Selasa, 03 Mei 2016

Pemekaran Nagari Menemui Titik Terang

Pemekaran Nagari Menemui Titik Terang

Lubuk Alung--Pemekaran sejumlah korong untuk dijadikan nagari yang setara dengan nagari lainnya di Kenagarian Lubuk Alung, Padang Pariaman sudah semakin memperlihatkan titik terangnya. Artinya, apa yang diinginkan masyarakat, lewat berbagai aksi beberapa waktu lalu, saat ini hampir membuahkan hasil, yang sesuai keinginan masyarakat itu sendiri.
    Ketua Bamus Kenagarian Lubuk Alung, Rahmat Tuanku Sulaiman kepada Singgalang, Minggu (21/3) mengakui bahwa tim opservasi dari Pemkab Padang Pariaman telah turun dan melihat langsung, apa dan bagaimana persoalan pemekaran tersebut. "Hal itu terjadi setelah Bamus serta pihak terkait menaikan surat permohonan tentang pemekaran demikian. Kini, tinggal pengajuan dari tim Pemkab terhadap DPRD, yang selanjutnya dijadikan Peraturan Daerah (Perda)," kata Rahmat.
    Ditingkat nagari sendiri, lanjut Rahmat, telah dilakukan menurut mekanisme yang berlaku. Yang telah masuk dalam pengajuan itu, Korong Pungguang Kasiak, Pasie Laweh dan Korong Aie Tajun. "Kita berharap, masalah demikian bisa secepatnya terealisasinya," harap Rahmat.
    Sementara Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Lubuk Alung, Drs. Ruswan Tanjung melihat persoalan pemekaran itu sebuah keharusan. Namun demikian, yang perlu menjadi pijakan itu adalah, biarlah nagari ini menjadi banyak, namun adat istiadat tidak boleh banyak seperti nagari pula. "Adaik saicek, pusako sagagang yang telah dianut secara turun-temurun tidak boleh berubah. Itu merupakan kekuatan Nagari Lubuk Alung itu sendiri," katanya.    
    "Dengan demikian, Kerapatan Adat Nagari (KAN) sama sekali tidak boleh banyak seperti nagari. Artinya, KAN dengan adat yang dikelolanya tetap dalam satu kesatuan, yakni KAN Lubuk Alung," ujar Ruswan.
    Ruswan Tanjung melihat dukungan sepenuhnya dari masyarakat, merupakan modal yang kuat. "Kekuatan untuk pemekaran harus tumbuh dan berangkat dari keinginan masyarakat itu sendiri. Baik kalangan niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai dan pemuka masyarakat, dan tidak sekedar nuansa politik belaka," ungkap Ruswan lagi.
    Untuk itu, lanjut Ruswan Tanjung, kontribusi dari SDM yang ada dalam korong tersebut sangat menentukan tumbuh dan berkembangnya nagari yang diinginkan tersebut. "Betapa banyak para pemikir, prof, dan tokoh intelektual lainnya tumbuh dari kampung Pasie Laweh, Pungguang kasiak dan Aie Tajun itu sendiri. Kini tinggal lagi political will dari masyarakat dikampung, bagaimana merangkul semua potensi yang ada tersebut, bisa ikut berbuat demi perbaikan kampung dan nagari yang lebih baik lagi. Mereka yang punya SDM yang kini tinggal dan berdomisili dirantau cukup banyak, namun belum tergarap secara maksimal," harap Ruswan. (dam)   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar