Jumat, 27 Mei 2016

Lagi-Lagi Kinerja Pemkab Jadi Sorotan Dewan

Dalam Stemmotivering
Lagi-Lagi Kinerja Pemkab Jadi Sorotan Dewan

Pariaman--Rapat paripurna pandangan akhir fraksi (Stemmotivering) DPRD Padang Pariaman, Jumat (13/8) lalu berlangsung seru dan alot. Betapa tidak, menjelang ditek-detik terakhirnya bupati H. Muslim Kasim memerintah didearah itu, jadi momen tersendiri bagi anggota dewan terhormat. Banyak persoalan yang dilakukan Pemkab pada anggaran tahun 2009 lalu, yang menjadi sorotan sejumlah fraksi yang ada di DPRD setempat.
    Fraksi Bersatu yang pertama diminta pimpinan dewan, untuk menyampaikan pandangannya mejelang Shalat Jumat itu tampak tampil cukup menggeparkan banyak orang. Hampir semua persoalan Pemkab mejadi sorotan oleh fraksi yang merupakan gabungan sejumlah partai politik tersebut. "Dalam pelaksanaan anggaran tahun 2009, masih menyisakan Silva sebanyak Rp93 miliar lebih. Artinya, kinerja yang dilakukan Pemkab masih banyak yang tidak terlaksana, dan akhirnya kinerja itu dinilai sangat tidak baik, alias jelek," ujar Masrizal dan Rosman, Ketua dan Sekretaris fraksi Bersatu DPRD setempat.
    Menurutnya, investasi yang dilakukan terhadap PDAM sebesar Rp12 miliar lebih, banyak terjadi penyimpangan dan kebocoran. Bahkan tingkat kebocoran di BUMD itu mencapai 65 persen.
"Seluruh temuan penyimpangan yang terjadi, yang telah ditemukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI), harus segera ditindak-lanjuti oleh Bawasda. Sebab, hampir di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), BPK RI menemukan hal-hal yang mesti diperbaiki. Begitu juga temuan BPK RI di PDAM. Temuan tersebut, belum satupun yang ditindak-lanjuti. Kepada BPK RI untuk segera melakukan audit masalah demikian, dan meminta kepada Pemkab Padang Pariaman untuk membenahi manajemen BUMD tersebut. Selanjutnya, harus ada tindak-lanjutnya dari pihak berkepentingan, seperti dari Kepolisian, Kejari untuk memproses secara hukum yang berlaku," ujarnya.
    Pandangan akhir yang disampaikan Fraksi Bersatu menjelang Jumat itu, membuat skor rapat cukup panjang. Padahal, setelah Shalat Jumat saat rapat mau dilanjutkan terjadi ketegangan diantara anggota dewan terhormat, lantaran bupati Muslim Kasim dan Ketua DPRD, Eri Zulfian yang melakukan skor rapat, tidak lagi hadir usai Shalat Jumat itu. Cukup lama juga wakil bupati, H. Ali Mukhni hadir diruangan rapat, namun kelanjutan rapat belum juga dilakukan, akibat tidak atau terlambatnya pelimpahan wewenang dari Ketua dewan, ke pimpinan lainnya untuk melanjutkan rapat dimaksud.
    Akhirnya rapat paripurna itu berakhir menjelang buka puasa. Hampir seluruh fraksi yang melakukan sorotan tajam terhadap kinerja, yang dilakukan Pemkab Padang Pariaman lewat anggaran 2009 lalu. Farksi Demokrat misalnya, lewat juru bicaranya Aung, minta pada Inspektorat untuk melakukan kinerjanya dengan lebih intensif lagi dalam mengawasi penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan SKPD dimaksud. "Terhadap PDAM, perlu dibentuk Pansus, agar persoalannya bisa tuntas dan selesai dengan baik dan benar," kata Aung. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar