Sabtu, 17 Maret 2018

Dalam Usia 44 Tahun Berbagai Era dan Rezim Pemerintahan Silih Berganti, PPNI Tetap Berdiri sebagai Mercusuar

Padang Pariaman--Wakil Bupati Suhatri Bur memberikan apresiasi kepada Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Padang Pariaman, karena selama ini sudah banyak memberikan kontribusi dalam melayani masyarakat yang berobat, baik itu di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang berada di daerah ini, maupun di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), serta praktek mandiri perawat.
Hal itu dikatakan Suhatri Bur pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) PPNI ke-44 yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PPNI Padang Pariaman, Sabtu (17/3) di Aula STIE Sumbar, Pariaman.
Dia menjelaskan, perawat dan pasien saling membutuhkan satu sama lainnya. Untuk itu kepada semua perawat agar memberikan pelayanan yang maksimal, sesuai kebutuhan pasien. "Dalam melayani pasien seorang perawat harus bisa memberikan yang terbaik. Antara perawat dan pasien saling membutuhkan. Dengan HUT PPNI ini hendaknya dapat meningkatkan mutu pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat, serta pengembangan ilmu dalam praktek mandiri," ujar Suhari Bur.
Menurutnya, sekarang banyak tantangan terhadap perawat. Hal itu karena sudah banyak masuk tenaga kerja dari luar. Untuk itu bagaimana perawat dapat meningkatkan kualitas kerja kepada masyarakat.
"Perawat yang profesional bisa menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Dan ini tentu bisa menyaingi tenaga kerja dari luar. Dengan meningkatkan kualitas kerja, perawat tidak tertinggal dan terpinggir. Perawat harus bekerja profesional dengan menjaga etika seorang perawat," tambah Suhatri Bur.
Ketua DPD PPNI Kabupaten Padang Pariaman, Nongkong, dalam membacakan pidato sambutan Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadillah mengatakan, PPNI adalah organisasi profesi perawat Indonesia yang dibentuk pada tahun 1974. Dalam menjaga kelansungan sebuah organisasi bukanlah hal yang mudah, banyak halangan dan rintangan. Berbagai era dan rezim pemerintahan silih berganti, namum PPNI tetap berdiri sebagai mercusuar bagi pergerakan keperawatan di Indonesia. Dalam perjalannya, PPNI terus berkembang bersama bangsa dan ikut serta berperan dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
Katanya, PPNI selaku organisasi profesi perawat merupakan perwujudan dari jiwa dan semangan profesi keperawatan, dimana seluruh pelayanan keperawatan pada intinya terfokus menjaga dan meningkatkan status kesehatan klien pada seluruh rentang kehidupan.
"Maka dari itu, perlu juga kita peringati hari yang berbahagia ini serta kita jadikan momen ini untuk memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar organisasi ini terus berkembang pada masa yang akan datang. Pada HUT PPNI ini mari kita dukung praktik keperawatan mandiri, dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan kepada seluruh masyarakat," ujar dia.
Dalam praktek mandiri, katanya, dapat berfungsi memberikan layanan pertolongan pertama dalam keadaan darurat, fasilitas pemberian asuhan keperawatan, dan menjadi garda depan dalam upaya promotif dan preventif, mempertahankan dan meningkatkan status kesehatan individu, keluarga dan masyarakat pada umumnya. Praktek mandiri keperawatan juga dapat menjadi salah satu penggerak program-program pemerintah dalam bidang kesehatan. Dan lagi, praktek keperawatan mandiri merupakan salah satu bentuk pengabdian perawat sebagai pendekatan proaktif mendukung upaya pembangunan kesehatan, agar tercapai Indonesia sehat serta bisa terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Dia menambahkan, di Padang Pariaman sudah ada sekitar 580 orang perawat yang bergabung pada PPNI. 227 orang perawat berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), selebihnya masih berstatus honorer dan mahasiswa. Perawat di daerah ini juga telah menampakan kinerja dalam mendukung program pemerintah, yaitu Padang Pariaman Sehat. Dalam hal ini perawat selalu mengunjungi rumah masyarakat setiap hari. "Untuk itu, kepada seluruh perawat agar bisa bekerja dengan maksimal dan menjaga etika," tambah Nongkong.
Sebelumnya, Ketua Pantia Pelaksana, Ns H. Erizon mengatakan, dalam rangka memperingati HUT PPNI ini, pihaknya mengadakan seminar serta bakti sosial. Seminar diadakan Sabtu (17/3) di Aula STIE Sumbar Pariaman, sedangkan bakti sosial dilaksanakan pada 25 Maret mendatang di RSUD Padang Pariaman di Parit Malintang.
"Untuk seminar, kita mendatangkan narasumber; Ns Meta Seprinal, Tasman dan  Yannurdin. Sedangkan bakti sosial melakukan donor darah dengan jumlah peserta 150 orang, dan kita menargetkan dapat 100 kantong darah. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar