Rimbo Dadok Dijadikan Kampung Menghafal
Enam Lingkung--Rimbo Dadok hanya sebuah kampung kecil di Nagari Koto Tinggi. Ada sekitar 100 an rumah penduduk yang menghuni kampung yang berbatasan dengan Nagari Sintuak dan Nagari Toboh Gadang itu. Penghuninya bertekad untuk yang terbaik buat semua masyarakatnya sendiri. Salah satu tekad itu, adalah dijadikannya Rimbo Dadok sebagai "Kampung Menghafal".
Kartina Tanjung, salah seorang tokoh masyarakat Rimbo Dadok yang memprakarsai nama demikian untuk kampungnya. Lalu, ide itu diberitahu kepada semua pihak terkait dalam Korong Rimbo Dadok dan Nagari Koto Tinggi. Termasuk juga pihak lainnya dalam Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman.
"Kampung menghafal dimaksud, adalah mengisi waktu yang singkat dari Maghrib hingga Isya dengan menghafal, terutama Quran sebagai kitab suci umat Islam," kata dia. Alhamdulillah, setelah semua penghuni kampung setuju dengan ide demikian, Kepala KUA Enam Lingkung, Kasmir atas perintah induk semangnya, Kepala Kemenag Padang Pariaman, Masrican Tunaku Marajo Basa datang langsung ke kampung itu.
Menurut Kartina Tanjung, acara yang digagas Minggu pekan lalu itu adalah kesepakan bersama untuk mematikan atau tidak menghidupkan tv pada waktu yang singkat itu. Para penghuni rumah, yang terdiri dari orangtua, anak, menantu semuanya sibuk dengan menghafal dan membaca Quran dan pelajarannya.
Untuk anak-anak, lanjunya, kegiatan ini adalah bagian dari kesiapan masyarakat untuk menyambut kehadiran Madrasah Aliyah Negeri Insan Cedikia (MAN-IC), yang letaknya hanya sekian meter dari kampung ini.
Kepala KUA Enam Lingkung, Kasmir menyampaikan pesan Kepala Kemenag, Masrican dan Camat Enam Lingkung, Irsyaf Bujang Datuak Tunaro, bahwa Rimbo Dadok pertama kali membuat seperti ini. Tentunya, persiapan ini bagian terpenting, agar MAN-IC yang terletak di Sintuak tidak hanya diisi oleh masyarakat dari luar daerah. Melainkan, juga akan banyak siswa dari daerah ini.
"Barang kali kampung menghafal ini satu-satunya di Padang Pariaman," ujar Kasmir. Dia ingin, nama ini terus melekat dan berkembang. Bisa pula dijadikan contoh oleh kampung lainnya. Tentunya, kegiatan menghafal jangan sampai sewaktu awal saja. Harus terus menerus secara berkesinambungan. (501)
--------------------------------------------------------------
Kantor KUA Enam Lingkung Dinilai Tim Gerakan Sumbar Bersih
Enam Lingkung--Kantor KUA Kecamatan Enam Lingkung kembali dapat penilaian tingkat Sumatera Barat. Kali ini, instansi vertikal itu ditetapkan sebagai Gerakan Sumbar Bersih, yang penilaiannya dilakukan pekan lalu. Dan itu satu-satu instansi pertikal, dari seluruh kantor kecamatan di Sumbar yang dinilai oleh tim tersebut.
Ditetapkannya kantor KUA Enam Lingkung melalui SK Bupati Padang Pariaman dengan nomor 103/KEP/BPP/2016, tertanggal 1 Maret 2016, adalah setelah melihat kebersihan dan keindahan seluruh kantor kecamatan yang ada di Padang Pariaman.
Kepala KUA Enam Lingkung, Kasmir menyampiakan, bahwa kegiatan penilaian yang leading sektornya dari Kemeterian Lingkungan Hidup ini adalah yang kedua kalinya, setelah sebelumnya kantor ini juga dijadikan sebagai percontohan di internal Kemenag itu sendiri.
"Alhamdulillah, kita berharap tentunya yang terbaik. Paling tidak, ini momen penting, bahwa jajaran Kemenag masuk dan dijadikan sebagai wakil Padang Pariaman. Dan itu satu-satunya di Sumbar," kata dia. Untuk ini, dia mohon dukungan penuh dari masyarakat Enam Lingkung dan Padang Pariaman, agar hasil penilaian demikian berpihak padanya.
Bagi Kasmir, sejak diamanahkan menjadi Kepala KUA Enam Lingkung, memang berkeinginan pula untuk yang terbaik. Tak heran, semua kekurangan yang tampak dipenuhinya. Mulai penataan lingkungan kantor yang tampak hijau dan bersih.
"Keindahan dan kenyamanan dalam bekerja, adalah bagian dari kesuksesan itu sendiri," ujarnya. Untuk ini, bersama personilnya, dia selalu menjadikan kantor yang mengurusi persoalan agama itu harus mampu membuat orang senang ketika berurusan. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar