Semangat Goro Harus Kembali Dilestarikan
Lubuk Alung--Semangat masyarakat di Kecamatan Lubuk Alung dan Kecamatan Sintuak Toboh Gadang (Sintoga) dalam bergotong-royong (goro) masih sangat tinggi. Mereka tidak hanya mengandalkan program dan anggaran dari pemerintah untuk membangun fasilitas umum atau membenahi lingkungan.
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Padang Pariaman Happy Neldy mengemukakan hal itu, Senin (11/1), sehubungan kegiatan goro masyarakat di Korong Batang Tapakih, Nagari Sintuak, Minggu kemarin. Menurut dia, semangat ini patut mendapat apresiasi dan dukungan dari pemerintah daerah.
Ia menyebutkan, goro tersebut dimaksudkan untuk membenahi jalan masuk ke Perumahan Pitata dari Jalan Raya Padang – Bukittinggi dengan volume 150 x 6 meter. Jalan itu sebenarnya sudah dirintis develover perumahan, tetapi masyarakat dengan sukarela melakukan goro untuk membenahi.
"Mendapat informasi demikian, saya langsung meluncur ke lokasi dan ikut serta bergoro. Selain itu, saya pun sudah mengajukan dana aspirasi untuk rabat beton sebesar Rp100 juta melalui APBD Padang Pariaman 2016. Semangat goro masyarakat perlu kita apresiasi," katanya pula.
Sebelumnya, lanjut Happy, masyarakat Asam Jawa, Korong Balah Hilia, Nagari Lubuk Alung juga bergoro memperbaiki talut Jalan Raya Padang – Bukittinggi yang ambruk sepanjang 30 meter. Talut di bengkolan dekat kantor camat itu berfungsi sangat vital untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan lalulintas karena merupakan pembatas jalan raya dengan jurang.
Memang statusnya jalan negara, tetapi kalau masyarakat sangat membutuhkan apa salahnya bergoro untuk memperbaiki? Selain butuh tenaga, upaya perbaikan talut itu juga membutuhkan biaya untuk pembelian pasir, batu, semen dan besi penyangga berkisar Rp50 juta. "Sebagian dana itu kami bantu dengan dana partai," kata Happy Neldy yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Padang Pariaman itu.
Menyikapi semangat goro tersebut, Happy Neldy menghimbau Pemkab Padang Pariaman untuk melanjutkan program goro massal aparatur pemkab bersama yang digagas Bupati Ali Mukhni sejak awal tahun 2011. "Saya perhatikan, kegiatan goro massal setiap hari Sabtu pada awal bulan itu sudah terhenti. Ini sangat baik untuk dilanjutkan," ujarnya mengingatkan. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar