Meskipun Sungai Buluah telah melahirkan banyak nagari pula, seperti Nagari Sungai Buluah Barat, Sungai Buluah Timur, dan Sungai Buluah Selatan, tetap saja jumlah pemilih di nagari ini lumayan banyak. "Ada sekitar 2.000 an pemilih di nagari ini. Semuanya tersebar di enam korong, yakni Korong Talang Jala, Ujuang Gunuang, Lakuak, Pasa Usang, Pasa Usang Timur, dan Korong Simpang Tanjuang," kata Agusta Alidin, calon walinagari nomor urut satu ini.
Bagi Agusta Alidin, maju menjadi calon walinagari adalah pengabdian di tengah masyarakat. Untuk itu pula, visi misi tak banyak yang muluk-muluk. "Intinya, dalam nagari kita memperkuat adat dan syarak, sebagai dasar kehidupan bermasyarakat," ujarnya, Senin (19/3) kemarin.
Kemudian, katanya, bagaimana nagari ini mandiri, tingginya tingkat kesehatan dan pendidikan, serta aman dan berbagai kegaduhan. Begitu juga angkan kemiskinan semakin berkurang. Sebab, Sungai Buluah merupakan nagari lintasan yang setiap saat sibuk dengan lalu-lalangnya berbagai orang. Tak heran pula, pengaruh dengan mudahnya hinggap di nagari ini.
Agusta Alidin, pria kelahiran 1967 ini telah cukup kenyang dalam soal pencalonan. Dia dikenal sebagai tokoh loyalis Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Berkali-kali ikut mencalonkan diri jadi anggota DPRD Padang Pariaman, namun belum berhasil.
"Keberhasilan merupakan nasib yang ditentukan oleh Yang Maha Kuasa. Kita manusia hanya dituntut untuk terus berikhtiar dan berusaha," ungkapnya. Dalam organisasi kepemudaan, Agusta Alidin telah malang-melintang, sejak dari aktivis Pemuda Islam, hingga aktivis KNPI Padang Pariaman.
Dia mengajak semua kontestan Pilwana Sungai Buluah untuk bersaing secara sehat dan badunsanak. Pilwana menurutnya adalah proses. Initinya, bagaimana secara bersama-sama membangun nagari ini ke arah yang lebih baik lagi. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar