Untuk 1.000 Petani
World Vision Indonesia Berikan Bibit Padi dan Kakao
VII Koto--Gempa yang telah melanda Padang Pariaman dan Sumatra Barat pada akhir September tahun lalu, bukan saja menghancurkan bangunan dan sarana fisik belaka, namun juga berdampak pada perekonomian masyarakt itu sendiri. Untuk memulihkan perekonomian masyarakat, dan meningkatkan pendapatan masyarakat korban gempa dimaksud, World Vision Indonesia, lewat program perbaikan ekonomi warga (livelihood), Kamis (15/7) kemarin, di komplek TK/SD model internasional, Korong Limpato, Kenagarian Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman memberikan 38 ton bibit padi dan 150 ribu bibit kakao, dengan total nilainya sebesar Rp878.78 juta, sebagai stimulus dan modal awal kepada 1.000 petani, untuk memulai mata pencahariannya.
Direktur World Vision Indonesia, Amelia Merrick menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, terutama pemerintah ditingkat nasional, Sumbar dan Padang Pariaman itu sendiri, yang telah mendukung World Vision dalam merespon kebutuhan masyarakat Padang Pariaman dan Sumatra Barat, baik pada emergency maupun dimasa recovery. "Disamping memberikan bantuan dimasa tanggap darurat, kita juga ikut mendorong masyarakat Padang Pariaman, agar bisa cepat pulih dan mulai menjalani kehidupan normal. Bantuan tersebut, berupa program peningkatan pendapatkan keluarga dan masyarakat," ujar Amelia, putri kelahiran Kanada itu.
"Setelah sembilan bulan World Vision melakukan misi kemanusian didaerah ini, kemajuan dan kebangkitan yang telah dicapai masyarakat cukup memuaskan. Saya merasa senang dan nyaman melihat kondisi masyarakat Padang Pariaman saat ini, ketimbang saat awal-awal bencana tahun lalu. Pertumbuhan berbagai perekonomian mulai menggeliat. Bantuan bibit padi dan kakao yang diberikan saat ini, meruakan lambang atau simbol negara Indonesia yang kaya akan beras. Begitu juga produk kakao yang dihasilkan negara ini cukup bagus dirasakan dunia, termasuk di Kanada," ujarnya.
"Kita berharap, setelah World Vision berangkat meninggalkan Padang Pariaman dan Minangkabau, masyarakat korban gempa, terutama para petani bisa terus maju dan mampu mengembangkan perekonomiannya. Sebab, sangat tidak mungkin lembaga ini selamanya berada didaerah ini. Yang jelas, apa yang telah diberikan kepada masyarakat, sangat sesuai dengan keinginannya," ungkap Amelia Merrick.
Sekjen Kementerian Sosial RI, Drs. Gazali Situmorang, A. Pt, M. Sc melihat upaya pemerintah bersama NGO untuk menanggulangi dan segera keluar dari bencana, patut dapat sambutan dari semua pihak. "Sebagai NGO internasional, World Vision Indonesia cukup punya andil tersendiri dalam melihat kebangkitan masyarakat korban bencana itu sendiri. Bantuan yang telah diberikannya, telah mampu melampaui batas-batas dunia, tetap komit dengan visi misinya, sebagai aksi sosial kemanuasiaan. Tidak ada embel-embel apapun yang terselip dari bantuan dimaksud," ujar Gazali.
Kepada masyarakat kelompok tani, yang hari ini menerima bantuan dari World Vision mohon untuk dimanfaatkan, sehingga terus berkembang. "World Vision telah hampir 50 tahun berada di negara ini dan selalu bergandengan tangan dengan pemerintah, dalam melihat arti penting sebuah nilai-nilai kemanusiaan. Kini, lembaga internasional ini memberikan bantuan padi, sebagai lambang kehidupan dan kakao sebagai lambang pertumbuhan income verkapita keluarga," katanya.
Wakil Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni melihat bantuan untuk petani yang diberikan lembaga ini sungguh besar artinya. Memang, pascagempa sebagian besar masyarakat Padang Pariaman masih belum berpikir kearah perekonomian, akibat belum normalnya tempat tinggal yang akan mereka diami. "Kini, World Vision hadir menjawab keluhan itu. Disamping bantuan bibit padi dan kakao yang kini dibagikan untuk petani, sebelumnya lembaga ini juga telah banyak melakukan aksi kemanusiaan, baik dibidang pendidikan, kesehatan maupun dalam bentuk bantuan pendampingan terhadap masyarakat itu sendiri," kata calon bupati yang diusung Partai Golkar, Hanura dan PDI P itu.
"Dengan bantaun NGO internasional ini, kita merasa tidak sendirian. Semangat untuk terus bangkit semakin menggelora, agar bisa segera keluar dari musibah gempa yang terjadi tahun lalu. Semoga bantuan lain dari lembaga ini bisa juga dialokasikan ke Padang Pariaman ini," harapnya. (dam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar