Pelatihan Keltan se-VII Koto
Wujudkan Sungai Sariak Sebagai Sentra Jagung Andalan
Sungai Sariak--Guna memanfaatkan lahan kosong akibat tidak berfungsinya irigasi untuk mengaliri sawah masyarakat di Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman pihak PT Dupont Indonesia bersama sejumlah kelompok tani yang ada di kecamatan tersebut, memasyarakatkan budidaya tanaman jagung dilahan dimaksud. Mengingat pembudidayaan jagung selama ini masih kurang diminati, akibat kurang atau belum adanya pengetahuan masyarakat tentang hal itu, maka diadakanlah pelatihan agribisnis jagung, yang diikuti 35 peserta dari berbagai kelompok tani yang ada di kecamatan itu pekan lalu.
Erwin Tanjung, dari PT Dupont INdonesia Perwakilan Sumatra Barat kepada Singgalang mengakui bahwa pengetahuan masyarakat, terutama kelompok tani yang ada masih jauh dari harapan. "Untuk itulah pelatihan yang juga diiringi dengan studi kesejumlah kelompok yang telah berhasil membudidayakan jagung dimaksud, cukup punya arti tersendiri," katanya kemarin di Sungai Sariak.
"Selama pelatihan tersebut, para petani diberikan motivasi dan pengetahuan tentang jagung hibrida pioneer, sekaligus untuk pemasaran jagung yang telah disediakan dalam lahan seluas 200 hektare. Tanaman jagung merupakan solusi alternatif, akibat banyaknya irigasi yang rusak, yang selama ini mengaliri sawah masyarakat. Dan ini sudah banyak yang dibuktikan didaerah lainnya," ujar Erwin.
Menurutnya, kegiatan pelatihan ini disamping melibatkan anggota kelompok tani yang sebanyak itu, juga mengikutsertakan UPTD Pertanian Kecamatan VII Koto. Sebab, untuk meningkatkan pemahaman tentang jagung dimaksud, sangat dibutuhkan kerjasama yang baik, antara petani dengan instasi terkait yang ada dilingkungannya. "Disamping melakukan kunjungan kelapangan, peserta juga diajak untuk melihat dari dekat pabrik Japfa Komfeed, sebagai wadah untuk menampung hasil budidaya jagung petani tersebut kedepannya," kata Erwin.
Erwin melihat, kesungguhan para petani yang tergabung selama pelatihan dimaksud, cukup termotivasi untuk melihat masa depan yang jauh lebih baik lagi. "Kita ingin, tanaman jagung di VII Koto Sungai Sariak ini mampu menjadi sentranya di Padang Pariaman ini. Sebab, melihat prospek lahan yang ada, cukup menjanjikan untuk sebuah perbaikan ekonomi masyarakat petani yang ada dikampung itu. Kita ingin, project sponsor dari PT Dupont Indonesia ini betul-betul dirasakan masyarakat petani, terutama dalam menggerakan perekonomian para petani ditingkat akar rumput, yang tidak lagi bisa menggarap sawahnya," ungkap Erwin lagi.
Melalui pelatihan motivasi ini, lanjut Erwin, kita ingin menjadikan Padang Pariaman, yang bermula di VII Koto Sungai Sariak ini, paling tidak seperti yang pernah berkembang di Kabupaten Pasaman Barat. Apalagi, setelah panen nantinya, para petani secara berkelompok langsung menjadi agen pemasaran, yang mampu menampung semua hasil jagung para petani, yang selanjutnya dipasarkan kepabrik tersebut. (dam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar