Sabtu, 24 Maret 2018

Masih Banyak Anak Kampus Tidak Mencerminkan Layaknya Mahasiswa

Pariaman--Ketua Umum Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kota Pariaman, Satria Effendi mengungkapkan masih banyak ditemui mahasiswa yang tidak bersikap seperti layaknya mahasiswa. Hal ini terlihat dari sikap dan perilakunya yang tidak sesuai dengan status seorang mahasiswa.
Dia mengungkapkan hal itu saat membuka Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) ke-III Pengurus Komisariat PMII STIE Sumbar, Sabtu (25/10), di TPA/MDA Masjid Raya Kampung Perak, Kota Pariaman.
Menurut Satria Effendi, mahasiswa memiliki peran amat penting dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berbangsa. Mengutip ungkapan dari Bung Karno, mahasiswalah kelak yang akan memimpin bangsa Indonesia. Untuk itu, Indonesia butuh mahasiswa.
"Karena itu, mahasiswa harus siap membekali dirinya jadi pemimpin di negeri ini. Kalau mahasiswa tidak siap dalam memimpin, maka hancurlah Indonesia. Dengan demikian, di pundak mahasiswa terletak beban bangsa Indonesia ke depan," kata dia.
Satria mengakui, masih rendah minat mahasiswa di Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman untuk berorganisasi. Padahal organisasi merupakan salah satu wadah untuk melatih dan menyiapkan pemimpin masa depan.
"Selama berorganisasi sudah pasti akan menghadapi hambatan, tantangan dan butuh perjuangan. Namun apa pun hambatan dan tantangan yang dihadapi, adalah bagian dari proses pematangan diri. Kepada kader PMII, terus ditekankan untuk tetap istiqamah selama berproses dalam perjuangan berorganisasi," tutur Satria, mahasiswa pascasarjana IAIN Imam Bonjol Padang ini.
Ditambahkan Satria, yakinkanlah diri saat berpikir dan berbuat untuk masyarakat, bangsa dan negara, berbagai hambatan akan dimudahkan oleh Allah Swt. Yang penting sebagai kader tidak boleh berputus asa.
Pembukaan MAPABA dihadiri Ketua Umum PC PMII Kabupaten Padang Pariaman Rodi Indra Saputra, Ketua Komisariat PMII STIT SB Rozi Yardinal, Ketua Komisariat PMII STIE Sumbar Iqbal. "Peserta MAPABA berasal dari mahasiswa STIE Sumatera Barat Pariaman, STIT Syekh Burhanuddin Pariaman, STIKIP Nasional Pauh Kambar dan STIKIP YDB Lubuk Alung," kata Ketua Panitia Pelaksana Jefrizal.
Ditambahkan Jefrizal, MAPABA berlangsung selama dua hari, hingga Minggu (26/10) dengan tema, 'Menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan mewujudkan tridarma perguruan tinggi di kalangan mahasiswa'. Sedangkan materi yang diberikan meliputi mahasiswa dan tanggungjawab sosial, motivasi dan semangat berorganisasi, Islam di Indonesia, antropologi kampus, teknik dan praktek sidang, manajemen organisasi dan kepemimpinan, Aswaja sebagai manhaj al-fikri, sejarah lokal PMII, emansipasi wanita (gender) dan nilai dasar perjuangan (NDP). (525)
-----------------------------------------------------

PMII Kota Pariaman Targetkan Punya Kader di Semua Kampus

Pariaman--Pergantian tahun baru hijriah harus dimaknai dengan perpindahan ke arah yang lebih baik. Untuk itu, setiap kader PMII Kota Pariaman dituntut menyiapkan diri dengan bekal ilmu pengetahuan dan pemahaman keagamaan yang berlandaskan Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja).
Demikian diungkapkan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pariaman, Satria Effendi, Jumat (24/10), pada tabligh akbar menyambut tahun baru hijriah 1 Muharram, di sekretariat organisasi itu.
Menurut Satria Effendi, ke depan kader PMII Kota Pariaman harus mampu mengisi ruang-ruang kosong di masyarakat yang belum diisi. Baik pada ranah akademis, politisi, pengusaha dan sebagainya.
"Karena ruang kosong di negeri ini masih banyak. Harus diakui, saat ini kader PMII masih dominan di kampus agama. Ini terbukti alumni PMII yang menjadi pimpinan di perguruan tinggi non agama masih sangat langka," kata dia.
Dikatakan Satria, PMII Kota Pariaman sendiri sedang menggagas seluruh kampus di Pariaman ada PMII-nya. Kini PMII sudah eksis di STIT Syekh Burhanuddin dan STIE Sumbar. Target ke depan PMII sudah ada di kampus kesehatan (Akbid dan STIKES). 
"Dari target tersebut, kita akan kembangkan pola  PMII ke depan tidak hanya menguasai bidang agama. Tetapi juga memiliki kader di sektor lain yang ada di masyarakat," tambah Satria.
Tablig akbar dihadiri Sekretaris Umum PKC PMII Sumbar Idris, Ketua Mabincab PMII Pariaman Ory Sativa, Ketua Umum PC PMII Kabupaten Padang Pariaman Rodi Indra Saputra, Ketua Komisariat PMII STIT SB Rozi Yardinal, Ketua Komisariat PMII STIE Sumbar Iqbal. Tausyiah disampaikan Rizen Al-Aziz Tuanku Kuning, alumni Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ambung Kapung, VII Koto Sungai Sariak.
Ketua Panitia Tabligh Akbar Joni Putra menyebutkan, tema tabligh akbar adalah persiapkan diri untuk suatu perubahan. Tabligh akbar selain memahami makna hijriah, juga meningkatkan silaturrahmi sesama kader PMII, khususnya di Pariaman.
"Sebagai kader PMII yang berpahamkan Islam, kita harus memberikan makna penyambutan tahun baru 1 Muharram yang jatuh pada Sabtu (25/10) ini. Jangan penyambutan tahun baru Masehi diselenggarakan meriah. Seharusnya tahun baru hijriah ini yang harus dimaknai dengan berbagai kegiatan yang bernuansa Islami," tambahnya. (525)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar