Sabtu, 16 Januari 2016

Ansor Padang Pariaman Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Kelompok Radikal

Ansor Padang Pariaman Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Kelompok Radikal

Padang Pariaman--Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Padang Pariaman mengecam tindakan pemboman yang terjadi di Gedung Sarinah, Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1) kemaren. Apapun alasannya, tindakan pemboman yang menewaskan jiwa manusia adalah tindakan yang tidak berprikemanusiaan dan menodai kemuliaan jiwa.
    Hal itu diungkapkan Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman Zeki Aliwardana, Jumat (15/1). Menurut dia, aksi pemboman tersebut membuktikan adanya kelompok radikal yang ingin merongrong keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan aksi pemboman tersebut, membuat kenyamanan rakyat Indonesia terganggu.
    Menyikapi peristiwa ledakan bom tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qaumas, kata Zeki, sudah menyampaikan instruksinya kepada pengurus Ansor hingga ke tingkat Pimpinan Cabang agar meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya tindakan aksi-aksi teror yang dilakukan oleh kelompok-kelompok radikal.
    Meski ledakan bom terjadi di Jakarta, namun tidak tertutup kemungkinan terjadi pula di luar Jakarta. Selain itu, rekruitmen kelompok radikal ini bisa terjadi di mana saja di seluruh Indonesia, kata Zeki Aliwardana mengutip instruksi dari PP GP Ansor.
    Dikatakan Zeki Aliwardana, terkait dengan himbauan dari PP GP Ansor tersebut, Ansor dan Banser Padang Pariaman menginstruksikan kepada pengurus dan kadernya untuk meningkatkan kewaspadaan di tengah masyarakat. "Jika ada hal-hal yang mencurigakan, kita akan segera berkoordinasi dengan aparat keamanan," tutur Zeki didampingi sekretarisnya Alva Anwar.
    Ledakan bom ini membuktikan, kata Zeki Aliwardana, kelompok radikal masih menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia. Ansor yang selalu menyerukan Islam rahmatan lil’alamin, jelas mengutuk aksi ledakan bom ini. Apa pun alasannya, aksi pemboman ini harus diusut tuntas oleh aparat keamanan.
    Menurut Zeki Aliwardana, di Kabupaten Padang Pariaman sendiri memang sudah ada Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Gafatar dinyatakan sesat karena anggotanya tidak wajib shalat lima waktu, tidak wajib puasa Ramadhan, syahadat mereka berbeda, yang bukan kelompok mereka dianggap kafir.
    Kelompok ini menjalankan aksinya dengan program sosial kemasyarakatan. Selanjutnya, anggota yang direkrut mulai diarahkan sesuai dengan misi dan visi organisasi ini. Untuk itu, Ansor Padang Pariaman menghimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap adanya kelompok/komunitas atau organisasi yang muncul di tengah masyarakatnya.
    Apakah organisasi tersebut legal, tidak dilarang, bukan sesat, atau tidak sesuai dengan tradisi dan keyakinan yang sudah lama hidup di masyarakat tersebut. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar