Rabu, 23 Maret 2016

Masyarakat Lurah Parit, Koto Dalam Baralek Gadang

Bangkitkan Semangat Pascagempa
Masyarakat Lurah Parit, Koto Dalam Baralek Gadang

Padang Sago--Masyarakat Lurah Parit, Korong Kampung Lambah, Nagari Koto Dalam, Kecamatan Padang Sago, Padang Pariaman baralek gadang. Berbagai kegiatan perlombaan, seperti lomba gandang tambua tasa sedang berlangsung. Ada 28 group gandang tambua tasa yang bertanding. Group itu, disamping yang dari Padang Pariaman, juga ada yang datang dari Padang Panjang, Solok, Riau dan daerah lainnya di Sumbar ini.
    Burhanudin, salah seorang panitia kegiatan, kepada Singgalang, Minggu (8/5) menilai, disamping lomba gandang tambua tasa, pihaknya juga menggelar buru babi bersama, indang dan kesenian lainnya, yang bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat masyarakat Koto Dalam secara keseluruhan, agar terus bangkit dari musibah gempa yang datang akhir 2009 lalu. Alek tersebut akan berlangsung selama 15 hari, dan telah dimulai sejak dua hari belakangan.
    Sebab, kata dia, sebagian masyarakat Koto Dalam masih terpana dan trauma dengan kejagian gempa tersebut. Akibatnya, pembangunan kembali sarana umum, apalagi rumah masyarakat juga agak mandek. "Dengan kegiatan ini, kita mendorong masyarakat agar bisa bangkit bersama, yang dimulai dengan pembangunan laga-laga kembali. Laga-laga yang tempat lokasi alek nagari ini, merupakan satu dari sekian diantara sekian banyak sarana umum yang mengalami rusak parah. Makanya alek ini diadakan dengan apa adanya," kata Direktur Utama PT. BPR LPN Koto Dalam ini.
    Menurut Burhanudin, masyarakat Koto Dalam, terutama mereka yang telah terinspirasi dengan kesenian gandang tambua tasa merasa beruntung. Betapa tidak, akhir-akhir ini kegiatan itu terus digalakkan, dan dapat dukungan langsung dari Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni dan H. Damsuar Datuak Bandaro Putiah.       
    Katanya lagi, alek nagari yang tengah berlangsung ini merupakan semangat dari anak muda dan tokoh masyarakat Kampung Lambah, yang sangat ingin diadakan alek nagari. Apalagi, kegiatan tersebut telah cukup lama tidak dilakukan ditengah masyarakat. "Kita berharap, hasil kegiatan dari alek nagari yang akan ditutup dengan orgen tunggal ini membuahkan hasil yang maksimal. Paling tidak, laga-laga ini sebagai simbol bagian dari kekuatan adat istiadat rang Piaman bisa baik kembali, sehingga kegiatan ronda, latihan gandang tambua tasa, dan lainnya bisa dikembangkan kembali," harapnya.
    Semua peserta yang mampu meraih presatsi, katanya, diberi hadiah yang menarik. Namun, perlu juga diketahui, bukan hadiah lah yang menjadi tujuan utamanya, melainkan adalah meningkatkan semangat kebersamaan ditengah masyarakat, dalam melihat arti penting sebuah kesenian tradisional kampung, sekaligus memberikan semangat kepada masyarakat, agar tidak berlama-lama larut dalam musibah besar tahun lalu itu. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar