Rabu, 07 Maret 2018

Agus Salim Rasyid Ikut Pilwana Laren Nan Panjang Sungai Sariak Terusik Melihat Kondisi Nagari yang Masih Jauh dari Kemajuan

VII Koto--Nagari Lareh Nan Panjang Sungai Sariak merupakan satu dari 43 nagari yang hadir di tengah masyarakat hasil pemekaran setahun yang lalu. Tak heran, nagari pecahan Sungai Sariak ini juga ikut pesta pemilihan walinagari (Pilwana) serentak 4 April mendatang.
    Lima calon walinagari akan bersaing menjadi yang terbaik dalam helat tersebut. Mereka, sesuai nomor urutnya; Rochani, M. Taher, Syaiful Putra, Darlisman, dan Agus Salim Rasyid. Kelima tokoh ini ditetapkan menjadi calon setelah melewati serangkaian tahapan, termasuk seleksi tambahan lantaran Balon yang maju di nagari ini mencapai delapan orang.
    Nagari yang terletak di Kecamatan VII Koto Sungai Sariak ini memiliki luas 5,65 kilometer persegi, dengan jumlah penduduk 3.275 jiwa, yang mendiami enam korong, yakni Korong Bari Kampuang Pagang, Padang Limau, Kampuang Jambak Sungai Baih, Durian Gadang, Sungai Langkok, dan Korong Cimpua Pasa Duyan.
    "Alhamdulillah, tahapan Pilwana sedang dan akan terus berjalan. Semoga helat ini menjadi sejarah awal nagari ini dalam membangkitkan masyarakat dari ketertinggalan," kata Agus Salim Rasyid, calon walinagari nomor urut lima tersebut.
    Kepada Singgalang, Agus Salim merasa senang atas nomor urut yang didapatkannya itu. "Nomor lima tentu punya filosi tersendiri. Mulai dari satu tangan jarinya lima, rukun Islam juga lima, sila dalam Pancasila juga lima," ungkapnya, Kamis (8/3).
    Agus Salim maju jadi calon walinagari di kampungnya itu, lantaran adanya dukungan dan sokongan dari banyak tokoh. "Kita tak bisa memberikan gambaran dalam Pilwana ini. Yang penting, sejak nagari ini ada, kita selalu berbuat di tengah masyarakat," sebutnya.
    Bagi Agus Salim, Nagari Lareh Nan Panjang Sungai Sariak termasuk kampung yang terisolir. Satu korong, yakni Bari Kampuang Pagang dibelah oleh Sungai Batang Mangoi, satu dari sekian banyak sungai besar di Padang Pariaman. Untuk hubungan Bari dan Kampuang Pagang belum ada jembatan. Jalan masih rintisan zaman saisuak yang belum diaspal.
    "Khusus di Kampuang Pagang, kita melakukan gotong royong tiap pekan, membersihkan jalan, membangun sarana umum, seperti surau dan sarana pendukung lainnya," kata Agus Salim.
    Menurutnya, perjuangan akan adanya jembatan yang menghubungkan dua kampung dalam satu korong, yakni Bari dan Kampuang Pagang ini cukup panjang. "Kita merasa senang, Kampuang Pagang, pemukiman yang tersuruk tak terbayangkan akan didatangi orang-orang penting, ternyata dengan senang hati Bupati Ali Mukhni sengaja datang melihat kampung tersebut. Ada dua kali Ali Mukhni berkunjung ke Kampuang Pagang," sebutnya.
    "Bupati Ali Mukhni sempat menjanjikan akan membangun jembatan. Dan sampai sekarang, janji yang diucapkannya jelang Pilkada beberapa tahun lalu itu masih ditunggu masyarakat," ungkap Agus Salim.
    Nah, terusik melihat kondisi nagari baru yang masih jauh dari kemajuan itulah Agus Salim ingin memberikan yang terbaik lewat Pilwana kali ini. "Target awal, ada jembatan, jalan dari Kampuang Pagang ke Padang Limau terus ke Ampalu, nagari tetangga diaspal, agaknya memperlihatkan tanda kemajuan nagari," ulas dia. (501)     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar