Selasa, 17 Desember 2019

K2P Madrasatul 'Ulum Dituntut Jadi Duta Kesehatan

VII Koto--Kader Kesehatan Pesantren (K2P) Madrasatul 'Ulum Lubuak Pua, Nagari Balah Aie Utara, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak diharapkan jadi ujung tombak dan duta di pesantren dan masyarakat lingkungannya, dalam soal pola hidup bersih dan sehat. Dan yang tak kalah penting dari itu, adalah jadi contoh bagi pesantren lainnya di Kabupaten Padang Pariaman.
Suarnita dari Bagian Kesling dan Kesjaor Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman menyampaikan hal itu, Selasa (17/12) dalam acara pelantikan dan pembekalan K2P. Suarnita mewakili Kadis Kesehatan Yutiardy Rivai menyebutkan, pembekalan K2P ini bukan akhir dari program yang dijalankan di pesantren tersebut. Pelantikan dan pembekalan berlangsung dua hari, Senin dan Selasa.
"K2P setelah dibekali dengan ilmu kesehatan termasuk tangap darurat yang siap melayani santri kapan saja, harus memahami bahwa ini semua dari, oleh dan untuk keluarga besar pesantren itu sendiri," ungkapnya. Ke depan, kata Suarnita, Puskesmas VII Koto Sungai Sariak dengan tim Dinas Kesehatan Padang Pariaman juga datang secara rutin sekali sebulan dengan jadwal yang sudah disepakati dengan pihak pesantren.
Tinjauan tersebut, lanjutnya, menadakan karena belum berakhirnya program demikian. "Kita betul-betul membuktikan, kalau program itu berjalan seluruh santri dan santriwati telah mampu melakukan perubahan ke perilaku hidup sehat dan bersih secara berkesinambungan. "Untuk lingkungan pesantren, tentunya setiap kali ada kegiatan ceramah bagaimana menyampaikan pentingnya pola hidup bersih dan sehat. Apalagi, dalam sebuah Hadist Nabi disebutkan, kebersihan itu bagian dari iman," ulas dia.
Suarnita yang mendampingi program itu dari awal sedikit bercerita suka duka dalam mengelolanya. Namun, berkat kerjasama yang baik dengan pesantren dan Puskesmas VII Koto Sungai Sariak, akhirnya kegiatan itu berjalan. "Akibat adanya kendala tekhnis di Bank Mandiri, nyaris kegiatan ini tak jadi. Hampir uang pusat ini kembali ke negara. Akhirnya, pihak Kementerian Kesehatan RI yang menghubungi pihak bank, sehingga anggaran tahap pertama sedikit terlambat dari jadwal program," kata Suarnita.
Belum lagi susahnya mencari alamat pesantren yang terletak agak tersuruk, di tepi Sungai Batang Mangoi yang belum terprogram dalam google. "Sebenarnya, dari anggaran Rp75 juta, tidak cukup untuk program berupa fisik dan pengembangan SDM. Bayangkan, dari dana sebanyak itu kita bangun dapur sehat, pengadaan wastafel 10 unit, dan pembekalan K2P," ujar Suarnita.
Namun, katanya, program ini berlangsung di pesantren, dan itu satu-satunya pesantren yang dapat di Padang Pariaman, akhirnya bisa juga terlaksana, sesuai juklak juknisnya. Rahasianya, orang-orang pesantren atau orang-orang surau banyak melakukan kegiatan dengan ikhlas. Dan apalagi program itu untuk kemajuan pesantren itu sendiri. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar