Minggu, 04 Maret 2018

230 Santri Nurul Yaqin Ikuti Taqarrubun Nafsiyah

Enam Lingkung--Sebanyak 230 santri baru Pondok Pesantren Nurul Yaqin, Ringan-Ringan, Nagari Pakandangan, Kecamatan Enam Lingkung, Padang Pariaman selesai mengikuti Taqarrubun Nafsiyah (masa pengenalan diri), Minggu (14/9). Nafsiyah dimulai sejak Jumat (12/9), merupakan kegiatan pengenalan santri terhadap proses belajar mengajar di pesantren itu.
Ketua Yayasan Pembangunan Islam El Imraniyah (PYII) Ringan-Ringan Idarussalam Tuanku Sutan menyebutkan, kegiatan Nafsiyah penting dilakukan agar santri baru memahami proses belajar mengajar yang dilakukan di pesantren ini. Selain itu, santri juga dibekali pengetahuan kedisiplinan, pengembangan minat dan bakat.
Kepala Tata Usaha/Sekretariat Pesantren M. Asyraful Anam Tuanku Bagindo yang didampingi Ketua Panitia Nafisyah Setri Suprianto Tuanku Bagindo Malin menyebutkan, selama Nafsiyah berlangsung peserta diberikan materi tentang Peraturan Baris-Baris (PBB),  sosialisasi berkendaraan di jalan raya dan penanaman sadar hukum dari Polres Padang Pariaman.
Kemudian, materi peran santri dalam pergeseran zaman dan pembangunan daerah oleh Rahmat Tuanku Sulaiaman, Pesantren Nurul Yaqin dari berbagai aspek oleh M. Rais Tuaku Labai Nan Basa, asrama media implementasi imtaq dan kebudayaan oleh Almunawir, rahasia santri sukses dalam menggali potensi oleh Ima Latunil, kesantrian dan penguatan nilai-nilai Ahlussunnah oleh Zulhamdi Tuanku Kerajaan Nan Saleh.
Nafsiyah tahun ini terpilih sebagai Buya (Raja) Ahmad Fadli dan Umi (Ratu) Agustin. Keduanya terpilih dari penilaian 5 aspek, yakni kedisiplin PBB, bacaan Al-Qur’an, dakwah, bakat dan hobi. Nilai tertingginya dari aspek PBB, dakwah dan bakat. Sedangkan Agustin lebih menonjol PBB, tilawah dan dakwah.
Anam juga menambahkan, saat penutupan terungkap ada santri yang sudah hafal 5 juz Al Qur’an. Beberapa santri baru tersebut juga ada hafal 1 juz. "Tahun ini Nurul Yaqin mencoba menerapkan kepada santri one day one ayat. Artinya masing-masing santri menghafal 1 ayat, setiap hari," kata Anam.
Dikatakan Anam, selama ini Nurul Yaqin memprioritaskan pemahaman dan membaca kitab bagi santrinya. Sehingga hafalan ayat Al Qur’an kurang diprioritas. Program one day one ayat, salah satu upaya meningkatkan hafalan santri. Program ini dikhususkan pada tingkat tsanawiyah. Sedangkan di tingkat aliyah, lebih difokuskan hafalan syair. Syair merupakan  dasar kajian ilmu alat dalam memahami kitab-kitab kuning. (525)
--------------------------------------------

Seminar dan Diskusi KPU
Uang dan Kekuasaan Paling Menonjol Dalam Pilkada

Padang Pariaman--Pemilihan kepala daerah Padang Pariaman tahun depan. Apakah bupati lima tahun kedepan itu dipilih langsung atau hanya dipilih anggota dewan terhormat, masih menunggu keputusan dari atas. Kalau jadi dipilih oleh wakil rakyat, tentu kerja KPU sebagai lembaga penyelenggara Pemilu akan berkurang dengan sendirinya.
Namun demikian, KPU Padang Pariaman, Senin kemarin menggelar seminar sehari dan diskusi publik tentang persiapan Pilkada tersebut. Acara yang dibuka Asisten I Setdakab Padang Pariaman Anwar itu menghadirkan pembicara; Ketua KPU Sumbar; Amdasmen, akademisi; Hary Efendi Iskandar dari Unand, dan Kepala Kesbang Linmas Padang Pariaman Indra Utama.
Seminar yang berlangsung di Hotel Nan Tongga, Pariaman itu juga melibatkan seluruh pimpinan partai politik, pimpinan ormas dan OKP, serta unsur niniak mamak. Kemudian para walinagari dan tokoh masyarakat yang ada di daerah itu. Menurut Ketua KPU Vifner, gema Pilkada sudah sangat terasa sekali hembusannya.
"Hembusan itu semakin bertambah, tatkala undang-undangnya sedang dibahas. Tentunya hal itu sebagai sebuah pesta demokrasi yang sangat luar biasa sekali di tengah masyarakat Padang Pariaman," kata dia.
Sementara, Hary Efendi Iskandar yang juga putra Pilubang, Sungai Limau melihat, bahwa aspek yang paling menonjol dalam pelaksanaan Pilkada adalah uang, kekuasaan dan solidaritas. "Meskipun Padang Pariaman tingkat pemilihnya hanya sedang, tidak terlalu rendah dan tidak pula terlalu meningkat, tetap saja aspek demikian menjadi tumpuan dalam pelaksaan Pilkada," kata dia.
Sedangkan Ketua KPU Sumbar Amdasmen menyebutkan, meskipun pelaksanaan Pilkada belum jelas, apakah oleh anggota dewan terhormat, atau pilih langsung oleh rakyat, KPU tetap berkewajiban melakukan tahapan sesuai aturan yang berlaku. Menurut catatan KPU, tahun depan ada sebanyak 304 daerah di Indonesia yang harus melakukan Pilkada atau yang kepala daerahnya sudah harus berakhir.
Kepala Kesbang Linmas Indra Utama memastikan, bahwa Pemkab berkewajiban memberikan bantuan fasilitas untuk menunjang kesuksesan Pilkada itu sendiri, sepanjang itu dibutuhkan atau diminta oleh KPU. Dia memperkirakan, kalau Pilkada langsung untuk dua putaran akan menghabiskan anggaran sebanyak Rp33 miliar. (525)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar