Minggu, 11 Maret 2018

Tangkal Radikalisme Ansor Hadiri Wirid Pengajian Bulanan di Sungai Geringging

Sungai Geringging--Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Padang Pariaman, Zeki Aliwardana menghimbau masyarakat untuk tetap menjaga tradisi, merawat silaturrahmi melalui kegiatan-kegiatan keagamaan dan budaya yang sudah ada sejak lama. Karena melalui tradisi  dan budaya, kita bisa saling berbagi dan saling menasehati.
Hal itu diungkapkan Zeki Aliwardana, Minggu (11/3) malam di Surau Nurul Ikhlas, Durian Paloroan, Korong Ladang Rimbo, Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Geringging. Acara wirid remaja bulanan dengan menampilkan penceramah Burhanuddin Tuanku Imam, dihadiri pengurus PC Ansor Padang Pariaman, Pengurus Anak Cabang Ansor Sungai Geringging Ali Mardi Tuanku Sati, jamaah dan generasi muda setempat.
Menurut Zeki Aliwardana, kader Ansor saling menasehati karena Islam yang ditebarkan adalah Islam yang merangkul, bukan memukul. Islam yang menasehati, bukan mencaci. Islam yang membina bukan menghina. Islam yang ramah, bukan Islam pemusnah. "Kita sedih ada pihak yang mengatasnamakan agama Islam, tapi perilakunya tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam itu sendiri," kata Zeki.
Dikatakan, Ansor terus menghimbau masyarakat agar cinta terhadap tanah airnya. Setia kepada Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD 1945. Jangan sampai generasi muda dan masyarakat terpengaruh konsep negara yang diusung oleh pihak tertentu yang ingin merongrong keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini.
Selain itu, Zeki Aliwardana juga mengingatkan santri harus berada di garda terdepan dalam menangkal paham-paham radikalisme yang menyebar di masyarakat. Orangtua pun diminta mewaspadai anak-anaknya agar tidak mudah dimasuki paham radikalisme tersebut.
Menurut Zeki, saat ini penyebaran paham radikalisme tersebut tidak hanya melalui tatap muka antara satu orang dengan orang lain, tetapi melalui media sosial (medsos), internet dan jaringan hape android.
"Seseorang bisa belajar paham radikalisme dengan menggunakan medsos. Karena itu, orangtua yang memberikan fasilitas handpone kepada anaknya harus hati-hati dan mewaspadai jangan sampai disalahgunakan untuk belajar dan menyebarkan radikalisme,” kata Zeki menambahkan.
Dikatakan Zeki, santri di sini tidak saja mereka yang belajar di pondok pesantren, tapi juga anak-anak yang tengah belajar mengaji Alquran di surau, musalla, masjid  atau langgar.
Sementara itu, Pengurus PAC Ansor Sungai Geringging, Alimardi Tuanku Sati menyebutkan, wirid pengajian yang rutin dilakukan sekali sebulan ini diharapkan mampu memberikan pencerahan kepada jamaah. Kehadiran Ansor di tengah jamaah semakin memperkuat eksistensi Ansor dalam mencerahkan masyarakat. "Ini memang yang pertama diadakan Ansor Sungai Geringging. Insya Allah akan terus berlanjut,” kata Ali Mardi. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar