LDS Enam Lingkung Kembali Tunjukan Kehebatannya

Kumpulkan Ribuan Santri
LDS Enam Lingkung Kembali Tunjukan Kehebatannya

Enam Lingkung--Lembaga Didikan Subuh (LDS) Kecamatan Enam Lingkung, Padang Pariaman kembali menunjukan kehebatannya. Tak kurang dari ribuan anak-anak TPA/TPSA/MDA dalam kecamatan itu, Minggu lalu berkumpul bersama, mengikuti didikan Subuh gabungan, yang memang diadakan sebulan sekali.
    Acara yang diadakan di Kampuang Saduik, Nagari Koto Tinggi tersebut, disamping dihadiri para santri, juga dihadiri para petinggi nagari dan kecamatan. Disamping didikan Subuh gabungan, santri dan santriwati itu juga mengikuti lomba futsal, tarik tambang, dan makan telor bersama.
    Kepala KUA Enam Lingkung; Kasmir Diram, Camat Irsyaf Bujang, Ketua LDS; Yurli kepada Singgalang menyebutkan, didikan Subuh gabungan di kecamatan itu boleh dikatakan sudah mentradisi. Berjalan sejak beberapa tahun yang silam, yang hingga saat ini terus dapat sambutan yang antusias.
    "Alhamdulillah, tradisi didikan Subuh gabungan juga kita tingkatkan dengan lomba futsal antar TPA dan lomba tarik tambang. Tentu hal demikian menjadi kesenangan tersendiri oleh santri yang ikut, karena memang disediakan hadiah yang cukup menarik. Kemudian, sejak dicanangkannya budaya makan telor yang sudah direbus oleh Wagub Muslim Kasim setahun yang lalu, hingga saat ini hal itu terus dilakukan," kata mereka.
    Intinya, lanjut Kasmir, budaya makan telor adalah upaya untuk meningkatkan stamina dan kesehatan anak-anak mengaji. Dalam tubuh yang sehat terdapat otak dan pikiran yang cerdas pula. Telor yang sudah direbus itu selalu ada tiap kegiatan ini, karena memang disponsori oleh pengusaha ayam buras yang ada di sekitar surau, tempat kegiatan berlangsung.
    Bersama pelaku LDS Enam Lingkung, Kasmir ingin acara itu tetap menjadi kebanggaan pengelola surau dan masjid. "Banyak hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari didikan Subuh gabungan demikian. Disamping terciptanya budaya silaturrahim antar santri dan orangtua, juga menjadi ajang komunikasi yang rancak bagi pelaku pendidikan surau tersebut. (525)