Jumat, 27 Mei 2016

Mengembalikan Kejayaan Ampalu Tinggi

TV One Serahkan Masjid Raya Kalampaian
Mengembalikan Kejayaan Ampalu Tinggi

VII Koto--Masyarakat Korong Ampalu Tinggi, Kenagarian Lareh Nan Panjang, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman merasa bersyukur dan senang, dengan diserahkannya bangunan Masjid Raya Kalampaian, Sabtu (14/8) lalu oleh TV One. Masjid tua yang rusak akibat gempa akhir September tahun lalu itu dibangun kembali oleh TV One bersama Dompet Dhuafa. Masjid itu punya nilai sejarah yang tinggi. Awalnya didirikan oleh Syekh Oesman, murid langsung dari Syekh Burhanuddin Ulakan pada 1663 M.
    Masjid yang terletak dikomplek pondok pesantren Luhur Kalampaian itu, telah mencatat sejarah dibidang keulamaan. Tak terhitung lagi ulama yang dilahirkan di masjid tersebut, bahkan Syekh H. Rasul, ayahnya Buya Hamka pernah belajar disana. Agaknya apa yang dilakukan TV One bersama Dompet Dhuafa ingin mengembalikan kejayaan Ampalu Tinggi, yang pernah ada dulunya, sehingga bangunan masjid itupun, tetap mengacu kepada model lama yang sesuai dengan keinginan pendirinya dulu. Kegiatan serahterima dan peresmian masjid, langsung dilakukan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, H. Tifatul Sembering.
    Hadir pada kesempatan tersebut, Direktur Pemberitaan TV One, Karni Ilyas, Dewan Pembina Dompet Dhuafa sekaligus Direktur RRI, Parni Hadi, Presiden Dompet Dhuafa, Ismail A Said, Pemimpin Umum Harian Singgalang, H. Basril Djabar, serta Wakilnya, H. Darlis Syofyan, Wakil Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni, calon wakil bupati, H. Damsuar serta seluruh ulama yang ada dalam Kecamatan VII Koto Sungai Sariak.
    Menurut Nurjaman, Ketua TV One Satu Untuk Negeri, bangunan masjid ini merupakan amanah dari pemirsa TV One. "TV One, merupakan satu dari sekian TV yang dipercaya banyak orang dalam masalah misi kemanusiaan. Tak heran, sebanyak Rp52 miliar lebih dana terkumpul dalam waktu yang singkat, untuk penanggulangan bencana yang terjadi di Sumatra Barat. Dan Alhamdulilla, dana tersebut telah dipergunakan sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat donatur dan pemirsa TV One itu sendiri," katanya.
    Sementara Parni Hadi menilai, pembangunan yang dilakukan media ini merupakan hikmah yang paling besar. Betapa tidak, antara Parni Hadi dan Karni Ilyas, dua insan jurnalistik yang menjadi buah bibir oleh banyak orang dulunya, bertemu dalam misi kemanusiaan saat ini. "Bangunan ini sengaja dirancang dengan sangat matang, tahan terhadap gempa untuk kekuatan 9,2 skala rickter, dan insya Allah mampu bertahan sekitar 500 tahun kedepannya. "Barangkali wartawan tidak saja sekedar pelapor, tetapi juga mampu jadi pelopor, seperti yang kita lakukan saat ini," kata Parni Hadi.
    Direktur Pemberitaan TV One, Karni Ilyas berharap kepada masyarakat Ampalu Tinggi, agar memanfaatkan masjid tersebut sebagaimana mestinya. "Kita titipkan masjid ini kepada masyarakat, untuk selanjutnya dimakmurkan sehingga donatur yang menitipkan uangnya pada media ini mendapatkan ganjaran pahala disisi Allah Swt. TV One, disamping sebagai media informasi, juga berfungsi sebagai media dakwah. Memang, kalau kita amati siaran televisi ada yang negatif. Tetapi banyak pula yang positifnya. Untuk itu manfaatkanlah media yang banyak memberi manfaat, ketimbang mendatangkan madarat," harapnya.
    Bupati Padang Pariaman, H. Muslim Kasim melihat masjid tersebut sungguh sebuah pemberian yang sangat luar biasa. Apa yang telah diberikan masjid ini dulunya pada masyarakat dan daerah ini, agaknya membuahkan hasil yang maksimal. Tak heran, dalam momen serah terima ini, hadir sejumlah pakar media ditingkat nasional, yang sudah tidak asing lagi. Dulu, banyak orang tidur dan belajar di masjid, untuk itu pulalah Sumatra Barat terkenal dengan kembali ke nagari dan ke kembali surau. "Mari kita makmurkan masjid ini. Kita jadikan sebagai media untuk membina karakter, serta akhlakul kharimah anak-anak bangsa yang ada di kampung ini," pintanya.
    Menkominfo RI, Tifatul Sembering sangat memuji apa yang telah diperbuat oleh TV One bersama Dompet Dhuafa. Apalagi bangunan masjid ini, disebuah kampung tersuruk yang jauh dari jangkauan banyak orang. "Semoga saja musibah gempa yang terjadi akhir September tahun lalu, bukan azab, tetapi teguran Tuhan kepada hamba-Nya yang sedikit mulai lupa terhadap kebesaran-Nya," katanya.
    Disamping melakukan peresmian masjid, Tifatul Sembiring juga didaulat oleh kru TV One untuk melakukan kuliah tujuh menit sekaligus azan dan jadi imam Shalat Magrib, dimasjid tersebut. Dan hal itupun tidak disia-siakan oleh mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu. Maka keluarlah pengajian yang berhubungan dengan peningkatan iman dan taqwa dalam memanfaatkan momen Ramadhan tahun ini dari Menteri yang suka senyum tersebut. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar