Majukan Muhammad Yusuf dan Happy Neldy, PKB dan Gerindra Bakal Berkoalisi

Pilkada Padang Pariaman
Majukan Muhammad Yusuf dan Happy Neldy, PKB dan Gerindra Bakal Berkoalisi

Pariaman--Ada kemungkinan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan berkoalisasi dengan Partai Gerindra, dalam soal mengusung calon kepala daerah di Kabupaten Padang Pariaman. Dan itu sangat memungkinkan, dan cukup untuk satu tiket mengantarkan sang calon ke KPU, karena kedua partai tersebut punya delapan kursi di DPRD daerah itu.
    Kalau itu yang terjadi, kalkulasi politiknya Muhammad Yusuf dan Happy Neldy bakal menggunakan kapal tersebut untuk terus ke KPU. "Kita siap mengajukan pasangan Muhammad Yusuf yang saat ini jadi anggota DPRD Provinsi Riau dari PKB dengan Happy Neldy, yang anggota DPRD Padang Pariaman sekaligus Ketua Fraksi Gerindra di DPRD," kata Lukman Edy, salah seorang Ketua DPP PKB.
    Lukman Edy yang mantan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal RI di KIB jilid I itu telah melakukan serangkaian pertemuan dengan petinggi Gerindra; Fadli Zon, yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPR RI.
    "Alasan PKB untuk mendukung Muhammad Yusuf sudah tepat. Dia kader, dan telah dua kali jadi calon Bupati Padang Pariaman. Kedua kalinya dia dinilai berhasil, karena tetap pada posisi dua. Tentu dia punya punya modal yang kuat untuk siap memenangkan Pilkada nantinya," ujar Lukman Edy.
    Sementara, Koordinator Desk Pilkada DPC PKB Padang Pariaman, Ali Basar Tuanku Sutan Sinaro yang dihubungi Singgalang menjelaskan, bahwa sampai saat ini belum jelas dengan partai apa PKB nantinya akan berkoalisi. "Soal komunuikasi politik, telah kita lakukan dengan semua partai yang punya kursi di DPRD Padang Pariaman," kata dia.
    Muhammad Yusuf sendiri tercatat bakal calon bupati nomor dua yang datang melamar ke DPC PKB, dari 11 orang bakal calon yang datang ke partai yang didirikan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu. Dan dia serius untuk kembali pulang kampung, membangun Padang Pariaman yang dia cintai.
    Bagi Muhammad Yusuf, PKB dan Gerindra di nasional boleh berbeda sikap politik, antara KMP dan KIH. Tetapi, dalam soal Padang Pariaman lima tahun kedepan, kedua partai itu berpotensi untuk bersatu, dan saling mengisi antara yang satu dengan lainnya. (525)