Sabtu, 10 Maret 2018

Syamsul Bachri Calon Walinagari Sikucua Barat Ingin Memajukan Nagari Lewat Dunia Pendidikan Formal

Kampuang Dalam--Pesta Pemilihan Walinagari (Pilwana) Sikucua Barat, Kecamatan V Koto Kampuang Dalam kian terasa hembusannya. Maklum, dari tujuh orang Balon yang mendaftar, dua harus tersingkir, karena peraturan sebanyak-banyak calon lima orang, dan sedikit calon dua orang.
Paling tidak, tersingkirnya Balon Basirman dan Nusarman sedikit banyaknya ikut mempengaruhi pilihan masyarakat pada 4 April mendatang. Panitia Pilwana setempat telah menetapkan dan memberi nomor urut lima calon yang akan bersaing dalam Pilwana serentak Padang Pariaman tersebut.
Kelimanya, sesuai nomor urut; Tando Zen, Rafi'i, Kanak, Syamsul Bachri, dan Roy Ahmad Suardi. "Alhamdulillah, proses Pilwana berjalan sesuai rencana dan aturan yang berlaku," kata Syamsul Bachri, calon walinagari nomor urut empat tersebut.
Bagi Syamsul Bachri, pria kelahiran 1970 ini ingin memajukan nagari yang baru saja mekar itu dari berbagai ketertinggalannya, dengan memanfaatkan seluruh potensi nagari yang ada. "Agaknya, nomor empat ini cukup hokki. Sebab, Pilwana diadakan bulan empat, tanggal empat, dan secara kebetulan nomor urut empat saya dapatkan pula. Tentu dengan ingatan yang mudah dicerna, akan ikut mendokrak suara masyarakat nantinya," ujar dia, Minggu (11/3) kemarin.
"Sikucua Barat, satu dari empat nagari baru pencahan dari induknya, Sikucua. Punya potensi lahan pertanian yang luas, yang sebagian besarnya penuh dengan tanaman kakao," kata dia. Nagari Sikucua Barat terdiri dari tujuh korong. Yakni, Korong Koto Panjang, Koto Padang, Toboh, Marunggai, Alahan Tabek, Patamuan, dan Korong Air Sonsang Durian Angik. Nagari ini punya 2.074 daftar pemilih tetap yang nantinya akan menggunakan hak pilihnya di delapan TPS.
"Nagari yang luas ini, hanya pertanian yang bisa dibanggakan. Itupun jalannya masih di tempat, dan perlu pengembangan," katanya. Sebagai putra nagari, Syamsul Bachri yang aktif di dunia wartawan ini ingin menjadikan Pilwana kali ini sebagai tonggak sejarah kebangkitan Sikucua Barat.
Menurutnya, ikut Pilwana yang dijalaninya adalah dukungan dan dorong dari sejumlah tokoh masyarakat. Setelah berkomunikasi dengan berbagai pihak yang ada di Sikucua Barat, baik yang di kampung maupun yang tinggal di rantau, saya mantapkan diri untuk ikut berkompetesi," ujarnya.
Katanya lagi, di samping punya lahan pertanian yang luas, Sikucua Barat juga punya potensi yang besar di peratauan. "Kita ingin, antara ranah dan ratau bisa terjalin hubungan dengan baik. Banyak hal yang bisa kita lakukan dengan para perantau," sebutnya.
Dalam konsepnya, Syamsul Bachri punya mimpin setiap korong yang ada di Sikucua Barat punya lembaga pendidikan, setidak-tidaknya lembaga pendidikan PAUD dan TK. Pendidikan usia dini ini sangat penting, dan harus jadi perhatian semua pihak. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar