Pariaman--Ketua Badan Narkotika Kota Pariaman Genius Umar mengingatkan siswa, bahwa narkoba berbahaya bagi kesehatan. Dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan mempengaruhi serta merusak susunan saraf pusat.
Genius Umar dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan PAUR Subbag Humas Polres Pariaman Iptu Fahrel Haris, pada upacara bendera di SMKN 2 Pariaman, Senin (10/2) di halaman sekolah setempat. Hadir Kepala Dispora Kanderi, Kepala SMK 2 Pariaman Arrahmi, dan majelis guru.
"Jika siswa belum pernah menggunakannya, jangan sekali-kali mencoba. Bila sudah mulai coba-coba, maka hentikanlah sekarang juga. Jadikan sekolah kita tempat yang tidak ada narkoba. Sekolah harus bebas narkoba. Para siswa, guru, pekerja tata usaha, termasuk juga para tenaga kebersihan dan seluruh orang yang ada di sekolah ini harus berkomitmen untuk mewujudkan sekolah bebas narkoba,” kata Genius menambahkan.
Usai upacara, dilanjutkan dengan penyerahan 25 buku dari penulis buku/wartawan Armaidi kepada perpustakaan SMKN 2 Pariaman yang diterima Kepala Disdikpora Kota Pariaman Kanderi dan diserahkan lagi kepada Kepsek SMKN 2 Pariaman Arrahmi. Selain itu, sebanyak 10 orang siswa yang paling sering mengunjungi perpustakaan juga menerima reward buku dari Armaidi. Masing-masing yang menerima Yelsa Noviza (2AP2), Fifi Fina Sari (2AP1), Mai Yola Gustianar (2AP2), Yarsi Parni (3AK1), Nur Azizah (2AP2), Thesa nanda (2AP2), Rika Hasan (2AP1), Andre Aryen (2MM1), Mesa Elfia (2MM1) dan Nurfitria Kasma (2AK2).
Menurut Armaidi, pemberian reward terhadap siswa yang sering mengunjungi perpustakaan sekolah ini dimaksudkan untuk memberikan apresiasi atas tingginya minat untuk membaca buku di perpustakaan. Kita berharap, mereka bisa meningkatkan minat baca dan mendorong siswa yang jarang ke perpustakaan untuk mulai sering ke perpustakaan membaca buku.
Kepala SMKN 2 Pariaman Arrahmi menambahkan, dengan adanya sumbangan buku dari Armaidi ini, akan menambah koleksi buku di perpustakaan sekolah. “Tentu buku ini diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan siswa yang membacanya di perpustakaan sekolah,” kata Arrahmi yang sebelumnya Kepala SMA 4 Pariaman. (525)
----------------------------
Pelajar Harus Tingkatkan Minat Baca dan Menulis
Sungai Limau--Pelajar menghadapi tantangan yang berat dalam meningkatkan minat baca dan menulis akibat gencarnya teknologi informasi. Rendahnya minat baca dikalangan pelajar juga dipicu penguasaan teknologi informasi yang tidak tepat sasaran.
Demikian terungkap dalam pelatihan menulis yang diikuti siswa dari 3 SLTA di Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Minggu (9/2), di SMA 1 Sungai Limau. Pelatihan diberikan penulis buku/wartawan Armaidi, Penasehat Ikatan Keluarga Alumni Pelajar Sungai Limau (IKAPS) Amir Azli, Pimpinan Redaksi Surat Kabar Suara Piaman Gusti Hidayat, dihadiri Wakasek Bidang Kesiswaan SMAN 1 Sungai Limau Yanuar. Sedangkan peserta berasal dari SMAN 1, SMK dan MAN di Kecamatan Sungai Limau.
Menurut Armaidi, gencarnya penggunaan internet di kalangan pelajar tidak saja memberikan kemudahan bagi pelajar, namun juga cenderung menurunkan minat baca dan menulis di kalangan pelajar. Banyak waktu pelajar digunakan untuk internet hanya sekedar facebook-an. Tidak banyak facebook digunakan untuk meningkatkan minat baca dan mendorong pelajar untuk bisa menulis.
“Bayangkan ada pelajar menghabiskan waktunya berjam-jam hanya untuk facebook. Apalagi dengan adanya paket-paket murah internet, nyaris waktunya untuk facebook. Tidak mengherankan jumlah pengguna facebook di Indonesia terus meningkatkan tajam. Terutama di kalangan pelajar,” tambah Armaidi.
Disamping itu, kata Armaidi, tidak ada lagi kewajiban pelajar membaca buku sastra yang banyak berisikan nilai-nilai humanis yang disampaikan oleh penulisnya. Jika di negara tertentu, setiap tingkat sekolah, terutama sekolah menengah atas, masing-masing pelajar diwajibkan membaca beberapa buku sastra. Sehingga tamat sekolah, pelajar tersebut sudah membaca sejumlah buku sastra yang bernuansa nilai-nilai kehidupan.
Usai pelatihan, pelajar langsung praktek menulis berita singkat. Masing-masing dipandu oleh Armaidi, Amir Azli dan Gusti Hidayat dengan materi teknik menulis berita, teknik menulis artikel dan penulisan puisi. (525)
---------------------------------
IPHI Patamuan Rutin Gelar Pengajian & Manasik
Tandikek--Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman setiap bulannya menyelenggarakan ceramah agama yang disampaikan para ulama. Sehingga jamaah yang sudah melakukan ibadah haji atau umrah ke tanah suci Makkah tetap mendalami ajaran agama Islam.
Ketua IPHI Patamuan, H. Ali Idris mengungkapkan hal itu pada pengajian rutin IPHI, Jumat (7/2) di Pondok Pesantren Tandikek. Menurutnya, tahun 2013 lalu pengurus banyak mengagendakan guru dari luar Padang Pariaman.
“Tahun 2014 ini, IPHI Patamuan lebih mengutamakan guru-guru dari Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, 2x11 Enam Lingkung (lama) dan sebagian dari kecamatan lain di Padang Pariaman. Saat ini sudah terdaftar 130 anggota IPHI Patamuan,” kata Ali Idris.
Ditambahkan Ali Idris, sejak tiga tahun belakangan, IPHI Patamuan sudah menyelenggarakan manasik haji. Masyarakat Patamuan, VII Koto dan sekitarnya tidak perlu jauh-jauh melaksanakan manasik haji.
Sebelumnya, jamaah zikir bersama yang dipimpin oleh Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda, Buya Syofyan M Tuanku Bandaro. ”Zikir merupakan upaya umat manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Dengan berzikir hati akan tentram, hidup akan damai dan tenang,” tambah Syofyan.
Sementara itu, Pengasuh Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan, Pakandangan Zulhamdi Tuanku Kerajaan Nan Saliah dalam ceramahnya mengatakan, makin banyak manusia yang tidak mensyukuri nikmat Allah. Karena mereka tidak merasakan banyaknya nikmat yang sudah diterimanya.
”Belajar dari sejarah, Qarun orang terkaya di zamannya akhirnya ditenggelamkan ke dalam perut bumi. Lalu, Fir’aun yang memiliki kekuasaan luar biasa. Sampai-sampai dirinya dianggap Tuhan, akhirnya juga ditenggelamkan di lautan. Makanya orang yang memiliki harta kekayaan berlimpah dan kekuasaan, namun bila tidak bersyukur tunggu giliran untuk ditenggelamkan oleh Allah,” kata Zulhamdi.
Ditambahkan Zulhamdi, rasa cukup atas pemberian Tuhan harus terus dipupuk di dalam dada manusia. Sehingga apa yang terjadi, baik dan buruk, berhasil atau gagal, senang atau susah, haruslah dihadapi dengan sabar. (525)
-----------------------------------------------
PKDP Provinsi Bengkulu Punya 20 Ribu Anggota
Bengkulu---Warga Piaman di Provinsi Bengkulu cukup banyak. Anggota DPW PKDP daerah itu mencapai 20 ribu jiwa, atau sekitar 7.000 keluarga. Sekitar 50 persen diantaranya berdomisili di Kota Bengkulu. Tak heran, banyak ditemukan warung kopi tempat kebiasaan urang awak nongkrong, membahas segala persoalan.
Sabtu malam lalu, sejumlah wartawan Piaman yang ikut memeriahkan Hari Pers Nasional (HPN) 2014 di Kota Bumi Raflesia itu berkesempatan melakukan pertemuan dengan pengurus dan anggota PKDP Bengkulu, di salah satu palanta lapau. Rombongan wartawan juga mengikutkan Humas Kota Pariaman Hendri dan Humas Padang Pariaman Heri Sugianto.
Pertemuan yang juga berlanjut dengan selingan main domino itu, membuat antara perantau dan rekan wartawan tentunya semakin akrap saja. Menurut Suardi, pengurus PKDP Bengkulu, yang bergabung dengan paguyuban dengan tidak saja yang asli dari Piaman. Namun, ada pula dari daerah lainnya.
Suardi bersama Ahmad Irfan yang juga dosen IAIN Bengkulu dan Sekretaris DPW PKDP Masrikun Radjab (Kabid Litbang Bappeda Kabupaten Seluma) menjelaskan, bahwa urang awak punya kekuatan yang sangat luar biasa sekali. Acara pengajian hampir tiap pekan dilakukan. Apalagi, hingga saat ini organisasi itu sudah punya empat unit surau, yang tidak sekedar tempat beribadah. Melainkan juga tempat pendidikan anak-anak untuk mendalami agama.
Tak hanya petinggi PKDP. Tokoh rantau dari Kota Padang pun ikut bergabung. Antara lain Mayor Inf Saldifah (Pasi Intel Korem 041 Garuda Mas, Bengkulu). Paguyuban ini selalu aktif melaksanakan pertemuan hingga ke tingkat kelurahan dan sektor. Tidak hanya pertemuan bulanan, tetapi bisa setiap hari jika dibutuhkan.
Menurutnya, kegiatan-kegiatan sosial perantau asal Piaman di Bengkulu sudah di-setting sedemikian rupa. Untuk pengajian rutin dilaksanakan oleh pengurus PKDP masing-masing kecamatan. Urusan pesta atau baralek pernikahan, kematian dan aktivitas kekeluargaan lainnya ditangani PKDP kabupaten/kota.
"Sedangkan urusan dengan pemerintahan dan pendidikan warga paguyuban merupakan tanggungjawab PKDP provinsi," papar Suardi yang merupakan tenaga ahli fungsional Lembaga Penjaminan Mutui Pendidikan (LPMP) Bengkulu. Suardi saat ini kandidat doktor UPI Bandung. (damanhuri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar