Terhadap DPC Padang Pariaman
12 PAC PDI Perjuangan Layangkan Mosi tak Percaya ke DPP
Padang Pariaman--Sebanyak 12 dari 17 Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan di Kabupaten Padang Pariaman menyatakan mosi tidak percaya pada pimpinan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan dibawah pimpinan Salman Hardani dan Mayadi. Partai berlambang Banteng Moncong Putih itupun bergoyang.
PAC yang merupakan pimpinan partai di tingkat kecamatan itu berkumpul, Selasa (12/1) kemarin di salah satu tempat di daerah itu, sekaligus memutuskan sejumlah poin yang intinya minta kepengurusan DPC PDI Perjuangan periode 2015-2020 di bawah pimpinan Salman Hardani dan Mayadi dibekukan.
Kesepakatan dalam mosi tak percaya itu, juga dituangkan dalam bentuk tertulis, yang hari ini, Kamis (14/1) sejumlah perwakilan PAC datang ke DPP PDI Perjuangan, dan kalau bisa tentu langsung menghadap Ketum DPP Megawati Soekarnoputri di Jakarta.
Ke-12 PAC yang menyatakan sikap mosi tak percaya itu, PAC Kecamatan Nan Sabaris, Lubuk Alung, Ulakan Tapakis, VII Koto Sungai Sariak, Sungai Limau, Batang Gasan, 2x11 Kayutanam, Enam Lingkung, V Koto Timur, V Koto Kampuang Dalam, Patamuan, dan PAC Kecamatan Padang Sago.
Taufiq Tanjung, Koordinator PAC yang menyatakan sikap itu menilai Ketua dan Sekretaris DPC PDI Perjuangan tidak pernah menyampaikan hasil Kongres Bali, yang di selenggarakan pada 8 – 12 April 2015 yang lalu kepada PAC secara resmi melalui rapat, baik secara detail maupun secara garis besarnya.
Selanjutnya, katanya, Ketua DPC PDI Perjuangan Padang Pariaman Salman Hardani dan Sekretaris-nya Mayadi tidak pernah mengadakan rapat konsolidasi, ataupun koordinasi dengan PAC, tidak pernah mensosialisasikan program pemerintah, sehubungan PDI Perjuangan adalah partai pemenang.
Kemudian, kata Taufiq Tanjung yang juga Sekretaris PAC Kecamatan Lubuk Alung, Ketua Salman Hardani dan Sekretaris Mayadi tidak transparan dalam proses distribusi dan pemasukan keuangan partai, semenjak 2010 sampai sekarang, baik secara tahunan atau per semesternya.
"Yang paling menyedihkan itu, DPC PDI Perjuangan Padang Pariaman gagal mengusung calon kepala daerah dalam Pilkada serentak kemarin," tegasnya.
Ketua DPC PDI Perjuangan Padang Pariaman Salman Hardani saat dikontak Singgalang mengatakan, kalau partai yang dia pimpin tak kenal istilah mosi tidak percaya. "Kita di PDI Perjuangan punya aturan tersendiri, yang tidak bisa disamakan dengan partai lainnya," kata dia.
"Dari awal pergolakan itu, saya sudah tahu bahwa yang memboncengi mosi tak percaya itu, Zul Farman, orang PDI Perjuangan yang pada Pileg kemarin bergabung dengan PPP," ujarnya. Selanjutnya, Dasril Djambak, orang yang sudah lama diberhentikan dari partai wong cilik ini, dan diikuti Taufiq Tanjung.
Namun demikian, kata Salman Hardani, apa yang di lakukan sejumlah PAC itu tentu sebuah kewajaran. "Tetapi, sekali lagi saya sampaikan, bahwa PDI Perjuangan tidak mengenal istilah mosi tidak percaya," ujarnya. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar