Selasa, 20 Maret 2018

Menunggu Janji Pemerintah yang tak Pasti Jalan Talao Mundam Kembali Diblokir Masyarakat

Kader PMII Harus Komit Jaga Keutuhan NKRI

Pariaman--Setiap kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) harus tetap komit menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari rongrongan paham yang menggerogotinya. Sejak berembusnya era reformasi di Indonesia, makin banyak saja paham dan kekuatan yang tumbuh di tengah masyarakat untuk mencoba merusak keutuhan NKRI.
Bendahara Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Sumatera Barat, Armaidi Tanjung mengungkapkan hal itu dihadapan peserta Pelatihan Kader Dasar (PKD) PMII se-Sumatera Barat yang berlangsung di Pauh Kamba, Kabupaten Padang Pariaman, Sabtu (6/12). Menurut  Armaidi Tanjung, PMII sebagai organisasi kemahasiswaan yang bercirikan ke-Islam-an dan kebangsaan harus tetap menjaga keutuhan NKRI tersebut.
"Kita prihatin ada kelompok masyarakat yang terkesan tidak mengakui, selalu memandang sinis terhadap pemerintahan, bahkan tidak mengakui bentuk negara NKRI sehingga selalu menyuarakan agar ada pergantian pemerintahan. Namun pemerintah sendiri membiarkan saja tanpa ada tindakan yang konkrit untuk mencegahnya," kata Armaidi Tanjung.
Menurutnya, kalangan mahasiswa pun menjadi sasaran empuk kelompok ini untuk merekrut kadernya. Karena itu, kader PMII harus lebih aktif menyebarkan paham Islam Ahlussunnah waljamaah yang selalu konsisten mempertahankan keutuhan NKRI ini di kampusnya masing-masing.
PKD PMII se-Sumbar ini diikuti sekitar 30 orang mahasiswa dari Universitas Andalas Padang, Universitas Negeri Padang, IAIN Imam Bonjol Padang, STIT Syekh Burhanuddin Pariaman, STIE Sumbar Pariaman, STKIP YDB Lubuk Alung, STKIP Nasional Pauh Kamba. PKD dibuka Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Sumbar Afriendi Sikumbang, Jumat (5/12) di aula STIT Syekh Burhanuddin, Pariaman. Pembukaan dihadiri mantan Walikota Administratif Pariaman, Martias Mahyuddin, Ketua KNPI Kota Pariaman, Riky Falentino, Ketua Cabang PMII Pariaman, Satria Effendi, Ketua Cabang PMII Padang Pariaman, Rodi Indra Saputra. Tema PKD, Menguatkan Peran Strategis PMII dalam Menentukan Masa Depan Bangsa dan Agama.
Ketua PKC PMII Sumbar, Afriendi menyebutkan, kader PMII memang harus selalu responsif terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai isu yang menjadi perhatian publik, juga selalu direspon PMII. Isu terakhir adalah kenaikan harga BBM. Dimana sesuai dengan instruksi PB PMII, di berbagai daerah pengurus PC PMII menggelar aksi penolakan kenaikan harga PMII.
"Dengan pelaksanaan PKD PMII ini, maka peserta harus pula naik kelas. Jika sebelumnya selalu disuruh melaksanakan sesuatu di PMII, setelah PKD harus mampu bertindak sendiri dalam mengambil keputusan untuk kepentingan organisasi. Mereka yang sudah mengikuti PKD tentu sudah menjadi kader yang dipersiapkan bakal jadi pemimpin di kemudian hari," kata Afriendi.
Usai PKD, dilanjutkan Konferensi Cabang PMII Kota Pariaman ke-5 untuk memilih kepengurusan periode 2014-2015. (525)
------------------------------------------------------

PKB Padang Pariaman Pantas Diberikan Apresiasi

Pariaman--Keberhasilan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Kabupaten Padang Pariaman pada April 2014 lalu memang pantas diberikan apresiasi. Karena pada Pemilu sebelumnya (2009), PKB hanya dapat 1 kursi. Namun pada Pemilu 2014 lalu meningkat tajam menjadi 4 kursi. Di masing-masing Daerah Pemilihan, PKB berhasil mengirimkan wakilnya ke DPRD daerah itu.
Wakil Ketua DPW PKB Sumatera Barat, Armaidi Tanjung menyampaikan hal itu ketika meresmikan pemakaian kantor baru DPC PKB Padang Pariaman di Jalan Lubuk Alung - Pariaman, Sungai Laban, Jumat (5/12) malam. Menurut dia, keberhasilan tersebut tentu berkat kerja keras kader dan simpatisan.
Masyarakat Padang Pariaman semakin dapat menerima kehadiran PKB, partai yang didirikan oleh para ulama ini. Selain itu, silaturrahmi yang dijalin semua unsur di PKB menjadi kekuatan meraih kemenangan tersebut. "Untuk itu, ke depan PKB harus lebih bisa meningkatkan silaturrahminya dengan masyarakat. Apalagi dengan empat orang wakil di DPRD, PKB diharapkan lebih meningkat dalam menampung dan memperjuangkan aspirasi masyarakat," katanya.
Ketua DPC PKB Padang Pariaman Zulhelmi Tuanku Sidi mengatakan, selain selamatan menaiki kantor baru, pihaknya juga melakukan silaturahmi dengan warga Sungai Laban, Nagari Kurai Taji. "Harapannya dengan kehadiran PKB di Sungai Laban, dapat pula menjadi warga nagari itu," kata Zulhelmi lagi.
Penempatan kantor baru ini setelah memilih rumah bekas Kantor Panwaslu Padang Pariaman menjadi Kantor DPC PKB. Sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal pada anggota dan masyarakat. "Lokasi kantor ini strategis untuk segala arah, baik dari wilayah Utara-Selatan maupun Timur," ujarnya.
Selamatan dihadiri Wakil Ketua DPW PKB Sumbar, Akiardi, Ketua Dewan Syuro DPC PKB Padang Pariaman Tuanku Ali Basar, Sekretaris MUI Padang Pariaman Amiruddin Tuanku Majolelo, Ketua Tanfidziyah PC Nahdlatul Ulama Padang Pariaman Abdul Hadi Tuanku Rajo, tokoh masyarakat, Yobana Samial, pengurus partai Koalisi KIH dan anggota DPRD dari PKB; Ali Nusir, Syafri, Syafrinaldi dan Hasan Basri. (525)
-------------------------------------------------

Menunggu Janji Pemerintah yang tak Pasti
Jalan Talao Mundam Kembali Diblokir Masyarakat

Ketaping--Masyarakat Talao Mundam, Nagari Ketaping, Kecamatan Batang Anai kembali bergejolak. Sejak tiga hari belakangan, jalan menuju Sungai Batang Anai yang sedang dinormalisasi oleh Pemrov Sumbar diblokir oleh masyarakat, yang ganti rugi tanahnya hingga saat ini belum juga menerima.
Ganti rugi yang belum menerima dari dampak normalisasi demikian, ada dua kepala keluarga lagi yang belum menerima. Padahal, proyek itu telah lama mulainya, dan sudah hampir selesai pula. Pemerintah Padang Pariaman dan Sumbar hanya mampu memberikan janji yang tak ada kepastiannya.
Terakhir, beberapa bulan silam diadakan pertemuan antara Sekdakab Padang Pariaman, Jonpriadi bersama dua kepala keluarga, Fitriani dan Jini, serta anggota dewan asal Ketaping, Bagindo Rosman, dan pemegang ulayat Ketaping, Bahrul Hikmah Rangkayo Rajo Sampono.
"Pada pertemuan itu, Pemkab berjanji akan membayar uang tersebut pada tahun ini juga. Namun, sudah hampir habis bulan Desember, kepastian kapan menerimanya Fitriani dan Jini belum jelas," tegas Rosman, politikus PAN Padang Pariaman itu.
Selaku wakil masyarakat Ketaping yang ada di DPRD Padang Pariaman, Rosman telah berusaha semaksimal mungkin. Sejak dari pengurusan dari bawah, kantor Camat Batang Anai yang dinilai bertele-tele, sampai ke Kantor Bupati. "Apa yang dilakukan masyarakat itu saat ini, tentu sehabis panek menunggu barang yang tidak jelas," ujar Rosman lagi.
Katanya lagi, upaya untuk menerima tahun ini yang diucapkan pemerintah hanya omong kosong saja. "Kita bisa bayangkan. Lewat tanggal 20 Desember, tidak adalagi pengeluaran uang oleh pemerintah. Tentu sebuah penantian panjang lagi yang akan dialami masyarakat Talao Mundam," ungkapnya.
Bersama Jini dan Fitriani selaku pemilik sah tanah itu, Rosman minta ketegasan pemerintah Padang Pariaman dan Sumatera Barat, dalam hal ini Dinas PSDA. "Kita tidak ingin, pengerjaan normalisasi terganggu akibat ganti rugi yang nilainya tidak seberapa itu," sebutnya. (525)
--------------------------------------------

Mahasiswa KKN
Ajarkan Berbagai Keterampilan Pada Anak-anak Koto Buruak

Lubuk Alung--Kehadiran mahasiswa yang akan merampungkan pendidikannya di tengah masyarakat, lewat Kuliah Kerja Nyata (KKN) tidak hanya membawa dampak untuk kesuksesan mahasiswa itu sendiri. Masyarakat pun ikut merasakan manfaatnya.
Setidaknya itu yang terjadi di tengah masyarakat Koto Buruak, Nagari Lubuk Alung. Kelompok I mahasiswa KKN UNP Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) yang melakukan KKN di kampung itu, memberikan keterampilan pada anak-anak Koto Buruak.
"Ada banyak anak-anak yang ikut kami latih membuat bendo, bros, kotak pensil, gantungan kunci dari kain planel. Kemudian juga membuat keranjang buah dari botol teh gelas," kata Maulidia Wahyumi, salah seorang mahasiswa yang tengah ber KKN tersebut.
Menurutnya, untuk kelompok I yang poskonya di salah satu rumah masyarakat Koto Buruak, ada enam orang mahasiswa. Semuanya Jurusan PLS. Mereka itu; Yuni Jardi Arius, Cinta Andika, Maulidia Wahyumi, Rimanda Oktavia Putri, Lidia Erlina, dan Kica Putry.
Katanya lagi, keterampilan itu diberikannya kepada anak-anak SD yang ada di Koto Buruak. "Lewat sosialisasi bersama Walinagari Lubuk Alung, Harry Subrata, maka sejumlah anak mendatangi tempat kami bermukim. Kami tampung saja, berapa anak yang datang pada hari yang ditentukan itu," ujar Wahyumi.
"Pelatihan itu kami adakan dua kali dalam sepekan; Rabu dan Sabtu. Sekarang, ada sekitar 11 orang anak-anak Koto Buruak telah mampu membuat keterampilan yang diajarkan dengan baik. Tentunya, anak-anak itu sudah punya yang namanya skill, sebagai jawaban masa depan, dimana keterampilan akan menentukan kesuksesan seseorang itu," ungkapnya.
Walinagari Lubuk Alung, Padang Pariaman, Harry Subrata kepada Singgalang menyebutkan, bahwa musim KKN mahasiswa UNP saat ini, ada banyak penempatannya di nagari dia.
"Alhamdulillah, kehadiran mahasiswa tersebut menjadi nilai tambah bagi masyarakat dan anak-anak Lubuk Alung. Dari keterampilan ini, kita berharap lahir nantinya berbagai home industri, yang akan menunjang perekonomian masyarakat itu sendiri," kata dia. (525)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar