Padang Pariaman rawan Bencana, Masyarakat Diminta waspada
Padang Pariaman--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni instruksikan seluruh SKPD terkait, untuk bertanggungjawab terhadap penanganan korban banjir dan kerugian yang ditimbulkan. Laporan kejadian bencana banjir tersebut juga disampaikan ke DPRD untuk dukungan anggaran ke depan.
"Inventarisir seluruh kerugian dan buat pula apa saja tindakan yang telah dilakukan," kata Bupati Ali Mukhni usai membezuk korban longsor Rimbo Kalam di RSUD Parit Malintang, Rabu (23/3).
Dijelaskannya, hujan deras juga memicu terjadinya longsor di Korong Rimbo Kalam, Nagari Anduriang, Kecamatan 2x11 Kayutanam. Menewaskan satu orang, dan tiga orang luka-luka. Longsor yang terjadi, Rabu dini hari pada jam satu malam itu, adalah ketika penghuni rumah sedang tertidur lelap. Nasib nahas menimpa, ketika bukit Rimbo Kalam runtuh dan
menimbun sekaligus menyampakkan rumah tersebut.
"Korban tewas bernama Rahmi, 15 tahun, pelajar SMP 4 Kayutanam. Kemarin (Rabu siang), Wabup Suhatri Bur telah ke lokasi dan melayat ke rumah duka. Sedangkan Ibu korban, El masih dirawat. Ada luka berat di kepala. Tiga lainnya; Jakan, ayah mertua El, Nasrul, suami El sudah rawat jalan," kata Ali Mukhni yang didampingi Kabag Humas Hendra Aswara.
Menurutnya, hujan deras yang cukup merata mengakibatkan banjir di beberapa kecamatan, yaitu Batang Anai, Ulakan Tapakis, Lubuk Alung dan Sintuak Toboh Gadang. Ratusan rumah dan jalan terendam air setinggi 1,5 meter, tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan empat.
Terkait adanya Puskesmas dan sekolah yang terendam banjir, Ali Mukhni minta dinas terkait tetap melaksanakan tugas seperti biasa dengan memanfaatkan Puskemas Pembantu. PPelayanan kesehatan dan proses belajar mengajar harus tetap berjalan. Antisipasi juga terjadinya wabah penyakit pascabanjir dan sediakan air bersih kepada korban banjir," pintanya.
Ali Mukhni juga mengucapkan terima kasih adanya bantuan dari anggota DPR RI dan perantau yang peduli kepada korban banjir. Bantuan dalam bentuk moril dan materil sangat dibutuhkan warga untuk mengurangi beban yang di deritanya.
Tak lupa ia kembali mengingkatkan warganya, untuk selalu siaga bencana 1x24 jam yang sewaktu-waktu bisa terjadi menimpa daerah Padang Pariaman, yang terkenal sebagai daerah rawan bencana. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar