Rabu, 27 Januari 2016

Kehadiran dan Sumbangan Calon Bupati Jadi Pertimbangan Tersendiri

Menggaet Dukungan Dari Kegiatan Sosial Masyarakat
Kehadiran dan Sumbangan Calon Bupati Jadi Pertimbangan Tersendiri

Pariaman--Demam Pilkada. Agaknya ini momen yang tengah terjadi di seantero Padang Pariaman dan Sumatra Barat saat ini. Betapa tidak, setiap kali momen yang dilakukan masyarakat, selalu ada hubungannya dengan pelaksanaan Pilkada itu sendiri. Masyarakat seolah berlomba-lomba melakukan berbagai kegiatan, yang akhirnya menghadirkan para calon bupati/wakil bupati serta calon gubernur/wakil gubernur. Menjelang Pilkada 30 Juni, boleh dikatakan masyarakat menjadi hebat dan juara, lantaran bisa mengendalikan seluruh calon bupati yang tengah bersaing saat ini.
    Hebatnya lagi, manakala diantara panitia kegiatan terjadi perbedaan pandangan tentang calon bupati yang ada. Kehadiran sejumlah calon bupati, dalam satu acara pada waktu bersamaan sudah tidak bisa lagi dihindarkan, lantaran seluruh panitia kegiatan punya kepentingan tertentu dengan calon yang mereka jagokan.
    Apalagi saat ini di Padang Pariaman, masih banyak surau-surau yang menggelar peringatan maulid Nabi. Seluruh calon bupati menjadi sasaran masyarakat, untuk diundang serta memberikan bantuan. Calon bupati yang memberikan bantuan agak lebih menjadi perhatian tersendiri, dan calon yang hanya memberikan janji-janji, dalam soal bantuan juga menjadi gunjingan yang seru ditengah masyarakat. Tak heran, dari enam pasang calon bupati/wakil bupati, Ali Mukhni-Damsuar, Sudirman Gani-Eri Zulfian, HM. Yusuf-Zamzamil, Jasma Juni-Bachtiat Sultan, Yobana Samial-Dasril dan pasangan Ambia B Boestam-Yusalman, sudah punya istilah tersendiri bagi masyarakat daerah itu.
    Zulmahendra, pemerhati masalah politik, sosial dan keagamaan di Padang Pariaman menilai Pilkada tahun ini cukup memberi nilai tersendiri bagi masyarakat. Beda halnya dengan Pilkada 2005 lalu, yang banyak dijagokan itu calon dari incombent. "Kini, hampir seluruh calon punya peluang yang sama, kendatipun satu dua calon dianggap paling banyak melakukan sosialisasi ditengah masyarakat, lewat berbagai momen. Baik momen itu diadakan langsung masyarakat, maupun kegiatan yang difasilitasi oleh calon tertentu," ujarnya Senin kemarin di Pariaman.
    Melihat percaturan politik Pilkada kali ini, lanjut Zulmahendra, sungguh masyarakat berada diatas angin. Masyarakat bebas memberlakukan calon bupati dengan sekehendak hatinya. Kadang-kadang hanya lewat telp, mereka dengan berani mengundang calon bupati untuk bisa hadir dan akhirnya memberikan sumbangan, buat kelangsungan acara yang dilakukannya. Calon bupati/wakil bupati pun, harus patuh terhadap aturan undangan yang diberikan masyarakat. Semua calon nyaris dapat angin segar dari masyarakat yang dikunjunginya. Sebab, kalau hanya satu calon saja yang hadir, dengan berani masyarakat memberikan dukungan moral, baik secara tertulis, maupun lewat ucapan lisan, yang disampaikan tokoh masyarakat setempat.
    "Dalam kondisi saat ini, kata Zulmahendra, program yang baik yang disampaikan sang calon tidak lagi menjadi pertimbangan tersendiri bagi masyarakat. Siapa calon yang mampu memberikan uang lebih, maka pujian terhadap calon tersebut menjadi fenomena tersendiri. Begitu juga, program yang disampaikan hanya banyak bersinggungan dengan persoalan agama melulu, juga menjadi sorotan tersendiri. Maklum, Padang Pariaman terkenal dengan budaya cimeeh-nya. Makanya, calon yang maju, harus tahu betul budaya apa yang sangat berkembang ditengah masyarakat yang akan dia pimpin," ungkap Zulmahendra lagi.
    Menurut Zulmahendra, program yang jitu yang diberikan sang calon, belum tahu diadopsi oleh masyarakat. Masyarakat banyak bicara soal kehadiran dan sumbangan materi calon dari acara yang diadakan masyarakat. Untuk itulah, hampir seluruh calon mendapat dukungan moral politik ditengah masyarakat. "Agaknya budaya tersebut, merupakan kesalahan masa lalu kita, dalam melihat arti penting sebuah pemilihan. Ini pekerjaan rumah yang paling besar, yang harus dituntaskan bupati terpilih nantinya, disamping persoalan kesejahteraan, pendidikan serta program lainnya," kata Zulmahendra. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar