Sabtu, 21 Mei 2016

Ramadhan dan Pengembangan Pendidikan Pesantren

Ramadhan dan Pengembangan Pendidikan Pesantren
Oleh : Kasmir - Kepala KUA Enam Lingkung dan Mahasiswa Pasca Sarjana UMSB

    Ramadhan bulan kita selaku umat Nabi Muhammad SAW. Itu dinyatakan langsung oleh Rasul dalam sebuah hadistnya, bahwa Ramadhan adalah bulan umat-Ku. Artinya, bulan suci ini tempat dimana kita punya banyak kesempatan untuk berbuat yang terbaik, mengisi waktu dengan penuh beramal ibadah. Bahkan, semua kegiatan yang menjurus pada kebaikan dinilai pahala oleh Allah SWT dengan berlipat ganda, bila dibandingkan dengan berbuat baik di luar bulan Ramadhan.
    Lebih dari itu, gembira saja kita menyambut kedatangan bulan yang penuh dengan berkah ini, sudah diberikan jaminan haram tubuh kita disentuh oleh api neraka. Tak heran, banyak umat Islam sangat menunggu-nunggu kedatangan bulan yang penuh dengan ampunan Tuhan ini. Tentu menjadi langkah baik sekali, ketika bulan Ramadhan masuk, pemerintah menyemarakkannya dengan agenda Pesantren Ramadhan yang hampir dilakukan di seluruh masjid dan surau.
    Di Kabupaten Padang Pariaman sendiri, kegiatan Pesantren Ramadhan telah berjalan cukup lama. Semua kegiatan, mulai dari tingkat SD hingga SMA di fasilitasi oleh Pemkab setempat. Memang, pendidikan di Pesantren Ramadhan tidak sebanyak dan semaksimal pendidikan yang berlaku di lingkungan Pesantren biasa. Namun, paling tidak, Pesantren Ramadhan mampu memberikan yang terbaik buat para pelajar, agar tidak mengisi waktunya yang kosong dengan bersantai atau menghabiskan waktu luangnya di warnet dan lain sebagainya.
    Dampak positif yang terjadi di kalangan anak muda sekarang, adalah tertanamnya nilai-nilai relegius. Meskipun kita tak menutup mata, bahwa kenakalan remaja, pengaruh narkoba, dan penyakit masyarakat lainnya banyak berkembang di kalangan anak muda kita. Setidaknya, ketika mereka tengah berstatus pelajar, memantapkan dirinya untuk mengikuti kegiatan Pesantren Ramadhan, akan mampu membentengi dirinya dari berbagai pengaruh yang masuk.
    Selama ini, kegiatan Pesantren Ramadhan cukup dapat sambutan yang luas di tengah masyarakat Padang Pariaman yang mayoritas beragama Islam. Buktinya, setiap masjid dan surau yang dapat kesempatan hal demikian selalu diikuti oleh para pelajar, yang lokasi tempat dia tinggal berdekatan dengan masjid atau surat terkait.
    Tentu, untuk mengukur keberhasilan demikian perlu dilakukan evaluasi setiap tahunnya. Ini terpulang pada Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdakab Padang Pariaman yang menghandel kegiatan itu, agar ada ukuran yang jelas. Dan lagi, anggaran yang digelontorkan untuk itu, punya nilai yang berarti terhadap kemajuan nilai-nilai akhlakul karimah di kalangan anak muda dan pelajar kita sendiri.
    Dengan berbekal pendidikan singkat di Pesantren Ramadhan, juga penya pengaruh terhadap perkembangan pondok pesantren yang ada di Padang Pariaman. Para orangtua telah menyadari, betapa pentingnya pendidikan agama terhadap anaknya. Nah, pendidikan agama yang full itu terletak di lingkungan pesantren. Kini, pesantren bukan lagi sebuah lembaga pendidikan terkebelakang. Melainkan sudah menjadi yang terdepan. Sebuah contoh kecil, tahun lalu saja Pondok Pesantren Nurul Yaqin, Ringan-Ringan, Pakandangan sempat menolak santri, saking banyaknya yang datang untuk mondok.
    Karena tak cukup tempat, maka pesantren yang didirikan Syekh Ali Imran Hasan ini dengan sangat terpaksa mempersilahkan calon santrinya mencari pesantren lainnya. Di Padang Pariaman, Pesantren Nurul Yaqin boleh dibilang sebagai barometernya pesantren salafiyah. Punya banyak santri. Tentunya hal demikian terjadi, karena hasil pendidikan yang dilahirkan pesantren ini semakin dirasakan oleh masyarakat itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar