132 Kali Musibah Sepanjang 2015 di Padang Pariaman
Kebakaran dan Angin Puting Beliung Paling Dominan
Padang Pariaman--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman mencatat sebanyak 132 kali terjadinya musibah di daerah itu sepanjang 2015. Musibah atau bencana yang terjadi sebanyak itu, paling dominan adalah kebakaran yang mencapai 55 kali kejadian.
Kepala BPBD Padang Pariaman, Amiruddin di kantornya, Senin kemarin menjelaskan, setelah musibah kebakaran, di daerahnya juga banyak terjadi musibah angin puting beliung, yang mencapai 40 kali. Berikutnya, pohon tumbang mencapai 12 kali kejadian, longsor 11 kali, orang hanyut atau tenggelang enam kali.
Sedangkan musibah cuaca ekstrim, orang hilang di hutan, banjir, sepanjang tahun lalu hanya terjadi dua kali masing-masingnya. "Abrasi sungai dan rumah masyarakat yang roboh, masing-masingnya terjadi sekali," ujar Amiruddin.
Menurut Amiruddin, dalam berbagai musibah sebanyak itu, 12 orang dinyatakan meninggal dunia, 14 orang luka dan sakit, empat orang dirawat. 15 meter jalan mengalami kerusakan akibat musibah, dan sebuah jembatan ambruk, lima hektare lahan pertanian sawah masyarakat punah.
Berikutnya, 10 unit kolam milik masyarakat juga punah akibat bencana, dua unit irigasi rusak berat, 30 hektare ladang masyarakat jadi korban musibah. "Sebanyak 25 unit rumah masyarakat mengalami rusak ringan, 36 unit rusak sedang, dan 59 unit rusak berat," ungkapnya.
Amiruddin menambahkan, kerugian material dalam sebanyak itu musibah sepanjang 2015 mencapai Rp7,900 miliar lebih. Semua musibah itu hampir menimpa semua kecamatan yang ada di Padang Pariaman. "Tak heran, daerah kita memang rawan akan berbagai bencana," sebutnya.
Kekurangan Damkar dan TRC
Amiruddin menyebutkan, bahwa mobil pemadam sebanyak lima unit saat ini, sudah sepatutnya ditambah, mengingat persoalan kebakaran hampir tiap tahun paling banyak terjadi di daerah ini. "Sebagian mobil pemadam itu, ada kondisinya yang sudah tua, yang banyak memakan biaya pemeliharaan," ujarnya.
Untuk itu, dia minta setiap unit usaha dan rumah makan, atau fasilitas umum selalu menggunakan racun api, untuk mengantisipasi awal terjadinya musibah kebakaran. Kemudian, setiap unit usaha itu harus melengkapi semua persyaratannya, seperti soal perizinan.
Kepada semua masyarakat Padang Pariaman, dia mengingatkan untuk selalu siaga bencana. "Pastikan setiap akan meninggalkan rumah, listrik dan kompor sudah mati," harapnya.
Menurut Amiruddin, Tim Reaksi Cepat (TRC) yang menjadi tim terdepan dalam setiap kali musibah selain kebakaran, yang saat ini berjumlah 24 orang masih terasa kurang, dan harus ditambah. "Untuk TRC itu harus mencapai 30-60 orang, sehingga mampu mengatasi semua persoalan musibah yang terjadi secara beruntun," kata dia. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar