Minggu, 18 Maret 2018

Buku Mampu Merubah Peradaban Dunia

Wakili Sumatra Melawan Perseba Madura
Bupati Ali Mukhni Apresiasi Persepar

Padang Pariaman--Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni menyaksikan pertandingan Persepar melawan Perseba Madura yang berlangsung di Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta kamis (23/1). Selain Ali Mukhni, juga hadir Ketua TP PKK, Hj. Rena Ali Mukhni dan kepala SKPD; Hanibal, Mulyadi, Syafriwal, dan juga hadir Ketua DPP PKDP, Suhatmansyah beserta rombongan.
"Kita merasa bangga, Persepar dengan pemain seadanya telah berdiri disini. Bahkan, mewakili Sumatera walaupun Persepar mengalami kekalahan 0-3 dari Perseba. Kita sangat memaklumi kekalahan tersebut, dimana ada beberapa faktor yang membuat kita kalah. Antara lain faktor mental dan kesabaran para pemain," ungkapnya.
Menurutnya, Persepat masih beruntung karena didukung oleh perantau Piaman yang ada di Jakarta. Ucapan terima kasih kepada seluruh pengurus PKDP yang telah berbuat untuk mendukung para permain Persepar. "Banyak dukungan PKDP. Mulai darimenanggung biaya makan, bahkan bantuan berupa uang," kata dia.
Sebelumnya, Ketua DPP PKDP Suhatmansyah menyampaikan ucapan terima kasih kepada Persepar yang telah membawa nama baik Padang Pariaman dan Sumatera.
"Dilihat dari pinalti yang terjadi. Kalaupun tidak dicekel, itu gol. Namun yang perlu diperhatikan, adalah kekompakan pemain Persepar sangat baik. Operan bola pendek-pendek, sehingga kelihatan profesionalnya," katanya. (525)
------------------------------------------

Aljufri Serahkan Bantuan
Bermula Dari Api Tungku, Rumah Bantuan Itu Terpanggang

Batang Anai--Musibah memang datang secara tiba-tiba dan mengejutkan. Meskipun tidak dikehendaki datangnya, kalau cobaan itu datang juga, tak akan bisa dielakkan. Itu gambaran musibah kebakaran yang terjadi, Minggu kemarin di Korong Tanjuang Basuang I, Nagari Sungai Buluah, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman.
Adalah rumah milik Zainul Arifin dan Yetnawilis. Rumah mereka yang terbuat dari kayu, merupakan rumah bantuan dari Kemenpera RI dari program rumah tak layak huni tahun lalu. Sudahlah rumah bantuan, terpanggang pula. Malang benar nasih orangtua yang memiliki tiga orang putra-putri ini. Semua surat berharga, seperti ijazah anaknya jadi abu.
Syahrial, Walikorong Tanjuang Basuang I kepada Singgalang menyebutkan, kebakaran bermula dari api tungku. Yetnawilis memasak dengan kayu api. Disitu kebakaran itu bermula, yang membuat gubuknya hangus ludes semua. Hanya sebagian alat-alat yang bisa diselamatkan. Diperkirakan kerugian sampai Rp50 juta.
"Siang Minggu itu, Zainul Arifin, Suaminya Yet sedang tak dirumah pula. Dia sedang bekerja mangurehkan hidup yang kian keras, dengan bertani di ladang orang lain, di Salisikan, yang cukup jauh dari Tanjuang Basuang," ungkap Syahrial.
Senin kemarin, Walikorong Syahrial menerima kunjungan Aljufri, calon anggota DPRD Sumbar dari Hanura bersama Amiruddin, yang juga calon anggota DPRD Padang Pariaman. Aljufri merasa prihatin melihat kondisi keluarga itu yang tak lagi punya tempat tinggal.
"Kita memberikan bantuan tanggap darurat, agar keluarga ini senang dan sabar menerima cobaan tersebut. Musibah merupakan diluar kehendak kita. Untuk ini, kita ikut berduka dan merasakan apa yang sedang dialami Zainul Arifin bersama keluarganya," kata caleg dengan nomor urut dua di Dapil Sumbar II, Padang Pariaman dan Kota Pariaman ini.
Atasnama masyarakat Tanjungan Basuang I, Syahrial menyampaikan terima kasih banyak atas kepedulian Aljufri terhadap musibah demikian. "Datang saja dia sudah menjadi kehormatan bagi kami. Apalagi sampai pula memberikan bantuan," ungkapnya.
Sebelumnya, kata Syahrial, pihak BPBD setelah memadamkan api dengan dua unit mobil pemadam, juga memberikan bantuan tenda. Begitu juga dari Dinas Sosial yang memberikan selimut, beras dan lain sebagainya. Saat ini keluarga itu dipindahkan untuk sementara ke rumah tetangganya. (525)
------------------------------------------

Buku Mampu Merubah Peradaban Dunia
31 Juara I Kelas SMKN Sintoga Terima Buku Dari Armaidi

Toboh Gadang--Sebanyak seratusan buku disumbangkan untuk perpustakaan sekolah dan kepada juara I di 31 kelas SMKN 1 Sintuak Toboh Gadang (Sintoga). Sumbangan buku dari penulisnya Armaidi diterima Kepala SMK N Sintoga, Sri Astuti usai upacara bendera, Senin (27/1) di halaman sekolah setempat. Sedangkan untuk juara I, langsung diterima masing-masing siswa.
Dihadapan siswa SMKN Sintoga, Armaidi mengatakan, satu anak, satu guru, satu buku dan satu pena dapat mengubah dunia. Dengan buku, transfer ilmu pengetahuan tidak mengenal batas waktu dan jarak. “Buku mampu merubah peradaban dunia jika dimanfaatkan untuk kemajuan suatu bangsa. Bangsa yang memperhatikan perkembangan dan pertumbuhan perbukuan, akan lebih cepat maju dan makmur,” kata Armaidi yang didampingi Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PC GP Ansor) Kabupaten Padang Pariaman, Zeki Aliwardana.
Dikatakan Armaidi, Bung Hatta tokoh proklamator Indonesia ketika dibuang oleh Belanda ke Digoel, Papua, yang dibawanya belasan peti adalah buku. Saking cintanya kepada buku, sekalipun dibuang/diasingkan bangsa penjajah, Bung Hatta tetap tidak terpisahkan dengan buku-bukunya.
“Pemberian buku kepada juara I kelas ini diharapkan memberikan motivasi kepada siswa untuk terus rajin membaca buku. Mereka yang juara, tentunya karena lebih banyak belajar dan membaca buku. Kepada siswa yang tidak mendapatkan buku bisa membacanya di perpustakaan sekolah. Mudah-mudahan mereka termotivasi untuk meningkatkan minat bacanya,” kata Armaidi penulis buku Sejarah Perjuangan Rakyat Padang Pariaman Dalam Perang Kemerdekaan 1945-1950 ini.
Kepala SMKN 1 Sintoga Sri Astuti menyampaikan terima kasih atas sumbangan buku yang diberikan Armaidi dari Korong Palembayan, Nagari Sintuak. Sumbangan buku tersebut tentu dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi siswa dan guru untuk lebih meningkatkan minat baca.
“Saat ini ruangan perpustakaan baru selesai dan belum diserahterimakan untuk dimanfaatkan. Dengan sumbangan buku ini, perpustakaan SMKN Sintoga mulai dapat menata buku-buku yang ada. Kita sangat mengharapkan sumbangan buku dari pihak manapun sehingga perpustakaan SMKN Sintoga dapat berfungsi meningkatkan kecerdasaran dan penguasaan ilmu pengetahuan,” kata Sri Astuti yang didampingi Wakil Kepsek Bidang Kesiswaan Swardi.
Menurutnya, SMKN Sintoga dimulai 2007 dan menamatkan siswa tahun 2009. Terdiri dari empat jurusan; teknik, meliputi Teknik Kegiatan Jaringan (TKJ) dan jurusan pariwisata (Tata Boga dan hotel). Saat ini jumlah siswaq 932 dengan 31 rombongan belajar. Dari 80 orang guru, hanya 23 yang PNS, sisanya honorer. (525)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar