Rabu, 18 Mei 2016

Generasi Muda dan Pelajar Harus Mampu Menyelenggarakan Jenazah

Generasi Muda dan Pelajar Harus Mampu Menyelenggarakan Jenazah

Pariaman--Sekdakab Padang Pariaman, Jonpriadi minta para generasi muda dan pelajar untuk bisa terlibat dalam mengurusi jenazah. Sebab, selama ini kecenderuangannya, jenazah itu banyak diselenggarakan oleh orang tua yang sudah lanjut usia.
    Hal itu diungkapkan Jonpriadi saat membuka pelatihan penyelenggaraan jenazah bagi pelajar SMA/SMK dan pesantren se-Kabupaten Padang Pariaman di Hall Dinsosnaker daerah itu, Rabu (18/05) lalu.
    Jonpriadi menyampaikan apreasi kepada peserta yang telah bersedia dan mau melibatkan diri dalam pelatiham penyelenggaraan jenazah ini. "Menjadi penyelenggara jenazah merupakan pekerjaan yang sangat mulia, karena mereka merupakan pelaksana fardhu kifayah Umat Islam terhadap orang yang meninggal," katanya. pelatihan itu meliputi tata cara memandikan jenazah, mengafankan, syarat-syarat shalat jenazah, rukun shalat jenazah dan juga tata cara pemakaman atau penguburan jenazah.
    Saat ini, sambung Jonpriadi, sulit ditemui di tengah masyarakat generasi muda yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan jenazah. Mereka banyak yang tidak mau tahu tentang ilmu-ilmu agama. Mungkin disebabkan imbas dari pengaruh era globalisasi. "Pelaksanaan fardu kifayah tersebut teramat penting. Sebab, itu merupakan suatu pengetahuan yang sangat dibutuhkan masyarakat dalam mengurus jenazah," kata Jonpriadi menambahkan.
    Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Elda Husniwar, dalam laporannya menyampaikan, bahwa pelatihan ini diikuti sebanyak 116 orang peserta tingkat SMA/SMK dan pondok pesantren. Di selenggarakan selama dua hari.
    Dia berharap, dari palatihan ini lahir kader penyelenggara syariah yang handal dalam mewujudkan masyarakat yang relegius. "Pelatihan ini sangat penting untuk menyiapkan kader Labai dan Rubiah di masing-masing Nagari," kata Elda Husniwar.
    "Ada seorang perempuan yang meninggal, misalnya. Rubiah yang akan menyelenggarakan jenazahnya tidak ada di kampung tersebut. Akhirnya terpaksa sibuk mencarinya ke kampung sebelah atau istilahnya minta angok ka lua badan," ujarnya. Pelatihan ini menghadirkan nara sumber, Ketua MUI Padang Pariaman; DR. Zainal Tuanku Mudo, dan M. Rais Tuanku Labai Nan Basa dari Pondok Pesantren Nurul Yaqin. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar