Selasa, 01 Maret 2016

Komisi IV DPRD Padang Pariaman Belajar ke Manado Minahasa

Soal Peningkatan PAD
Komisi IV DPRD Padang Pariaman Belajar ke Manado Minahasa

Padang Pariaman--Komisi IV DPRD Padang Pariaman mengadakan kunjungan kerja ke Kota Manado dan Kabupaten Minahasa dari 28 Februari - 3 Maret. Rombongan dipimpin Ketua Komisi IV Dwiwarman dan anggota; Happy Neldy, Kamarsam, Rosman, Bastian Desa Putra, Defrianto, Hendrawati dan dua staf pendamping.
    Kabag Humas Setdakab Padang Pariaman Hendra Aswara yang ikut rombongan melaporkan, bahwa kunjungan kerja Komisi IV ini terasa istimewa karena diterima langsung oleh Bupati Minahasa Janjte W. Sajow diruang kerjanya, Senin (29/2). Bupati turut didampingi sebelas SKPD setempat, diantaranya Asisten Ekonomi Pembangunan, Bappeda, Dinkes, Direktur RSUD, DPPKA, Dinsosnaker, Disbudpar, Humas, BPBD dan BPMPKB.
    "Alhamdulillah, Kunker pertama tahun ini sangat istimewa karena langsung diterima oleh Bupati Minahasa," kata Dwiwarman. "Ini bukti, apabila kita berniat ikhlas membangun daerah maka Allah SWT akan memudahkan," sambunya lagi.
    Politisi PPP itu mengatakan, Kunker ke Kabupaten Minahasa untuk bersilaturahmi dan berbagi informasi terkait peningkatan PAD dan potensi daerah di segala bidang. Dikatakannya, bahwa Minahasa memiliki banyak kesamaan dengan Kabupaten Padang Pariaman dari segi geografis dan ekonomi yaitu sama-sama kabupaten induk dari daerah pemekaran.
    Dalam lima tahun terakhir, Kabupaten Minahasa lebih maju dari segi pendapatan daerah, pelayanan RSUD, sistem pengupahan tenaga kerja, pengelolaan pariwisata serta promosi daerah yang secara masif. "Kita perlu menggali kiat dan strategi yang dirumuskan oleh Pemkab Minahasa bersama DPRD dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya," kata putra Sungai Limau yang aktif di Pramuka itu
    Bupati Minahasa yang akrab disapa JWS, mengatakan kabupaten yang dia pimpin adalah yang tertua dari daerah pemekaran. Ada empat daerah otonom dilahirkannya, yaitu; Kabupaten Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara dan Kota Tomohon.
    Namun, adanya pemekaran itu menjadi berkah tersendiri bagi Kabupaten Minahasa karena bisa mengelola pemerintahan dan leluasa  menggali potensi daerah. Sehingga dalam sepuluh tahun terakhir terjadi peningkatan PAD secara signifikan. "Sebelum pemekaran, PAD hanya Rp6 miliar. Sekarang meningkat pesat menjadi Rp60 miliar. Sedangkan APBD lebih kurang Rp1,5 triliun. Ke depan kita bekerja keras untuk meningkatkannya lagi," kata bupati yang telah tiga periode menjadi anggota DPRD setempat.
    Di bidang kesehatan, ungkapnya, pihaknya menargetkan pada 2018 nanti seluruh Puskesmas telah memiliki gedung baru dengan fasilitas lengkap. Begitu juga dengan RSUD. Saat ini tengah dibangun penambahan rawat inap, ruang operasi, alat kesehatan dan ketersediaan tenaga medis dan paramedis.
    "Kita punya 20 Puskesmas. 11 unit sudah menempati gedung baru. Sisanya kita tuntaskan hingga tahun depan," kata
mantan Kadis Pendidikan MInahasa itu. Yang menariknya lagi, Kabupaten Minahasa memiliki Upah Minimum Kabupaten (UMK) yang menggiurkan sehingga diserbu oleh pencari kerja terutama dari luar Sulawesi.
    JWS mengatakan, salah satu resep utama dalam menjalankan pemerintahannya adalah harmonisasi eksekutif dan legislatif. Jika hubungan kepala daerah dengan DPRD berjalan baik, maka pembangunan akan semakin baik pula dan begitu juga sebaiknya. "Kita jalin komunikasi intensif dengan DPRD setiap program dan kegiatan agar dibahas bersama. Sehingga kepentingan masyarakat dapat diutamakan," kata dia. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar