Rabu, 21 Maret 2018

Ingin Perubahan Masyarakat Aie Tajun Jenuh dengan Ulah Anggota Dewan yang Turun Saat Akan Pileg

Lubuk Alung--Tahun politik begitu terasa aromanya. Aktivitas kiat sibuk saja di tengah masyarakat. Apalagi di Padang Pariaman, tahun politik ini berbarengan dengan pelaksanaan Pilwana serentak untuk 74 nagari. Lengkaplah keramaian lapau kopi siang dan malam, disibukan oleh bermacam-macam kalkulasi kemungkinan-kemungkinan, dalam cerita yang bersileweran.
Lain halnya di Nagari Aie Tajun, Kecamatan Lubuk Alung. Rabu (21/3) malam, puluhan tokoh masyarakat, pemuda dan pemangku kepentingan lainnya berkumpul. Mereka ingin adanya perbaikan dari hasil politik yang akan dilahirkan Pileg 2019 nanti.
"Kita tak ingin lagi, anggota dewan yang dihasilkan oleh Pileg itu hanya turun setahun jelang Pileg. Empat tahun lamanya, mereka hilang entah kemana. Sementara, masyarakat masih bergelud dengan perasaiannya," kata salah seorang niniak mamak dalam pertemuan itu.
Pertemuan di ruangan terbuka itu dihadiri Wakil Ketua DPD PAN Padang Pariaman, Topik Hidayat yang juga salah seorang tokoh masyarakat dan semenda di Aie Tajun. Kepada Topik Hidayat, masyarakat itu sepertinya menyalurkan keluhan yang dialaminya selama empat tahun terakhir.
Intinya, kata Topik Hidayat menjelaskan, masyarakat Aie Tajun sudah muak dengan perlakukan anggota dewan yang tidak atau belum memperhatikan nagari yang merupakan pecahan dari induknya, Lubuk Alung ini.
Masyarakat, jelas Topik Hidayat, amat merasakan tidak punya seorangpun anggota dewan yang berasal dari nagarinya. Padahal, jumlah masyarakat pemilih di nagari yang berbatasan langsung dengan Nagari Kataping, Kecamatan Batang Anai itu cukup banyak.
Untuk ini, pertemuan tersebut ingin berhasil mengantarkan anggota masyarakat jadi perwakilan rakyat di Kabupaten Padang Pariaman. Topik Hidayat, meskipun belum jadi anggota, dan berkali-kali pula jadi Caleg dulunya, tetap saja berbuat untuk nagari tersebut.
"Ada sejumlah pembangunan fisik yang kita usahakan langsung memintanya ke Bupati Ali Mukhni yang dilaksanakan di Aie Tajun ini," tegas Topik Hidayat.
Bagi Topik Hidayat, undangan masyarakat Aie Tajun dalam diskusi bersama itu sebuah kehormatan yang amat luar biasa. "Tak usah kita sebutkan nama anggota dewan yang kurang atau tidak memperhatikan masyarakat Aie Tajun. Yang jelas, ini pelajaran yang harus diambil hikmahnya oleh masyarakat, agar tidak terjadi kesalahan di masa yang akan datang," ujarnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar