Selasa, 31 Mei 2016

Kemenag Padang Pariaman Galang Bantuan Kepedulian

Rumah Penyuluh Agama Terpanggang
Kemenag Padang Pariaman Galang Bantuan Kepedulian

Lubuk Alung--Kebakaran hebat menghanguskan kediaman Gusriati, seorang penyuluh agama Islam honorer di Kecamatan Lubuk Alung. Rumah yang beralamat di Padang Kunik, Nagari Buayan Lubuk Alung, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman, Selasa siang lalu menghanguskan rumah permanen tersebut. Api membesar begitu cepat sehingga tidak sampai setengah jam, seisi rumah ludes terbakar.
    Menurut Gusriati, ketika kebakaran terjadi ia sedang berada di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Lubuk Alung. Sebab, selain menjalani profesinya sebagai penyuluh, ia juga sehari-hari sebagai tenaga sukarela di KUA tersebut.
    Pertama kali mengetahui terjadinya kebakaran tersebut, setelah Gusrianti mendapat
kabar dari salah seorang karyawan SPBU Kampuang Sabalah yang tergesa-gesa datang ke KUA dan memberi tahu kepadanya. Posisi rumahnya memang berada dekat dari lokasi SPBU. Ketika sampai di rumah, ternyata api sudah membesar. Walaupun petugas pemadam kebakaran datang membantu memadamkan api dengan bantuan warga, namun tak satupun isi rumah yang bisa diselamatkannya, termasuk juga surat-surat berharga. Keluarga korban sendiri nampak syok.
    Melihat kejadian ini, pas di hari itu juga, Kepala Kemenag Padang Pariaman H. Masrican Tuanku Marajo Basa mengumpulkan seluruh pegawai melalui Kasi Bimas, lalu mengumpulkan dana bantuan secara spontanitas untuk membantu meringankan beban Gusriati dan keluarganya.
    Hal yang sama juga dilakukan oleh Kepala KUA Lubuk Alung, Syafral Abdi. Dengan semangat kebersamaan, seluruh staf KUA dan penyuluh honorer juga mengumpulkan materi untuk
membantu meringankan beban keluarga besarnya yang ditimpa musibah.
    Bantuan dari partisipasi pegawai Kemenag Padang Pariaman diserahkan oleh Lismawati, Ketua Pokjaluh Padang Pariaman. Pada waktu yang sama Ka. KUA Lubuk Alung bersama staf
dan Penyuluh Honorer juga menyerahkan bantuan. "Semoga bantuan ini dapat meringankan beban Gusriati dan keluarga," kata mereka. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar