Rabu, 28 Maret 2018

Israk Mi'raj di Madrasatul 'Ulum Santri Harus Melawan Pengaruh Syi'ah, Islam Liberal, Narkoba dan LGBT

Lubuak Pandan--Hujan yang turun sejak petang Sabtu pekan lalu itu tak menyurutkan semangat masyarakat untuk datang ke Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuak Pandan. Menggunakan kendaraan mobil dan motor, datang dari berbagai daerah di Sumatera Barat untuk menyimak kisah Israk Mi'raj Nabi Muhammad SAW, yang malam itu diperangi di pesantren yang terletak di Korong Kampuang Guci tersebut.
    Lantai dua pesantren yang luas dan besar yang tengah dalam tahapan penyelesaian pembangunan itu tampak penuh sesak oleh jemaah dan alumni yang datang dari Agam, Tanah Datar, Sijunjung, Dharmasraya, dan sejumlah nagari di Kabupaten Padang Pariaman. Sudah menjadi kebiasaan di pesantren yang didirikan mendiang Syekh H. Abdullah Aminuddin yang lebih populer dengan Tuanku Shaliah Pengka pada 1940 ini melakukan Israk Mi'raj pada awal bulan Rajab.
    Muhammad Jali Sadana Tuanku Sinaro Mangkuto, pimpinan Pesantren Nurul Yaqin Sadaniah, Singguliang Lubuk Alung yang memberikan ceramah tampak pula bersemangat, dan sesekali jemaah pada ketawa ulah guyonan yang dilontarkannya. Dia menekankan pentingnya mengingat kematian.
    "Selangkah perjalanan Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah dalam Israk Mi'raj adalah cerminan dari kuburan. Untuk itu, ingatlah bahwa kita hanya hidup sebentar," ungkapnya.
    Kesimpulan dari peristiwa besar ini, kata dia, adalah pentingnya mendirikan dan menjaga shalat yang lima waktu tepat pada waktunya. Jangan mudah untuk meninggalkan kewajiban dalam agama. Akhir-akhir ini, pengaruh terhadap kemunduruan umat Islam sangat banyak bersileweran.
    Sebut saja, ujar ulama muda asal Pasam Barat yang telah 15 tahun tinggal di Padang Pariaman ini, pengaruh aliran Syi'ah, semakin berkembangnya ajaran PKI, dan kuatnya pengaruh Islam Liberal. "Ajaran demikian akan membuat hilangnya ajaran Islam Ahlussunnah waljamaah, yang telah lama berkembang di dunia ini," ungkapnya.
    Sementara, Pimpinan Pesantren Madrasatul 'Ulum, H. Marzuki Tuanku Nan Basa menyebutkan, di samping pengaruh demkian saat ini umat juga dihadapkan dengan pengaruh narkoba dan LGBT. "Para remaja dan anak muda yang saat ini jadi santri harus bisa menjadi garda terdepan dalam memerangi semua pengaruh tersebut," harapnya.
    Hadir pula dalam kesempatan itu, Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman, Mothia Azis Datuak Nan Basa yang juga mantan Walinagari Lubuak Pandan. Dia menyebutkan, bahwa untuk anggaran tahun depan pihaknya telah memasukan dana pembangunan pesantren ini ke APBD melalui pokok-pokok pikirannya (Pokir).
    Terkumpul dana malam itu sebanyak Rp16 juta lebih. Sebelumnya, melalui jejaring sosial WA seluruh alumni yang bertebaran di berbagai daerah dan perantauan terkumpul dana Rp24 juta lebih. "Insya Allah, dalam beberapa hari kedepan, kita akan pasang granit bangunan pesantren ini," kata Latiful Khabir Tuanku Kaciak, Ketua Umum Pesantren Madrasatul 'Ulmum.
    Dia menyampaikan terima kasih atas semua bantuan moril dan materil dari alumni dan jemaah yang hadir. "Teristimewa kepada Mothia Azis, wakil masyarakat yang duduk di dewan dalam mengalokasikan anggaran pembangunan pesantren ini," ujar Pimpinan Pondok Baselo Lubuak Idai ini. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar