Rabu, 13 Januari 2016

Adat Dan Tradisi Merupakan Kekuatan Daerah yang Harus Dilanjutkan

Adat Dan Tradisi Merupakan Kekuatan Daerah yang Harus Dilanjutkan

Padang Pariaman---Masyarakat Korong Kampung Guci, Kenagarian Lubuk Pandan dan masyarakat Korong Bari, Kenagarian Sicincin, Kecamatan 2 X 11 Enam Lingkung, Padang Pariaman sangat menginginkan daerah ini dipimpin oleh orang yang tidak diragukan lagi kepeduliannya terhadap sosial kemasyarakatan, seperti Yobana-Ril, terbukti lebih peduli. Dukungan tersebut dilontarkan langsung tokoh masyarakat setempat, saat wirid pengajian yang berlangsung Rabu (23/5) di surau kampung tersebut.
    Meri Tuanku Sutan, tokoh ulama di Bari, Sicincin kepada masyarakat jamaahnya yang hadir malam itu minta untuk tidak ragu dan bimbang dalam kesiapan memenangkan pasangan Yobana-Ril, calon bupati dengan nomor urut lima. "Dukungan ini kita sampaikan, sekaitan seluruh keluarga besar ulama yang tergabung bersama Buya Mato Aia, Buya Tunaku Kuniang Zubir, Buya Tuanku Sinaro Anas dan Buya-Buya lainnya, jauh-jauh hari telah menyatakan dukungan moral bersama terhadap kemenangan pasangan ini pada 30 Juni nanti. Hal itu mengingat, kedua calon pemimpin ini adalah intelektual Islam yang sangat peduli terhadap pengembangan nilai-nilai yang Islami ditengah masyarakat," kata Meri Tuanku Sutan, mengawali sambutannya dihadapan Yobana Samial.
    "Kita tidak berharap banyak pada Yobana-Ril nantinya. Yang penting kalau terpilih pada Pilkada, terus lanjutkan perjuangan tradisi dan adat yang telah lama berkembang ditengah masyarakat. Masyarakat Padang Pariaman sebagian besar adalah masyarakat yang sangat teguh memegang fatwa ulama, sebagai gurunya, yang telah terjalin sejak lama. Tradisi yang dimulai pada era Syekh Burhanuddin dulunya, seperti adanya manigo hari hingga peringatan 100 hari saat anggota keluarga meninggal dunia, harus dipertahankan dan dilanjutkan dengan baik dan benar," ujar Meri yang diamini puluhan jamaahnya yang hadir malam itu.
    Disamping itu, lanjut Meri, kepedulian yang telah lama dilakukan Yobana-Ril terhadap masyarakat, terutanma masyarakat yang mengalami musibah, jangan sampai berhenti. Masih banyak masyarakat Bari yang hingga kini tinggal dirumah-rumah darurat. Begitu juga sarana umum, seperti sekolah dan surau yang hancur akibat gempa harus dibangun kembali. Kalau tidak dengan kepedulian yang tinggi dari pemerintah kedepan, Kita yakin masyarakat tidak akan sanggup bangkit dengan sendirinya.
    Yobana Samial, bersama sejumlah tim yang ikut mendampingi calon bupati yang banyak senyum ini merasa yakin terhadap kebangkitan masyarakat Padang Pariaman dalam waktu dekat ini. "Memang dalam konsep dakwah dan relawan, harus banyak menyita untuk banyak orang. Mulai dari waktu, tenaga, pikiran dan finasial. Seorang pendakwah dan relawan, harus mampu melakukan lebih terhadap orang lain ketimbang diri dan keluarganya. Misalkan dia dapat penghasilan 10, 7 harus untuk orang lain dan 3 untuk diri dan keluarganya. Itulah yang saya lakukan selama bertahun-tahun," kata Yobana Samial.
    Baik di surau Batuang, Lubuk Pandan maupun di surau Bari, Sicincin Yobana Samial minta dan mengajak masyarakat pendukungnya untuk tidak mudah terpengeraruh oleh isu yang berkembang terhadap diri dan pasangannya saat ini. "Terlalu banyak kampanye negatif yang sengaja dihembuskan terhadap pasangan Yobana-Ril saat ini. Mulai dari penghentian adat dan tradisi kampung yang selama ini berkembang, kalau pasangan ini jadi bupati/wakil bupati nantinya, hingga berkembangnya isu Yobana pangicuah, Yobana panduto," ujar Yobana Samial.
    Memang dalam konsep dakwah dan politik, kadang-kadang banyak yang kontradiktif. Ditengah persaingan yang ketat saat ini, hal-hal demikian agaknya mudah berkembang. "Namun yakinlah, bahwa tradisi ulama yang selama ini berkembang ditengah masyarakat harus dilanjutkan dan dipertahankan. Perjuangan Syekh Burhanuddin harus dikembangkan dengan yang jauh lebih baik lagi, dengan tidak menghilangkan nilai-nilai lama yang dianggap baik.Tradisi ulama dan perjuangan Syekh Burhanuddin adalah kekuatan Padang Pariaman. Ini harus kita kembangkan terhadap masyarakat diluar Padang Pariaman," tegas Yobana Samial.
    Harapan Dari Masyarakat Pakandangan
    Dalam kunjungannya ke pasar Pakandangan, Kecamatan Enam Lingkung, Kamis (24/5) lalu, Yobana-Ril cukup mendapat sambutan antusias dari pedagang dan pengunjung pasar tradisional tersebut. Yobana-Ril, terbukti lebih peduli itu mulai masuk pasar sejak pagi hari, dimana pasar tersebut sedang menemui puncak keramaiannya. Para simpatisan PKS, pengurus dan pimpinan partai lainnya yang ikut mengiringi calon bupati/wakil bupati dengan nomor urut lima itu tak henti-hentinya menjelskan pada masyarakat, bahwa 'Yobana masuk pasar'. Satu-satunya calon bupati yang sangat peduli dan santun terhadap banyak orang.
    Memang, dalam kenyataannya seorang Yobana Samial dan Dasril tidak pernah merasa bosan menyalami masyarakat dihadapannya. Hal itu merupakan kebiasaan dari kedua calon pemimpin Padang Pariaman itu, sebagai intelektual Islam. Baginya, mengunjungi masyarakat mutlak dilakukan. Silaturrahim merupakan ajaran agama, yang bertujuan untuk mempererat hubungan yang satu dengan lainnya. Dengan silaturrahim itu pulalah, Yang Maha Kuasa memudahkan rezeki manusia dipermukaan bumi ini.
    Disamping menyalami masyarakat yang ada ditengah pasar tersebut, Yobana-Ril juga sempat berbelanja dan sedikit berdialog, terkait dengan berbagai persoalan yang tengah melilit para pedagang saat ini. Diakhir kunjungannya ke pasar Pakandangan, Yobana-Ril menyempatkan singgah dan dialog bersama aparatur nagari yang ada di kantor Walinagari Pakandangan, yang terletak di komplek pasar tersebut. "Dulu, selama sepuluh tahun lalu terkenal dengan PLN (Pakandangan Lagi Naik), lantaran bupatinya rang Pakandangan. Kini, dari enam pasang calon bupati/wakil bupati tak satupun rang Pakandangan. Untuk itu jangan abaikan kami Pak. Setelah Bapak terpilih, tolong bana perhatikan kami di Pakandangan ini," ujar sejumlah aparat nagari yang ada di kantor walinagari itu.
    Dengan spontan Yobana-Ril menjawab, bahwa pasangan ini bukan calon bupati/wakil bupati untuk Sungai Limau dan Lubuk Alung, melainkan untuk Bupati/Wakil Bupati Padang Pariaman, yang didalamnya terdapat 46 nagari, 17 kecamatan dan 400 lebih korong. "Makanya, setiap kali pertemuan dengan berbagai elemen masyarakat, saya selalu katakan kalau gabak jadi hujan, bukan putiak jadi buah. Kalau putiak yang jadi buah, itu yang akan menikmati hanya orang-orang yang ada disekitar batang pohon saja. Sementara, kalau istilah gabak jadi hujan, seluruh Padang Pariaman harus merasa terayomi dengan kiprah bupati nantinya," ungkap Yobana Samial dan Dasril.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar