Minggu, 11 Maret 2018

Lhauncing Paten Dari Lubuk Alung Untuk Sumatera Barat

Lubuk Alung--Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (Paten) untuk Sumatera Barat, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman dimulai. Artinya, daerah lain berhak dan boleh mencotoh kecamatan yang terkenal dengan panasnya itu, untuk sebuah Paten.
Senin, (2/6) kemarin Dirjen Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri RI, Agung Maulana yang meresmikan keberadaannya, sekaligus melhauncing hal demikian. Camat Azminur merasa senang, karena lagi-lagi kecamatan yang dia pimpin dijadikan sebagai pilot projetc untuk Provinsi Sumatera Barat.
Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni menilai, Paten merupakan pendekatan pelayanan kepada pintu rumah masyarakat itu sendiri. Tahun depan, 17 kecamatan di daerah ini sudah harus melaksanakan pelayanan Paten.
Sementara, Syafrizal Ucok, Kabiro Pemerintahan Umum Setdaprov Sumbar yang mewakili induk semangnya, Gubernur Irwan Prayitno menyebutkan, kedudukan camat sejak Otoda ini sudah jauh lebih tinggi. Tentunya dukungan kepala daerah sangat dibutuhkan pula, untuk menunjang hal demikian.
Pelayanan Paten, katanya, bagian dari peningkatan kesejahteraan masyarakat. "Dengan Paten ini, kita hilangkan bentuk pungutan yang tidak bertanggungjawab. Ini untuk lebih mendekatkan pelayan. Padang Pariaman daerah pertama di Sumbar. Diharapkan, daerah lainnya mencotoh hal ini, untuk bisa pula menerapkan di kecamatannya," kata dia.
"Kami dari Pemrov akan evaluasi Paten ini nantinya, untuk ditingkatkan keberadaannya. Masyarakat harus menjaga dan mengawasi pelayanan ini," ungkapnya.
Dirjen Pemerintahan Umum Kemendagri RI, Agung Maulana mengatakan, sebenarnya Paten bukan program baru di Kemendagri. Tapi sejak 2010 sudah diberikan surat edaran ke seluruh daerah di Indonesia.
"Bayangkan, ada seseorang yang mengurus izin harus menempuh jarak tempuh sekitar 100 kilometer, seperti yang kita temukan di daerah perbatasan Kalimatan dengan Malysia. Inilah yang mendorong dilakukannya Paten di kecamatan, agar mereka tak lagi perlu jauh ke ibukota kabupaten," kata dia.
Dengan Paten, lanjutnya, izin mudah didapatkan, jelas pula biayanya yang akan dikeluarkan masyarakat yang mau mengurusnya. (525)
-----------------------------------------------------------

Enam Lingkung
456 Santri dan Majelis Taklim Ikuti Khatam Quran Terpadu

Parit Malintang--Sebanyak 456 peserta khatam Quran terpadu se Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Minggu kemarin dikukuhkan. Peserta yang sebanyak itu, di samping santri dari TPA/TPSA dan MDA, juga ada peserta dari majelis taklim.
Khatam diadakan di Kantor Bupati Padang Pariaman, di Pasa Dama, Nagari Parit Malintang. Hadir Bupati Ali Mukhni, Kepala Kemenag Masrican, Camat Enam Lingkung Irsyaf Bujang, Kepala KUA Kasmir Diram, Ketua BAZ Suhatri Bur, Walinagari Parit Malintang Syamsuardi. Setelah dikukuhkan di IKK, peserta khatam mengikuti pawai takruf dari Simpang Pasa Dama ke Kantor Walinagari Parit Malintang, yang jaraknya sekitar dua kilometer.
Bupati Ali Mukhni menekankan, khatam Quran adalah proses terpenting dalam kehidupan beragama di tengah masyarakat. "Ini sangat luar biasa sekali. Para ibu-ibu yang telah berkali-kali tamat Quran, tergabung dalam organisasi juga ikut khatam. Jadi, proses khatam tidak saja untuk anak-anak, namun semua kita berhak ikut itu," kata Ali Mukhni.
Dia minta, khatam seperti ini pantas ditiru dan dilanjutkan. Dengan ini pula semaraknya gerakan Magrib mengaji. Bidang ini, tahun lalu Padang Pariaman dapat penghargaan dari Kementerian Agama RI. Pawai yang memakai jalan utama jalur Padang-Bukittinggi ini sempat memacetkan pengguna jalan. Tentunya hal itu unjuk kebolehan, sekaligus memasyarakatkan khatam Quran secara bersama. Untuk Kecamatan Enam Lingkung, khatam seperti ini baru perdan dilakukan.    Kepala Kemenag Masrican minta acara ini terus dilakukan secera berkesinambungan. Paling tidak setahun sekali. "Kedepan, bagaimana semua TPA/TPSA dan MDA yang belum ikut tahun ini, bisa pula ikut, sehingga menambah semaraknya acara yang sangat sakral ini," katanya. (525)
---------------------------------------

Di Padang Pariaman
Masih Ada Masjid yang Buka Sekali Seminggu

Parit Malintang--Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni mengajak masyarakat untuk tetap bersyukur, meningkatkan amal ibadah, terutama amalan ibadah shalat, yang merupakan ibadah paling utama.
Dia menekankan hal ini saat pelaksanaan wirid mingguan Pemkab Padang Pariaman, beberapa hari lalu di aula IKK, Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung. "Dirikanlah shalat, dan shalatlah kamu seperti shalatnya Rasulullah, karena shalat adalah amalan yang utama, dan yang pertama kali di hisab kelak di hari akhirat," katanya sambil membacakan sebuah pesan Rasul dalam hadistnya.
Pada kesempatan itu, Ali Mukhni minta seluruh pengurus masjid dan surau, walinagari, dan camat di Padang Pariaman untuk selalu membuka pintu masjid ketika masuknya waktu shalat, apalagi yang lokasinya berada di pinggir jalan raya.  "Banyak masjid yang tutup ketika datang waktu shalat. Hanya dipakai sekali seminggu, atau ketika waktu shalat Jumat. Ini akan mengganggu proses ibadah," kata dia.
Lebih lanjut Ali Mukhni mengajak seluruh jajarannya, untuk tetap menjalankan aktifitas sehari-hari dengan penuh semangat dan  selalu ikhlas. "Saya mengucapkan terima kasih, dan apresiasi kepada seluruh pegawai Pemkab Padang Pariaman atas kerja kerasnya. Tahun ini kita kembali meraih Opini WTP, bidang keuangan," sebutnya.
Wirid mingguan rutin kali ini mengangkat tema memperingati Israk Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Sebagai pelaksana; RSUD Parit Malintang, menghadirkan penceramah; Ustad Sufia. (525)
-------------------------------------------

Diduga Petugas Irigasi Anai Lalai
Ratusan Rumah di Padang Galapuang Direndam Air

Lubuk Alung--Korong Padang Galapuang, Nagari Pasie Laweh Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Selasa kemarin direndam air luapan Irigasi Anai yang melewati kampung itu. Irigasi bukan jebol, tapi petugasnya diduga lalai, sehingga saat pembagian air dibiar saja berlama-lama, sehingga terjadi luapan yang sangat luar biasa.
Walinagari Pasie Laweh, Adnan dan Camat Lubuk Alung Azminur pagi-pagi sudah harus ke lokasi melihat parasaian ratusan rumah masyarakat Padang Galapuang yang direndam air demikian. "Kami takajuik Pak. Semalam tak ada hujan labek, tapi paginya ada air masuk kedalam rumah, dan membasahkan banyak perabot," kata seorang ibu rumah tangga kepada kedua pemimpin masyarakat itu.
"Ini hanya sebuah kelalaian petugas Irigasi Anai. Kita sangat menyesalkan ini semua. Jadi pelepasan air untuk sebuah jalur, harus dikontrol dengan baik, agar tidak terjadi kesalahan fatal seperti saat ini," tegas Adnan.
Pagi itu, Walinagari Adnan dan Camat Azminur berjibaku melakukan evakuasi barang-barang milik masyarakat yang terlanjur basah akibat air. Dan kepada petugas Irigasi Anai dimintanya untuk berhati-hati kedepannya.
"Di satu sisi, air memang kebutuhan yang vital untuk sumber kehidupan masyarakat. Namun, disisi yang lain, air juga bisa jadi musibah dan malapetaka, seperti yang terjadi saat ini," ungkapnya. (525)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar