Bagi Trimurti, ibu dua putri itu, Pilkada adalah sebuah proses yang harus diikuti. Kalah dan menang nantinya usai Pilkada, harus sama-sama dihargai. Dan itulah pilihan masyarakat terhadap pemimpinnya. "Kalaupun kalah nantinya, saya tetap bersama masyarakat petani, sesuai komitmen saya dalam bekerja serta mengembangkan ilmu ditengah masyarakat itu sendiri. Proses itu semua bermula dari masyarakat tani, dan terpulang kepada mereka, mana yang terbaiknya. Kita siap bekerjasama nantinya dengan bupati terpilih dalam membesarkan kaum tani serta memenuhi kesejahteraan petani, yang hingga kini masih merasa terpinggirkan," katanya.
    Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Padang Pariaman, Aljufri, S.H melihat apapun yang akan diputuskan KPU nantinya terhadap calon yang akan ikut ataupun tidak, itulah yang terbaik buat Pilkada daerah ini. "Bagi yang tidak lolos, mereka harus legowo, dan siap menerima keputusan KPU tersebut. Kemudian, dalam pertarungan nantinya para calon harus bersaing secara sehat dan jentelmen. "Gesekan yang terjadi selama Pilkada harus dijadikan sebagai dinamikanya Pilkada itu sendiri. Jangan sampai Pilkada itu diciderai. Sebab, pekerjaan lima tahun mendatang sangat berat, butuh komitmen bersama diantara kandidat tersebut untuk membangun Padang Pariaman pascagempa ini," katanya.
    "Kepala boleh panas, namun hati tetap dingin. Itulah yang kita harapkan dari hasil tahapan dan hasil Pilkada nantinya. Persoalan siapa yang terpilih dan siapa yang tidak, itu hanya masalah giliran dan retak tangan. Yang lebih penting dari itu, bagaimana nilai-nilai kebersamaan dari semua calon diperlihatkan ditengah masyarakat," harap Aljufri sang pengusaha Rumah Makan Budi Mulya Lubuk Alung itu.
    Sementara Ketua Ikatan Keluarga Sicincin Jakarta (IKKSJ), Ir. H. Aulia R Putera yang juga salah seorang tim penjaringan calon bupati versi DPP PKDP, menilai Pilkada adalah langkah awal dari pengabdian terhadap nasib Padang Pariaman itu sendiri dimasa mendatang. "Bagi yang terpilih harus mampu merangkul yang belum untuk bersama-sama membangun kembali daerah yang jauh mundurnya akibat gempa akhir September lalu. Begitu juga yang belum dapat kesempatan saat ini, harus siap mendukung calon yang menang. Entah lewat program kerja, atau lainnya, agar kebangkitan Padang Pariaman itu betul-betul tepat sasaran," katanya Senin kemarin lewat ponselnya.
    "Dengan demikian, maka kekuatan untuk mewujudkan saiyo sakato di Padang Pariaman bisa dibuktikan dengan baik dan benar. Kita tahu, bahwa pekerjaan bupati mendatang luar biasa berat. Daerah ini terlalu jauh mundur kebelakang, akibat musibah yang sangat dahsyat tahun lalu. Makanya, masyarakat harus berperan aktif untuk mengawal jalannya Pilkada yang bersih, berwibawa dan terbebas dari politik yang tidak baik. Tidak salah kiranya, bahwa salah dalam memilih nantinya, akibat yang ditimbulkan sangat mengkhawatirkan daerah itu sendiri," kata Aulia. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar