Kamis, 14 Januari 2016

Setiap Korong Harus Punya Lembaga Pemberdayaan Ekonomi

Keltan Stater Pakandangan Ikut Bersama Yobana-Ril
Setiap Korong Harus Punya Lembaga Pemberdayaan Ekonomi

Padang Pariaman---Calon Bupati Padang Pariaman, H. Yobana Samial, S.H melihat korong yang ada dalam daerah tersebut punya banyak potensi yang belum tergarap secara maksimal. Baik itu perekonomiannya, maupun tatanan sosial yang tengah berkembang dalam korong tersebut. Kedepan, setiap korong harus punya gren disain yang tepat, sehingga potensi-potensi korong bisa berkembang dengan dinamikanya. Setiap korong butuh lembaga pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasiskan surau.
    Demikian Yobana Samial, calon bupati dengan nomor urut lima itu ketika mengawali sambutannya saat silaturrahim dengan ratusan masyarakat petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Serikat Tani Ternak (Stater) Kenagarian Pakandangan, Kecamatan Enam Lingkung, Padang Pariaman Minggu (6/6) lalu. Menurutnya, kelompok yang ada ini harus terus dibina dan dikembangkan kearah yang jauh lebih baik lagi. "Hanya dengan berkelompok inilah segala kemudahan bisa dicapai dengan baik. Kini, kita tahu betapa susahnya untuk mendapatkan modal usaha pertanian. Nah, lewat kelompok yang cukup eksis dan lama berkembang kemudahan tersebut bisa diwujudkan dengan maksimal," kata Yobana Samial.
    Pada pertemuan yang berlangsung dilokasi pembuatan pupuk kompos bagi Keltan Stater itu, Yobana Samial mengaku telah mempersiapkan konsep yang sangat matang untuk seluruh sektor kehidupan yang berhubungan dengan dunia usaha. "Kita punya yang namanya tenaga ahli dari berbagai dunia yang siap untuk diterjunkan kapan saja, terkait pemberdayaan ekonomi dimaksud. Mereka, para ahli itu siap mentrasper ilmunya untuk kemajuan dunia usaha yang tengah kita geluti. Namun, lantaran semua potensi belum kita iventarisir, maka belum saatnya hal itu kita lakukan," ungkap Yobana Samial yang didampingi sejumlah tim suksesnya itu.
    "Dari hasil kajian terhadap masyarakat, maka ada tiga kelompok nantinya yang akan kita temukan ditengah masyarakat. Ada namanya kelompok mampu, setengah mampu dan kelompok kurang mampu. Dari pendataan itulah, program pemberdayaan ekonomi bisa dikembangkan, sesuai kebutuhan dalam setiap kelompok. Sebab, setiap kelompok pasti mengalami persoalan yang tidak sama. Contoh saja kelompok tani yang ada di Padang Pariaman, pasti mengalami kesulitan yang berbeda, kendatipun secara umum sama. Kelangkaan pupuk menjadi persoalan yang telah merambah sektor pertanian. Tetapi yang jelas persoalan spesipik, pasti dimiliki setiap kelompok yang ada," ungkap Yobana Samial.
    Pada pertemuan yang berlangsung sekitar 2 jam itu, banyak hal yang ditanyakan sejumlah anggota dan pengurus Keltan Stater. Kelompok tani yang berdiri pada 2000 lalu itu, hingga kini terus mengalami lonjakan anggota. Kini, jumlah anggota telah mencapai ratusan anggota yang tersebar di Pakandangan tersebut. "Kesulitan yang menjadi kendala selama ini, adalah pupuk yang mahal, tapi susah untuk didapatkan. Untuk itulah seluruh anggota Stater telah bersepakat untuk kembali kealam, yakni pupuk organik. Pupuk buatan ini telah digunakan selama dua kali panen. Alhamdulillah, hasil padi cukup lumayan. Kini, sedang dibuat rumah pupuk kompos dimaksud," kata Ketua Keltan Stater, Afzalman.
    "Dibidang ternak, Keltan Stater pernah meraih prestasi nomor tiga se-Indonesia, dan berhasil masuk Istana Negara pada 2005 lalu. Ini sebuah prestasi yang sangat luar biasa, yang pernah ditorehkan kelompok ini. Disamping itu, irigasi yang sedikit rusak, juga membuat susahnya masyarakat di kampung ini untuk turun kesawah secara serentak. Akibatnya, musibah terhadap tanaman sering mengancam, seperti hama tanaman, misalnya. Ditambah lagi, akses jalan yang ada di sawah ini masih menggunakan jalan tanah. Kita berharap pada pasangan Yobana-Ril, jika terpilih nantinya mampu melakukan perubahan untuk itu," kata anggota Keltan lainnya.
    Sementara Zulfakar, yang juga anggota Keltan Stater melihat konsep yang disampaikan Yobana Samial, cukup bagus dan punya nilai tersendiri terhadap kebangkitan masyarakat, terutama masyarakat petani yang merupakan mayoritas masyarakat Padang Pariaman. "Kita ingin adanya program bupati mendatang untuk menyuruh dan memfasilitasi para petani untuk studi banding ke luar daerah. Hal ini sangat penting. Sebab, reses atau kunjungan kerja yang dilakukan anggota dewan terhormat selama ini sama sekali tidak ada manfaatnya bagi masyarakat petani. Sebaiknya resees itu langsung diberikan pada petani, sehingga petani bisa melihat langsung apa perkembangan dunia pertanian yang ada didaerah lain dimaksud, ketimbang untuk anggota dewan yang hanya untuk mubazir," kata Zulfakar.
    Khaidir Ibrahim alias Mak Utiah, tokoh masyarakat Pakandangan berharap banyak pada anggota dan pengurus Keltan Stater untuk tidak ragu dalam memberikan dukungan terhadap pasangan dengan nomor urut lima ini. "Saya kenal dekat dengan seluruh calon bupati yang ada saat ini. Namun, dukungan saya berikan pada pasangan Yobana-Ril, lantaran yang bersangkutan punya konsep yang jelas, terhadap kebangkitan kembali Padang Pariaman. Pascagempa, daerah ini berada pada titik nol. Untuk itu butuh seorang pemimpin yang betul-betul piawai dalam menggaet dana dari berbagai pihak, baik di tingkat nasional, apalagi ditingkat internasional," ujar Mak Utiah dengan lantangnya.
    Mak Utiah, adalah satu dari sekian tokoh Pakandangan yang dianggap punya pengaruh tersendiri dikalangan pejabat dan masyarakat. "Bagi saya dukungan untuk Yobana-Ril, adalah sebuah pilihan yang harus diwujudkan dalam melihat arti sebuah kebangkitan dan kejayaan Padang Pariaman dimasa mendatang. Kita tak ingin daerah yang telah porak-poranda akibat gempa akhir September tahun lalu ini, kembali mundur lantaran dikendalikan oleh bupati yang tidak mempunyai kemampuan terhadap kepemimpinan," katanya.
    Yobana Samial sendiri mengaku, bahwa untuk mewujudkan cita-cita serta impian tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh proses yang cukup panjang. Paling tidak konsep dasar harus mampu diletakkan ditengah pergolakan masyarakat. "Menjadikan Padang Pariaman adil, sejahtera dan masyhur adalah sebuah konsep yang sangat mulya. Apalagi landasan demikian erat kaitannya dengan nilai-nilai ke Islaman," ujar Yobana Samial. *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar