Rabu, 27 Januari 2016

Bentengi Anak Usia Dini Dari Budaya Luar yang Merusak

68 Murid TK Mercy Kids Diwisuda
Bentengi Anak Usia Dini Dari Budaya Luar yang Merusak

Lubuk Alung--Sebanyak 68 murid Taman Kanak-Kanak (TK) Mercy Kids Lubuk Alung, Senin (31/5) kemarin di wisuda, sekaligus perpisahan. Kegiatan wisuda yang dihadiri para petinggi sekolah, pembina, camat, Kapolsek, calon bupati, H. Yobana Samial, S.H yang juga pemerhati masalah pendidikan di Padang Pariaman, Ketua Yayasan Pembangunan Nasional, yang mengelola TK tersebut, Ir. Mawardi Samah serta orangtua itu cukup mendapat sambutan antusias dari tamu yang hadir di Panti Sosial Lubuk Alung.
    Menurut Kepala TK Mercy Kids, Muhammad Yani, A. Md wisuda kali ini merupakan wisuda yang keempat, sejak TK ini didirikan. "Alhamdulillah, setiap tahun peserta wisuda selalu meningkat dengan siknifikan. Ini tentunya tidak terlepas dari peranserta dari orangtua anak, masyarakat dan pemerintah Kecamatan Lubuk Alung itu sendiri," katanya.
    "Pada wisuda kali ini sengaja kita tampilkan kebolehan anak-anak, berupa kesenian Minang. Hal ini mengingat tradisi dan kesenian yang menjadi kebanggaan urang awak itu sudah mulai pudar, akibat banyaknya pengaruh yang datang dari luar, lewat berbagai media komunikasi. Kesenian Minang tersebut, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari anak-anak kita kedepannya, dalam melihat arti penting sebuah kesenian itu sendiri," ujar Muhammad Yani.
    Sementara Ketua Yayasan Pembangunan Nasional, Mawardi Samah serta Pembian TK Mercy Kids, Drs. Abubakar menyampaikan terima kasih pada pihak sekolah yang begitu ikhlas dan setia menemani anak-anak dalam belajar sambil bermain setiap harinya. "Ini sebuah pengabdian yang luar biasa. Kita bisa bayangkan, betapa susahnya mendidik anak-anak TK, yang memang paling susah untuk diatur dengan baik. Namun, itu semua bisa dilewati dengan baik oleh TK ini," ujarnya.
    "Anak-anak kita ini tidak saja tampil di Lubuk Alung belaka. Tetapi setiap kali momen terhadap anak TK yang ada di Sumbar, anak-anak ini selalu tampil, bahkan ikut menorehkan prestasi yang luar biasa. Untuk itu, keterlibatan orangtua hal ini sangat dituntut lebih mampu lagi, dalam melihat arti penting dunia pendidikan terhadap anak-anak usia dini," kata mereka.
    Camat Lubuk Alung, Drs. Sapnul Maisyah merasa senang dan bangga dengan adanya presatsi yang telah ditorehkan di kampung ini. "Kita tahu, bahwa perkembangan yang terjadi di Lubuk Alung terhadap dunia informasi dan komunikasi sudah sangat luar biasa. Warung internet alias warnet sudah berkembang dengan pesatnya. Kini, belum ada aturan yang mengikat pengelola warnet dimaksud. Mereka dengan seenaknya buka hingga larut malam," ujar Sapnul Maisyah.
    "Kedepan, antara pemerintah kecamatan dengan pihak nagari harus membuat sebuah formulasi yang baik atau perturan nagari terhadap masalah demikian. Sebab, berdasarkan berbagai survei yang dilakukan, ternyata 70 persen lebih anak-anak telah mengadopsi situs porno, lewat warnet atau internet. Disinilah peran penting yang dilakukan TK Mercy, terhadap anak-anak, sebagai masa depan daerah dan bangsa ini. Jangan pernah bosan untuk mengajar. Ini merupakan aset daerah yang perlu terus dilanjutkan, dalam upaya membentengi anak-anak dari lembah kemaksiatan," tambah Sapnul Maisyah.
    Sementara Yobana Samial menilai bahwa pendidikan TK merupakan sebuah keharusan saat ini. "Saya telah banyak memberikan masukan terhadap dunia pendidikan kita di Padang Pariaman ini. Namun, program tersebut baru sebatas untuk anak-anak SMP. Kedepan, silabus tentang pembangunan anak-anak usia dini juga telah kita persiapkan dengan baik," kata Yobana Samial, calon bupati dengan nomor urut lima tersebut. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar