Kamis, 21 Januari 2016

116 Mahasiswa STIKIP YDB Diwisuda

116 Mahasiswa STIKIP YDB Diwisuda
Lakukan yang Terbaik di Tengah Masyarakat

Lubuk Alung--Yayasan Darma Bakti (YDB) yang mengelola Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STIKIP) Lubuk Alung, Padang Pariaman kembali mencatat sejarah didunia intelektual, bidang pendidikan. Sabtu (27/3) lalu, sebanyak 116 mahasiswa sekolah itu diwisuda, dalam suasana yang sangat hikmad dan meriah. Meskipun dalam suasana hujan lebat yang sempat mengguyur Lubuk Alung sore itu, namun para tamu yang terdiri dari orangtua, karib kerabat dari peserta wisuda serta tamu lainnya tetap mengikuti jalannya prosesi wisuda dengan santainya.
    Mahasiswa yang mengikuti wisuda yang ke-30 itu, terdiri dari 35 peserta berasal dari Program Pendidikan (Prodi) Fisika, 30 PPKN, 35 Bahasa Indonesia dan 16 peserta dari Prodi Bahasa Inggris, sehingga totalnya berjumlah 116 peserta.
    Ketua YDB STIKIP Lubuk Alung, Dra. Hj. Syilvia Boestami, M. Pd merasa senang dan bahagia sekali. Betapa tidak, sekolah yang dikelolanya, mampu membuktikan bahwa sekolah itu tidak sekedar mengajar, tetapi sekaligus mendidik. "Untuk itulah, pihaknya terus melakukan yang terbaik, sesuai cita-cita dan impian dari pendiri YDB itu sendiri. Kita terus memperbaiki manajemen, meningkatkan guru dan dosen yang sesuai dengan tuntutan perkembangan yang semakin komplik saat ini," katanya.
    Menurut Syilvia, pondasi YDB yang telah ditancapkan pendiri dulunya, sudah lumayan kuat, sehingga setiap tahunnya YDB berhasil mengeluarkan lulusannya. "Alhamdulillah semua hasil didikan YDB, cukup banyak yang berhasil. Mereka ada yang jadi Kepala SMA, SMP dan bahkan dosen diberbagai perguruan tinggi di Indonesia. Dan tidak sedikip pula yang sukses di bidang bisnis serta profesional lainya," kata Sylvia.
    "Awal berdiri YDB ini adalah, bagaimana Lubuk Alung dan Padang Pariaman punya perguruan tinggi, yang mampu meningkatkan SDM masyarakat daerah ini. Kini, dengan situasi perkembangan yang terus terjadi, ternyata YDB tidak saja dinikmati oleh masyarakat Piaman, tetapi telah merambah keberbagai daerah lainnya di Sumbar ini," sebut Syilvia lagi.
    Syilvia berharap, seluruh wisudawan dan wisudawati saat ini, mampu memberikan yang terbaik ditengah masyarakat, serta sekolah sendiri. "Institusi beloh dikampung, tetapi cakrawala berkifir harus maju dan berkembang dengan dinamikanya. Saat tes CPNS kemarin, sekitar 40 lulusan YDB STIKIP berhasil mendapatkan masa dengannya dengan baik. Mereka telah bekerka di pemerintahan di berbagai daerah di Sumbar ini," kata Syilvia.
    "Sehubungan dengan peningkatan jumlah mahasiswa setiap tahunnya, maka dalam waktu dekat ini kita akan membangun gedung utama. Insya Allah pekerjaan tentang hal itu, tinggal menunggu momen yang tepat. Semua peralatan telah disediakan dengan sedemikian rupa," tambah Sylvia.
    Sementara Kopertis Wilayah X, Prof. Dr. Elfindri, S.E, MA berharap, seluruh perguruan tinggi yang ada di Padang Pariaman mampu melahirkan generasi emas. "Kita tidak ingin lagi melihat para lulusan perguruan tinggi yang tidak pakai moral. Mereka adalah seorang intelektual, tetapi pakaiannya sangat tidak sesuai dengan gelar yang dia sandang, seperti pakai anting-anting. Ini tidak boleh lagi terjadi," katanya.
    "Kebanyakan yang pakai anting, atau budaya barat adalah mereka yang tidak tahu dimana asalnya. Sebab, kebanyakan laki-laki yang pakai anting yang kita temukan didaerah ini, hanya sekedar gagah-gagahan saja. Nah disinilah letaknya program pendidikan yang dikelola itu harus mengutamakan konsep Islam yang rahmatal lilalamin," ujar Elfindri.
    Guna menghilangkan perilaku demikian, lanjut Elfindri, perlu pendidikan karakter, atau mental yang mampu mengolah jiwa dan moral mahasiswa itu sendiri. "Kita ingin, mahasiswa yang dididik itu mampu jadi sempurna. Disamping punya ilmu pengatahuan, juga punya etika dan moral yang baik," katanya. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar