Minggu, 13 Januari 2019

Perbup 13/2016 Padang Pariaman tanpa Realisasi Orgen Tunggal yang Memicu Porno Aksi Kembali Bergoyang

Anduriang--Hiburan orgen tunggal yang menimbulkan porno aksi semestinya sudah hilang dari bumi Padang Pariaman. Sebab dua tahun sudah sejak Perbup No 13 tahun 2016 tentang aturan orgen tungggal dikeluarhan. Namun, yang terjadi malah sebaliknya. Orgen yang menimbulkan porno aksi kembali ditampilkan. Satu di antaranya di Korong Lubuak Napa, Nagari Anduriang, Kecamatan 2x11 Kayutanam beberapa hari yang lalu.
Acara pemuda yang bertajuk mencari dana untuk pemasangan lampu jalan itu di taja oleh Walikorong setempat. Beberapa pemuda tampak antusias dalam menyukseskannya. Orgen tunggal didatangkan dengan setidaknya 20 orang "artis joget sawer". Mereka seakan mehipnotis masyarakat setempat dengan liukan badan berbusana minimnya, dan beberapa lainya terlihat asyik mengikuti irama musik dalam pelukan lelaki yang menyawernya.
Ada yang dipojok pentas, ada yang di samping lapak-lapak penjual minuman keras. Ada juga yang nekat ke tepi kegelapan di bawah pohon sekitar pentas itu
.
Sebenarnya masyarakat tidak menyangka acara akan seliar itu. Seorang pemudi di kampung itu mengatakan, paniang kapalo awak mancaliak. Yobana rusak generasi muda deknyo mah. Samo jo batilanjang se artisnyo, kata pemudi yang tak ingin namanya dituliskan itu sambil memegang kepalanya.
Lain lagi dengan salah seorang niniak mamak yang ditemui dikedai, tak jauh dari lokasi, mengungkap kekecewaannya. "Seakan tiada lagi harga diri niniak mamak oleh acara tersebut. Ambo danga ka patangko alah dilarang, tapi kini baa kok buliah baliak. Plin-plan baa pemerintah ko," ungkap Datuak tersebut dengan kesalnya.
Sementara, upaya pencegahan nyata telah dilakukan oleh MUI Nagari Anduriang. Salah seorang petingginya meminta kepada Wabup Suhatri Bur dan Ass 1 Pemkab Idarussalam via telp untuk dihentikan acara laknat tersebut. Namun kedua petinggi kabuten ini hanya menjawab seadanya.
"Kami kecewa karena. Kami meminta acara itu dihentikan sejak Selasa sore kepada kedua petinggi tersebut. Permintaan penghentian itu terus kami kawal hingga Rabu malam saat acara mesum itu dilangsungkan. Namun harapan penindakan itu tak kunjung terealisasi," kata pengurus MUI Anduriang, Tuanku Luki Firmansyah. Demi menghindari keributan, katanya, cuma doa yang bisa dia panjatkan, semoga bapak-bapak pimpinan kabupaten ini ditunjukan jalan yang lurus oleh Yang Maha Kuasa dalam menegakkan kebenaran. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar