Kamis, 12 Mei 2016

Harapan NU Sumbar, Jadikan UNU Sebagai Kajian Keislaman Aswaja

Harapan NU Sumbar, Jadikan UNU Sebagai Kajian Keislaman Aswaja

Jombang--Pendirian dan pengembangan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) di berbagai daerah patut diapresiasi oleh warga nahdliyin. Program tersebut harus diteruskan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2015-2020 mendatang. Siapa pun yang memimpin NU ke depan dari hasil Muktmar ke-33 NU, UNU ini harus lebih ditingkatkan.
    Hal itu diungkapkan Ketua Badan Pelaksana UNU Sumatera Barat, Zainal MS menjawab wartawan di sela-sela rehat sidang pleno pembahasan tata tertib Muktamar ke-33 NU, di Alun-Alun, Jombang, Senin (3/8) malam. Menurut Zainal, kehadiran UNU disamping sebagai lembaga ilmiah, yang lebih penting adalah sebagai lembaga kajian keislaman yang berpahamkan Ahlussunnah Waljamaah.
    Dikatakan, apa yang dirintis PBNU 2010-2015 mendirikan UNU di sejumlah wilayah di Indonesia, adalah langkah strategis dan amat penting. Ini kebangkitan NU pascareformasi yang patut diajungi jempol.
    "UNU tampil sebagai lembaga kajian keislaman untuk menciptakan dan memahami Islam secara komprehensif, Islam yang rahmatan lil’alamin. Saat ini banyak yang mengaku Islam, Islam dari kulit saja, tapi tidak tahu isi Islam yang sesungguhnya. Sering umat Islam berbeda antara di dalam dengan di luarnya. Di luarnya Islam, ternyata di dalamnya jauh dari nilai-nilai Islam yang rahmatan lil’alamin sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah Saw dulunya," kata Zainal.
    Dia melihat, kehadiran UNU di berbagai daerah di Indonesia akan mempercepat pengembangan NU di daerah-daerah yang minus NU-nya. Jika PBNU serius mengembangkan NU di luar pulau Jawa, harus lebih memberikan prioritas program terhadap pengembangan UNU. "Wilayah NU yang memang minus, PBNU harus turun tangan membimbing langsung mendirikan dan mengembangkan UNU-nya. Jika dibiarkan sendiri, dapat dipastikan akan sulit berkembang," ujar Zainal.
    Di Sumatera Barat sendiri, kata Zainal, UNU sudah mendapatkan izin. Walaupun hingga kini masih mengalami kesulitan merealisasikannya, tapi tetap optimis UNU bisa eksis. Hanya perlu waktu dan pendekatan kepada pihak terkait. "Masyarakat dan pemerintah daerah sendiri menyambut positif kehadiran UNU ini," tuturnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar